"Lidya?" Ia bergumam, melihat kedatangan gadis yang sudah beberapa hari ini tak pernah bertemu seperti biasanya. Sejak ia minta maaf waktu itu, entah bersembunyi di mana dia. "Boleh, aku masuk?" Tanya Lidya tak seperti biasanya, cakra hanya mengangguk. Mempersilahkan tamunya masuk. "Ada apa?" Ia bertanya ketika keduanya telah duduk. "Liontin dari bapak kemarin, masih di sini, kan?" Tanya Lidya tanpa melihat ke arah cakra yang duduk di sebelahnya. "Oh, iya. Aku lupa, kemarin bapakmu langsung pergi begitu saja. Jadi aku lupa," Cakra menyahut dengan tersadar dari kelalaiannya. "Aku simpan di kamar, takutnya hilang. Aku ambil bentar, ya," Lidya mengangguk samar untuk menanggapi kalimat cakra barusan. Cakra segera berlalu, karena merasa tak nyaman dengan pakaiannya. Ia terlebih dahulu membersihkan badan di kamar mandi, sebelum kembali menemui lidya di ruang tamu sempit. Tak lupa, ia membawa barang berharga yang diberikan pak Damar beberapa hari lalu. "Maaf agak lama," Ucapnya ketik
Read more