Share

Bab 5

Author: Hes_Re
last update Last Updated: 2021-08-28 14:01:02

Hiks... hiks... hiks....

Suara tangisan Cloris yang membasahi bantal, badanya membelakangi lelaki kemarin yang sudah menyentuhnya dengan penuh emosi.

Telapak tangannya menutup mulutnya sendiri, detik demi detik rasa sakit itu belum juga hilang, ada warna kemerahan pada selangkangan dan rasa perih pada area kewanitaannya.

"Bangunlah dan ikut aku," Piero yang sama-sama tak memakai baju.

Lelaki itu berdiri dan memakai celana, "bangunlah dan ikut aku," Ia mengulangi ucapan nya.

Cloris tak menjawab, membuat Piero harus berjalan melihat wajah Cloris dan berdiri tepat pada arah wanita itu.

Lelaki itu memandang seluruh bagian tubuh Cloris, dan matanya tepat berhenti pada alat kewanitaan nya , lalu mata Piero beralih menatap wajah Cloris yang sudah membengkak.

"Kumohon jangan sentuh aku , cukup .. jangan mendekat.. aku masih sakit ..ini masih sakit," perintah Cloris pelan, Ketika Piero ingin melangkahkan satu langkah saja mendekati.

Cloris memundurkan badannya mengambil selimut , memojokkan tubuhnya sendiri pada divan ranjang , dipeluk erat selimut pada tubuhnya benar-benar erat, "Kau sudah puas kan sekarang , sudah puas dengan apa yang kau lakukan," 

"Belum," balas Piero singkat.

"Apa maksudmu," 

Piero menarik selimut itu hingga terjadi tarik ulur antara keduanya, "kau masih budak sex ku,"

"Aku tidak mau," bantah Cloris.

"Kau sudah membuat kekasihku memutuskan ku.. jadi kau tetap budak sex ku selama Kau belum mampu membuat Irene kekasihku kembali padaku, " Piero yang berhasil menarik lepas seluruh selimut yang menempel pada tubuh Cloris.

"Irene?" Mungkin Cloris berfikir bahwa perempuan itu adalah tunangan Piero.

"Ya, Irene kekasihku, dan kau juga harus merawat papaku yang sedang sakit karena ulahmu," ucap Piero dengan meremas pergelangan tangan Cloris yang masih memerah.

"Aaahhkk... ba-..baiklah aku turuti .. tapi setelah itu kau akan melepaskan aku kan?" Ucap Cloris Menahan rasa nyeri di tangan.

"Ya.. tapi selama itu aku bebas melakukan apapun pada tubuhmu , karena statusmu masih budak Sex ku," Piero berdiri dan berjalan menuju kamar mandi.

Cloris meniupi pergelangan tangannya sendiri karena sedikit perih, "aku budak sex? Apaa? Tidak .. aku akan buat urusan ini cepat selesai," 

Ia pun bangkit dari ranjang dan "aaahkk," selangkangan Cloris sangat perih, entah sudah berapa kali ia mengucapkan kata ah hari ini.

Di sisi lain

Jerry dan Derry sudah siap menunggu di ruang tamu bersama Piero, saat ini hanya menunggu satu wanita saja yang masih berganti pakaian yang telah di bawakan Jerry.

"Ero, habisi saja perempuan seperti dia , bahkan jika bisa.. bunuh saja sekarang," ucap Jerry begitupun Derry yang satu pemikiran.

Piero melirik ke arah Jerry sebentar, "kau takkan pernah tahu apa yang aku lakukan padanya," kata Piero dengan tersenyum licik.

"Maksudmu?" Tanya Jerry mulai penasaran.

Ero mengambil korek nya dan melemparnya lalu menangkapnya, "Budak Sex, dia adalah budak nafsu ku sekarang,"

Jerry dan Derry hanya tersenyum kecil, sepertinya Cloris harus siap menangis darah menghadapi Piero.

Tak lama kemudian Cloris pun berjalan pelan dengan memakai rok mini hitam yang jatuh di atas lutut, dengan atasan bewarna putih di lapisi rompi hitam, "aku tidak mau pakai baju ini, ukurannya terlalu kecil," memang ukuran baju tersebut sangatlah sempit hingga lekuk tubuhnya semakin terlihat menonjol, terlebih pada bagian bokongnya.

