Beranda / Romansa / My Best Villian / Bab 1 - Bab 10

Semua Bab My Best Villian: Bab 1 - Bab 10

42 Bab

Bab 1

Author POV London , Inggris  Mempunyai wajah cantik, bertubuh ideal walau tidak seperti model, memiliki mata yang indah, siapa yang tidak ingin memilikinya? Ayo katakanlah, akan aku pastikan bahwa lelaki manapun tergiur akan fisik yang ia miliki. "Ambil saja kembaliannya," Cloris baru saja membayar pakaian yang ia beli, ia selalu memberikan sisa uang dari harga baju yang ia beli sebagai tip untuk pegawai yang melayaninya. "Terimakasih nona," ucap pelayan itu tersenyum ramah. Cloris mengangguk kecil dengan mengembangkan kedua pipinya, menarik bags berisi barang yang baru saja ia beli untuk pergi dari butik tersebut. Di sepanjang perjalanan gadis itu selalu memikirkan apa yang akan ia kenakan nanti malam untuk mengunjungi temannya yang sudah lama tak jumpa, apakah gaun bewarna hitam dan putih? Make up flawless atau glossy? Lalu di apakan rambutnya? Cepol ?
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-08-28
Baca selengkapnya

Bab 2

"sial jadi cek ini palsu," Cloris telah dibodohi oleh orang yang memberi selembar cek tersebut, pegawai bank berkata bahwa cek tersebut palsu karena tidak terdeteksi dengan ada kode MICR di cek pada umumnya, cek yang sah menggunakan sandi kode MICR dan dapat dibaca oleh MICR readers. Cloris sungguh menahan malu, tak ada yang lebih lebih memalukan dari ini, tapi entahlah kedepannya seperti apa. "Sial, lihat saja jika aku bertemu Dengannya pasti aku buat dia merasakan apa yang aku rasakan," Gadis itu pun pulang dan sampailah pada rumah nya yang tidak terlalu mewah, hanya bangunan sedikit bercorak tua, tetapi justru bangunan inilah khas asli dari tradisional Inggris. "Hai, darimana saja kau ini Cloris?" ucap ibu tirinya yang bernama Melva. "Bukan urusan Anda nyonya Melva," Cloris pun dengan lantang menjawab nya. Cloris tak pernah menganggap Melva sebagai ibunya,
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-08-28
Baca selengkapnya

Bab 3

Setelah kejadian tersebut gadis itu terus mengendarai mobilnya dengan sedikit cepat, bisa saja kini ada seseorang tengah mengikutinya dari belakang. "C'mon Clo... kau tidak bersalah... jangan takut," ucapnya sendiri di dalam mobil. Drt.. drt... drt.. suara ponsel Cloris yang bergetar. "Hallo Lindsey,"  "Clo apa kau tahu? kau sedang bermain-main dengan siapa sekarang," balas Lindsey dengan nada panik. "Linds aku tidak seratus persen bersalah,"  "Aku tidak mengerti apa masalah kalian, tapi mengertilah Clo dia takkan membiarkamu lari begitu saja," "Akan aku hubungi lagi nanti Linds, sungguh pikiranku tidak bisa jernih,"  "Baiklah Clo,"Lindsey pun mematikan pembicaraan nya dengan teman nya. Cloris tiba di rumahnya, ketika membuka pintu sejenak matanya bertatapan dengan kakak tirinya Mal
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-08-28
Baca selengkapnya

Bab 4

"Ero kita kemana?" tanya Jerry yang menyetir. "Ke Villa pribadiku." jawab Piero dengan memangku gadis yang terus mencoba kabur. "Lepaskan aku... Ero.." Cloris tak mengerti namanya namun karena Jerry memanggil Ero, ia pun juga memanggil Ero. "Diamlah, jangan berisik," Piero menjambak rambutnya dan menariknya kebelakang. "Aaaaahhhh," terlihat beberapa tetes cairan merah di bawah bibirnya. Dan sampailah Piero di Villa pribadinya, letaknya sedikit jauh dari keramaian, tempatnya hanya terisi satu rumah dan tak ada tetangga. Piero mengendong Cloris turun dari mobilnya dengan paksa, dilingkarkan pergelangan tangannya pada perutnya dan menariknya untuk masuk ke dalam, "sini kau... ku ajarkan padamu tangisan yang lebih dari kau menangis, acting mu sangat bagus kemarin saat berpura-pura menangis,"  Gadis itu terus memukul tangan yang menempel
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-08-28
Baca selengkapnya

Bab 5

Hiks... hiks... hiks.... Suara tangisan Cloris yang membasahi bantal, badanya membelakangi lelaki kemarin yang sudah menyentuhnya dengan penuh emosi. Telapak tangannya menutup mulutnya sendiri, detik demi detik rasa sakit itu belum juga hilang, ada warna kemerahan pada selangkangan dan rasa perih pada area kewanitaannya. "Bangunlah dan ikut aku," Piero yang sama-sama tak memakai baju. Lelaki itu berdiri dan memakai celana, "bangunlah dan ikut aku," Ia mengulangi ucapan nya. Cloris tak menjawab, membuat Piero harus berjalan melihat wajah Cloris dan berdiri tepat pada arah wanita itu. Lelaki itu memandang seluruh bagian tubuh Cloris, dan matanya tepat berhenti pada alat kewanitaan nya , lalu mata Piero beralih menatap wajah Cloris yang sudah membengkak. "Kumohon jangan sentuh aku , cukup .. jangan mendekat.. aku masih sakit ..ini masih saki
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-08-28
Baca selengkapnya

