Rumah Taruhan Adrian Hill sangat penuh oleh para pengadu nasib. Aku dan Papa memasukinya dengan was-was. Ini juga pertama kalinya aku memasuki tempat seperti ini.“Jadi, apa yang mau Anda pertaruhkan?” kata Fred, salah satu bandar.“Aku mau bertaruh untuk Inter Milan,” jawab Pap.Fred tersenyum.“Kau yakin? Mereka sedang jatuh,” tantangnya.“Aku yakin,”“Berapa yang mau Anda pertaruhkan?”“Lima ratus ribu dolar,” jawab Papa mantap.Fred terdiam.“Tuan, saya tidak ingin main-main,” katanya.“Saya tidak main-main,” Papa menaruh segepok uang di meja Fred.“Tuan, risikonya sangat...”“Tidak apa-apa, cobalah,”“Baiklah, Anda ingin bertaruh untuk Inter Milan saat melawan siapa?”“Roma,”“Dan hasilnya?”“4-1 untuk Inter Milan,”“Anda bermimpi,” Fred tertawa.“Coba saja,” Papa tersenyum.“Baiklah, saya sudah peringatkan Anda,”Kami pun pergi usai memasang taruhan. Meninggalkan rumah taruhan yang penuh hiruk pikuk. Lima ratus ribu dolar telah kami tinggalkan.Kuakui, aku pun merasa tegang. Aku
Terakhir Diperbarui : 2024-12-16 Baca selengkapnya