"Kemarilah, duduk di pangkuan ku!" Perintah Piero menepuk satu kali pahanya.

Cloris menatap bergantian dua lelaki disampingnya yang kemarin menyetir mobil yaitu Jerry dan Derry, "tidak Ero, apa yang akan kau lakukan,"

"Kemarilah cepat!" Piero sedikit meninggi kan suaranya.

"Tidak," 

"Kemari," teriaknya dengan sangat keras.

Jerry pun berdiri dan memaksa tubuh Cloris duduk di pangkuan Pieeo, "tidak .. tunggu.. jangan .. mau apa kalian"  ucap Cloris, bahkan bibirnya binggung ingin berkata apa.

Piero pun memberi 1 pukulan pada pantatnya, "jika majikan menyuruh, kau harus mematuhi nya kau dengar itu," perintah Piero.

Cloris mencoba memberi perlawanan namun tak bisa, dengan terpaksa kini ia harus duduk di pangkuan lelaki bangsat tersebut, "Ero, kumohon," ucapnya memelas.

"Lepas celana dalam mu," perintah Piero dengan memegangi tubuh Cloris.

"Apa-apaan ini," jelas Cloris sangat malu karena dihadapan temannya.

"Lepaskan cepat," 

"Tidak," 

Piero menahan leher Cloris dan sedikit mencekik, "lepas atau aku yang melepaskan!" Perintah Piero.

"Baiklah aku akan melepaskannya," mata Piero melirik ke arah Jerry dan Derry, dan terlihat mereka saling meneguk ludahnya sendiri.

Cloris mengeser pantatnya, dimasukkan tangannya dan melepas celana dalamnya dengan cepat, lalu menutup kedua kakinya rapat-rapat.

"Bagus, jalankan tugasmu dengan benar ya budak sex," Piero berdiri begitupun Cloris.

Ketiga lelaki itu pun berjalan mendahului Cloris yang masih mematung di belakang, wanita itu merasakan rasa malu yang sudah tak bisa lagi di bayangkan .

Piero pun yang melihat memundurkan langkahnya, menarik tangan Cloris dengan paksa agar mengikuti nya, "kau harus menemui Irene dan jelaskan semua,"

20 menit berlalu .... 

Kini Piero, Jerry, Derry, dan Cloris sudah sampai di tempat Irene, yaitu apartemen tempat tinggal Irene.

Karena untuk menemui Irene yang berada di lantai atas, Piero pun menunggu lift terbuka, namun Piero sempat membisikan sesuatu pada kedua rekannya.

Pintu lift pun terbuka m, Piero menarik tubuh Cloris untuk berada di belakang, disusul dengan Jerry dan Derry di depan, dan di depanya berisi beberapa orang lelaki, mungkin hanya kebetulan saja karena hanya Cloris yang wanita.

Seseorang pun memencet tombol lantai 250 , itu artinya ada waktu sedikit lama berada di lift.

Jerry dan Derry pun melirik sebentar memberi kode, Piero mengangguk pelan, Karena ini adalah hal yang ia bisikan tadi pada keduanya.

Piero mulai membungkukkan badannya berpura-pura menjatuhkan ponselnya, dan seluruh isi ruangan tertuju padanya namun hanya beberapa detik saja dan kembali tak memperdulikan nya.

Lelaki itu mengambil ponsel, badanya berdiri, namun ia memasukkan tangannya pada rok Cloris, "rasakan ini," batin Piero.

Cloris ingin mendesah namun tidak bisa karena ia berada pada tempat yang tidak tepat.

Piero menggelitik bagian klitorisnya dengan jari telunjuknya dan sesekali menekannya dengan kukunya, Cloris hanya meremas bajunya sendiri berusah agar mulutnya tak mengeluarkan desahan.

Piero melihat itu semua rasanya belum puas, ia memasukkan dua jarinya dan mengaduk jarinya dengan putaran kecil, "ogh..," Cloris meremas jas hitam Piero berharap ia menghentikan nya.