Bab 6

Jerry memencet bel Apartemen Irene, Derry dibelakang bersama Piero dan Cloris yang juga menunggu Irene membukakan pintu. "Katakanlah pada kekasihku jika kita bukan siapa-siapa," ucap Piero dengan menekan lengannya, Cloris hanya diam tak menjawabnya. "Ero mau apa kau kesini," Tanya Irene membuka pintu dan matanya syok melihat Piero sudah di depan pintu. Piero menerobos pintu masuk Irene begitu saja dengan menarik tangan Cloris, "ayok jelaskan pada kekasihku siapa kau,"  "Untuk apa kau mengajak orang yang sudah kau hamili Ero," Irene menatap tidak suka. Jerry dan Derry ikut memasuki apartemen Irene dan langsung duduk, melihat sedikit pertengkaran antara keduanya. "Irene, percayalah dia bukan kekasihku," Piero hendak mencium Irene namun Irene memundurkan langkahnya, "jangan mencoba mencium aku Ero, hubungan kita sudah selesai,"  "E
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-08-30
Baca selengkapnya

Bab 7

Di Apartemen, Irene sungguh tak percaya bahwa wanita yang baru saja di bawa oleh Ero adalah budak nya sekarang, terlebih di belakang kata budak ia menambah kata Sex yang berarti budak Sex .Jerry dan Derry lah yang mengatakan itu semua, karena memang saat ini mereka berada di pihak Irene ."Jadi Ero sudah menidurinya?" Tanya Irene hampir tak percaya.Jerry menyalakan remot tv, "Ya begitulah, Ero akan terus menyiksanya hingga kau benar-benar kembali pada Ero,"Tentu semua itu menjadi sesuatu yang membahagiakan untuk Irene, bisa saja ia memanfaatkan kondisi ini."Irene kami sudah menceritakan semua, jadi jelaskan mengapa ada kondom dan katakan pada kami dengan siapa kau tidur?" sahut D
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-09-13
Baca selengkapnya

Bab 8

"Aku tidak mau kembali padamu Ero, hatiku sudah terlalu sakit," Ucap Irene meneteskan air mata palsu.Nice... nice... sekarang feeling Cloris sudah tak dapat di ragukan, Irene sengaja mengatakan itu agar dirinya semakin lama tertahan oleh Piero.Cloris mendekati kedua pasangan tersebut dan menatapnya dengan malas, " kembalilah padanya Irene, kenapa kau tidak ingin kembali? Apakah kau sudah tahu yang sebenarnya?" Ucap Cloris begitu ketus."Hai... diamlah!" bantah Piero.Irene tersenyum sedikit di bibirnya, ternyata yang dikatakan oleh Jerry dan Derry adalah kebenaran, "Ero, berapa kali kau meniduri wanita jalang ini?"Cloris merasa tak terima disebut jalang, bukankah dia sendiri yang
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-09-13
Baca selengkapnya

Bab 9

Cloris tidak akan menangis kali ini, mulutnya tidak akan menjerit, tidak juga mendesah jika Piero menyentuh tubuhnya, sudah cukup puas lelaki itu mengotori tubuh Cloris dengan sifat arogan Ero, sekarang bukan waktunya untuk meratapi nasib, tapi bagaimana cara agar keluar dari nasib Cloris saat ini.Ia mengelus pergelangan tangannya yang masih sakit, berjalan pelan ke arah kamar mandi, menguyur tubuhnya dengan air shower di atas.Mata Cloris terpejam, hati Cloris telah terluka saat ini, ia rindu papanya.. ia merindukan saat bahagia bersama keluarganya.Pelupuk mata Cloris mengeluarkan air mata, namun karena tercampur oleh air yang mengalir dari atas shower tak dapat di bedakan mana mata menangis dan mana yang air mengalir.Cloris
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-09-13
Baca selengkapnya

Bab 10

"maaf Ero, kau terlalu terburu-buru," Cloris bangkit dari posisinya.Piero tak menjawab, ia hanya diam saja bahkan dia membantu Cloris berdiri."Kau ini merepotkan saja," Ero membisikka dan menyentuh pantat Cloris.******Keesokan pagi hari.Cloris membuka matanya, dia sudah berada di ranjang berukuran king size yang empuk dan nyaman, sorot mata Cloris tak mendapati Piero di samping, itu berarti kemarin Piero tidak menyetetubuhinya.Cloris  berjalan ke arah dapur membuatkan makanan untuk perutnya, "buatkan juga untukku," tiba-tiba suara Piero dari belakang.Piero langsung dudu
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-09-13
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12345
DMCA.com Protection Status