Lelaki itu semakin suka dengan wajah sengsara Cloris, ia pun sengaja menyentil vagina Cloris dengan sedikit keras, "ohh.. aah..ehem," Cloris berpura-pura batuk.

Cloris meremas erat lengan Piero, wajah Cloris sudah memerah berharap pintu lift segera terbuka.

Akhirlah setelah beberapa menit siksaan yang di buat lelaki itu selesai, pintu lift terbuka dan Piero mengeluarkan jarinya pada alat kewanitaannya.

"Astaga ini sungguh memalukan," batin Cloris.

Semua orang  pun keluar dari lift, mulailah ia berjalan dan segera menuju apartemen Irene, "kau sangat hebat budak sex... bisa menyembunyikan desahan ini," bisikan Piero pelan pada Cloris.

Wajah Cloris sudah tak bisa berkonsentrasi, "cukup Ero .. jangan mencoba mempermalukan aku," 

Related chapters

  • My Best Villian   Bab 6

    Jerry memencet bel Apartemen Irene, Derry dibelakang bersama Piero dan Cloris yang juga menunggu Irene membukakan pintu."Katakanlah pada kekasihku jika kita bukan siapa-siapa," ucap Piero dengan menekan lengannya, Cloris hanya diam tak menjawabnya."Ero mau apa kau kesini," Tanya Irene membuka pintu dan matanya syok melihat Piero sudah di depan pintu.Piero menerobos pintu masuk Irene begitu saja dengan menarik tangan Cloris, "ayok jelaskan pada kekasihku siapa kau,""Untuk apa kau mengajak orang yang sudah kau hamili Ero," Irene menatap tidak suka.Jerry dan Derry ikut memasuki apartemen Irene dan langsung duduk, melihat sedikit pertengkaran antara keduanya."Irene, percayalah dia bukan kekasihku," Piero hendak mencium Irene namun Irene memundurkan langkahnya, "jangan mencoba mencium aku Ero, hubungan kita sudah selesai,""E

    Last Updated : 2021-08-30
  • My Best Villian   Bab 7

    Di Apartemen, Irene sungguh tak percaya bahwa wanita yang baru saja di bawa oleh Ero adalah budak nya sekarang, terlebih di belakang kata budak ia menambah kata Sex yang berarti budak Sex .Jerry dan Derry lah yang mengatakan itu semua, karena memang saat ini mereka berada di pihak Irene ."Jadi Ero sudah menidurinya?" Tanya Irene hampir tak percaya.Jerry menyalakan remot tv, "Ya begitulah, Ero akan terus menyiksanya hingga kau benar-benar kembali pada Ero,"Tentu semua itu menjadi sesuatu yang membahagiakan untuk Irene, bisa saja ia memanfaatkan kondisi ini."Irene kami sudah menceritakan semua, jadi jelaskan mengapa ada kondom dan katakan pada kami dengan siapa kau tidur?" sahut D

    Last Updated : 2021-09-13
  • My Best Villian   Bab 8

    "Aku tidak mau kembali padamu Ero, hatiku sudah terlalu sakit," Ucap Irene meneteskan air mata palsu.Nice... nice... sekarang feeling Cloris sudah tak dapat di ragukan, Irene sengaja mengatakan itu agar dirinya semakin lama tertahan oleh Piero.Cloris mendekati kedua pasangan tersebut dan menatapnya dengan malas, " kembalilah padanya Irene, kenapa kau tidak ingin kembali? Apakah kau sudah tahu yang sebenarnya?" Ucap Cloris begitu ketus."Hai... diamlah!" bantah Piero.Irene tersenyum sedikit di bibirnya, ternyata yang dikatakan oleh Jerry dan Derry adalah kebenaran, "Ero, berapa kali kau meniduri wanita jalang ini?"Cloris merasa tak terima disebut jalang, bukankah dia sendiri yang

    Last Updated : 2021-09-13
  • My Best Villian   Bab 9

    Cloris tidak akan menangis kali ini, mulutnya tidak akan menjerit, tidak juga mendesah jika Piero menyentuh tubuhnya, sudah cukup puas lelaki itu mengotori tubuh Cloris dengan sifat arogan Ero, sekarang bukan waktunya untuk meratapi nasib, tapi bagaimana cara agar keluar dari nasib Cloris saat ini.Ia mengelus pergelangan tangannya yang masih sakit, berjalan pelan ke arah kamar mandi, menguyur tubuhnya dengan air shower di atas.Mata Cloris terpejam, hati Cloris telah terluka saat ini, ia rindu papanya.. ia merindukan saat bahagia bersama keluarganya.Pelupuk mata Cloris mengeluarkan air mata, namun karena tercampur oleh air yang mengalir dari atas shower tak dapat di bedakan mana mata menangis dan mana yang air mengalir.Cloris

    Last Updated : 2021-09-13
  • My Best Villian   Bab 10

    "maaf Ero, kau terlalu terburu-buru," Cloris bangkit dari posisinya.Piero tak menjawab, ia hanya diam saja bahkan dia membantu Cloris berdiri."Kau ini merepotkan saja," Ero membisikka dan menyentuh pantat Cloris.******Keesokan pagi hari.Cloris membuka matanya, dia sudah berada di ranjang berukuran king size yang empuk dan nyaman, sorot mata Cloris tak mendapati Piero di samping, itu berarti kemarin Piero tidak menyetetubuhinya.Cloris berjalan ke arah dapur membuatkan makanan untuk perutnya, "buatkan juga untukku," tiba-tiba suara Piero dari belakang.Piero langsung dudu

    Last Updated : 2021-09-13
  • My Best Villian   Bab 11

    Irene berada di sebuah mini kedai bersama Sanders teman lelakinya, terlihat ia sedang mengaduk kopi dengan kesal."apa? Ero mengendong seorang wanita tanpa busana," Geram Irene dengan syok saat mendengarkan penjelasan dari Sanders."Yah.. dia sangat cantik Ren,"Irene menatap Sanders dengan tatapan mata sinis. "masih cantik aku,"Sanders hanya menjawab dengan berdehem, "apa kau tahu siapa dia?"Irene mengambil gelang karet lalu ia ikatkan pada rambutnya, "Tentu aku mengerti.. dia adalah budak sex nya Ero,""Apa? Budak sex?" Sanders mengeraskan suaranya."Yah." balas Irene singkat.

    Last Updated : 2021-09-13
  • My Best Villian   Bab 12

    "Ugghhh," Piero melepas hisapan itu pada puting kiri Cloris, terlihat puting Cloris sangat basah dan begitu merah memar.Piero mengelus puting kiri Cloris dengan jari telunjuknya, "sedikit lagi," ucap Piero memperhatikan dada Cloris dengan tatapan nafsu.Piero memasukan batang kemaluannya kedalam liang kewanitaan Cloris.Mengocok nya dengan cepat, sangat cepat, membuat kedua payudara Cloris naik turun tak karuan."Aghhhhh, ayo menjeritlah budak!" Bantah Piero menampar payudara kanan Cloris dengan sangat keras.Cloris meremas erat sprei bantal dengan sangat kuat, ia sudah tak mengerti, ia sudah tak tahan dengan semua ini. Tapi Cloris mencoba tak mengeluarkan air matanya, tidak..

    Last Updated : 2021-09-13
  • My Best Villian   Bab 13

    "Yah... Karena kau tidak bisa melihat mana yang berpura-pura dan tidak," Ketus Cloris menyeringai Piero."Ayok pergilah cepat!" Piero mendorong tubuh Cloris seperti yang dilakukannya pada Irene.Namun ini sedikit berbeda.. Cloris terjatuh dan menyentuh tanaman.Cloris berdiri tak menghiraukan sorak tawa seseorang dari samping kiri atau kanan, tangannya menepuk beberapa kali karena terkena tanah.Piero menepuk bahu Cloris satu kali, "kerjamu bagus," bisik Piero."Jangan mencari ku saat kau sudah mengetahuinya.. jangan sekali-kali menemuiku ketika dirimu baru menyadarinya.. karena sekarang aku sudah menyelesaikan apa yang seharusnya aku lakukan.. anggap saja kita tidak pern

    Last Updated : 2021-09-13

Latest chapter

  • My Best Villian   EXTRA PART 2

    Sungguh mata Ryle tak bisa berkedip melihat pemandangan Mansion yang besar seperti istana itu, karena rumahnya tak berukuran sebesar itu.Jam dinding besar di depan dinding dengan lukisan keluarga yang sangat-sangat besar terpajang jelas saat ia membuka pintu."Rumah ini besar sekali." Ryle memandangi lampu besar yang menggantung di atas kepalanya."Tentu saja, ini adalah rumahku." Piero menurunkan Claretha agar bisa bermain dengan Ryle."Dengar Ryle kau akan aku sekolahkan tapi kau harus menjaga putriku yang cantik ini dengan baik ya." ujar Piero ditunjukkan pada Ryle."Oh ya panggil saja aku Paman." imbuh Piero menyentuh hidung nya.

  • My Best Villian   EXTRA PART 1

    pagi itu kedamaian di kedua manik mata Piero sungguh tergambar jelas, ia duduk di sofa putih dengan memegang segelas kopi panas menunggu istri tercinta terbangun tidurnya.Ia terus menyeruput perlahan kopi itu dengan menatap dalam-dalam Cloris yang sangat cantik bahkan disaat menutup mata, "baiklah aku akan membangun kan mu Clo." meletakan gelas kopi itu di atas nakas.Piero mengambil selembar tissue untuk membersihkan mulutnya yang terkena kopi, ia mencium Cloris dengan sedikit menjulurkan lidahnya untuk bermain disana, "eeemmppphh Erooo." umpat Cloris kesal."Dasar tukang tidur, kita harus kembali ke Mansion Clo." Piero membenarkan setiap rambut yang menutupi wajah Cloris."Kau bilang kita akan sedikit lama disini?" Cloris duduk dan

  • My Best Villian   END | COMPLETED

    Bunyi alarm terdengar berulang kali di telinga sepasang suami istri yang terlihat begitu nyenyak tertidur, namun keduanya nampak tak memperdulikan."Menganggu saja." Piero malah membanting jam alarm itu.Mata Piero terbuka sedikit dan memeluk Cloris yang masih terlelap "bangun! ayoo bangun!" tetapi ia sendiri malah tertidur di dada istrinya."Bangunlah sendiri sana, aku masih lelah." menyingkirkan kepala Piero karena menganggu tidur saja.Setelah beberapa saat mereka tertidur cukup panjang, Piero dan Cloris sudah rapi dengan pakaian masing-masing yang baru saja ia beli kemarin "Ero kita pulang, perasaanku tak enak," batin Cloris."Baiklah." Piero mengangguk setuju.

  • My Best Villian   Bab 39

    Kini kamar Piero dan Cloris penuh dengan tangisan putrinya yaitu Claretha Venelov D'rajor, walau Claretha sudah mempunyai kamar sendiri tetapi untuk hari ini Cloris mengajak Claretha di kamar nya."Puas puas kan saja melupakan aku Clo, akan kubalas jika nanti sudah waktunya." Piero merasa cemburu dengan Claretha.Cloris melempar bantal di wajah Piero, "diam." dan tersenyum lucu.Membuka bajunya memperlihatkan satu payudaranya dan memaksa Claretha untuk meminum ASI. "putriku yang cantik." Cloris menimang dengan lembut.Sedangkan di depan terlihat Piero yang memasang wajah datar namun ia membayangkan sesuatu, "lihat saja .. " ucap Piero pelan.Ia mengambil ponsel dan menelpon Jerry, "J

  • My Best Villian   Bab 38

    Senyuman kebahagiaan telah tercetak kembali di bibir Piero , tak hanya itu kebahagiaan serasa lebih lengkap ketika melihat perut buncit Cloris yang sudah membesar .Piero mengajak Cloris singgah sejenak di restauran Berners Tavern , ia ingin melihat Cloris melahap semua makanan yang sudah ada di depan meja .makaroni keju dengan pasta carbonara dan kembang kol goreng. Hidangan semakin spesial dengan tambahan saus Skotlandia . Dan datanglah kembali semangkuk sup sosis dengan minuman yang sudah Piero pesan."Ayo makanlah yang banyak Clo , aku tidak ingin anak kita kelaparan " Piero tersenyum senang melihat wanita di depan memakan dengan semangat."Apa kau tidak ingin memakan juga " tanganya mulai mencocol mayonaise yang ada di dekatnya.

  • My Best Villian   Bab 37

    Kakinya melangkah pelan menaiki anak tangga kecil, hatinya merasakan desiran sesuatu yang luar biasa "apakah benar ini rumah mu Clo" tangannya mulai memegang gagang kayu pintu.Ia menarik nafas sedalam mungkin "Clo " ucapnya pelan .Mengetok pintu itu beberapa kali "Clo"Tak ada jawaban sama sekali , Piero mendorong pintu kayu itu "tak terkunci "Piero melihat ruang tamu kayu yang begitu tertata rapi, namun bukan itu yang ingin ia lihat , ia hanya ingin melihat Cloris "Clo " ia sama sekali tak menemukan sosok Cloris .Ia terus berjalan hingga mendengar suara rintihan kecil wanita dari arah pintu kamar "aahh .. siapa itu " suaranya begitu kecil seperti kesakitan.

  • My Best Villian   Bab 36

    Kini Piero dan Tn. Eytro sedang membicarakan hal yang saling bertolak belakang . Bagaimana tidak , jika papanya menginginkan untuk menjauh dari wanita yang bernama Cloris . Sedangkan Piero sendiri sudah tergila-gila dengan Cloris."Aku takkan pernah memberitahu mu dimana sekarang gadis itu" Tn. Eytro menatap Piero penuh emosi.Piero membalas dengan tatapan tak kalah tajam "papa percayalah padaku .. sekarang Cloris memang benar-benar mengandung anakku""Carilah sendiri Ero , dasar keras kepala " Tn. Eytro masih kukuh dengan pendiriannya. Ia pun pergi dari ruang tamu meninggalkan Piero dan Jerry yang masih terbengong ."Bagaimana aku bisa menemukan Cloris jika aku sendiri tidak tahu Jerry " Piero duduk di kursi kayu dengan tatapan sendu

  • My Best Villian   Bab 35

    Ia membiarkan Jerry yang pingsan di bawah , ia harus memilih antara mengejar Cloris atau menolong kakaknya"sial .. jika aku menolong kakakku .. aku pasti kehilangan jejak .. tapi jika Jerry .. ah sudahlah itu tidak begitu menyakitkan. Biar saja Ero yang mengurusnya, lagipula ia pria .. tidak akan mati hanya dengan di pukul togkat " Derry kembali mengikuti jejak mobil hitam itu ."Jadi .. si jalang itu yang telah membuatku kehilangan Cloris" Piero mulai memikirkan sebuah rencana ."Apa kau diam saja Ero " tanya Derry yang juga tak melihat sisi Piero yang dulu .Piero tersenyum dengan ketampanan yang begitu melekat di wajahnya"yah aku akan diam ... tapi setelah membuat mereka menderita. Ini adalah peringatan terakhir untuk mereka , aku melepaskan Irene karena jujur saja hatiku b

  • My Best Villian   Bab 34

    Masih ditempat yang sama dengan suasana hati yang kacau , Piero mendongak menatap langit-langit. Seperti inikah ? Arti cinta yang sebenarnya?"Ero luka mu parah , bisakah kita kembali saja " Jerry di belakang memeluk dirinya sendiri karena kedinginan.Namun lelaki yang sudah berlumur darah itu tak menggubris, jangan kan membalas ucapan itu . Melihat saja tidak "Ero " panggil Jerry sekali lagi.Jerry mengeluarkan ponsel yang berada di sakunya"Ero Tn. Eytro menelpon" memberikan ponsel itu di hadapan Piero .Pria itu menerima nya dengan sedikit terpaksa "ada apa papa" Piero berpura-pura seakan tak ada luka di hatinya."Maafkan papa karena tidak datang , besok kita akan bertemu di kantor

DMCA.com Protection Status