Semua Bab Mengukir Impian Baru: Bab 71 - Bab 80

114 Bab

Bab 71 - Pengumuman

“Ada apa kamu datang ke sini?” Aku menyilangkan kedua tangan di depan dadaku. Dia mengangkat tangan dan melambaikan benda yang aku cari-cari.“Kamu sengaja meninggalkan ponselmu supaya aku kembali untuk mengantarnya. Trik yang sudah usang.” Dia hanya bersandar di bingkai pintu dan tidak melangkah sedikit pun ke dalam kamar. Maka aku yang berjalan mendekatinya.“Aku tidak melakukannya dengan sengaja.” Aku mengulurkan tanganku untuk mengambil benda itu dari tangannya. Dia malah menjauhkan tangannya dari jangkauanku. “Tidak lucu, Jonah.” Aku meraih benda itu lagi, kali ini dia mengecup bibirku. Aku segera melangkah mundur. “Siapa sekarang yang menggunakan trik yang sudah usang?”“Aku menciummu. Itu bukan trik,” katanya membela diri. Dia mengulurkan benda itu kembali kepadaku. Aku hanya diam, tidak mencoba untuk mengambilnya lagi. Lalu dia mendekat, meraih tanganku, dan meletakkan ponsel itu di
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-09-20
Baca selengkapnya

Bab 72 - Gosip

Akhirnya kehamilan Jovita tercium oleh media. Wanita itu tidak lagi mengenakan pakaian super ketat kesukaannya sehingga orang-orang mulai curiga. Dia juga sengaja pergi ke sana kemari dengan pakaian longgar, terutama ke gedung kantor kami. Padahal Jason sudah merasa risi dengan tingkah istrinya yang sengaja membiarkan publik tahu ada yang berbeda pada dirinya.Isu terbagi menjadi dua kubu. Ada yang berpihak kepada Jason, selebihnya kepada Jovita. Aku tidak mengerti untuk apa lagi semua itu dibahas. Mereka sudah menikah. Jason bertanggung jawab atas perbuatannya. Habis perkara. Mengenai bagaimana proses mereka hingga akhirnya menikah setelah Jovita hamil bukanlah urusan mereka. Itu urusan keluarga kami.Pak Omar menyarankan agar kami diam dan tidak memberikan jawaban apa pun atas desakan wartawan yang ingin tahu kebenaran dari isu tersebut. Aku sangat setuju dengannya. Kami tidak punya kewajiban untuk memuaskan rasa penasaran masyarakat umum.Tetapi mal baru suda
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-09-21
Baca selengkapnya

Bab 73 - Ikut Terseret

Aku sangat kecewa dengan keputusan yang dibuat oleh Nola. Begitu kecewa sampai aku meminta Kak Nevan untuk menjemputku dari mal. Aku tidak peduli dia sedang merawat pasien gawat darurat, melakukan pemeriksaan berkala ke kamar rawat, atau mendampingi seorang dokter di ruang bedah.Ketika dia mengetahui alasan kemarahanku, dia hanya diam. Kakak tahu bahwa aku tidak akan bisa diajak bicara baik-baik mengenai apa pun setiap kali aku punya masalah dengan Nola. Dia adalah sahabat baikku. Sahabatku! Tega sekali dia menyakiti dirinya sendiri dengan memberikan laki-laki itu satu kesempatan lagi. Sekali selingkuh, Pras akan selingkuh lagi. Apa dia masih belum mengerti itu?Seharusnya aku tahu bahwa akan terjadi sesuatu yang buruk dari pertemuan tidak sengaja kami tersebut. Apalagi adiknya juga turut serta. Aku dan Nola sedikit banyak punya kesamaan dalam hal belas kasihan. Tetapi aku belum pernah, dan tidak akan pernah, berbelas kasihan kepada orang yang sudah dua kali menyakiti
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-09-22
Baca selengkapnya

Bab 74 - Berhati Dingin

“Sebelum kamu mendengarkan ini dari orang lain, Jovita yang mendorongmu hingga nyaris jatuh di dekat tangga restoran,” ucap Jonah memecahkan keheningan. “Apa?” tanyaku tidak percaya. “Tetapi mengapa dia ingin mencelakaiku?” Jantungku perlahan berdebar dengan cepat. Aku bisa saja cacat jika aku benar-benar jatuh pada hari itu. “Aku tidak tahu. Dan aku yakin dia juga yang memprovokasi Lydia sehingga menjegal kaki pelayan pada acara makan malam di rumah keluarganya.” Jonah kembali menjatuhkan kejutan kedua. “Apakah ini karena Jason tidak memerhatikannya malah perhatian kepadaku?” tanyaku pelan. “Dia tidak peduli dengan itu. Akhir-akhir ini dia bahkan berusaha keras untuk bisa dekat denganku.” Aku menoleh ke arahnya ketika dia mengatakan itu. Apa yang dikatakan Bunda benar. “Apa yang dia lakukan?” tanyaku waswas. “Pura-pura jatuh agar aku memeluknya, sengaja berjalan dekat denganku dan mengusap lengannya ke lenganku, sengaja menunduk agar
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-09-22
Baca selengkapnya

Bab 75 - Melindungimu

Aku tidak terkejut dengan reaksinya. Aku sudah siap dengan semua itu. Ini juga keputusan yang sulit bagiku. Membiarkan dia sendirian di saat aku semakin tidak percaya dengan orang-orang yang berada di dekatnya. Sahabatnya saja mengkhianatinya, apalagi rekan kerja yang baru dikenalnya.Pengawal pribadinya yang diam-diam mengikutinya ke mana pun dia pergi, tidak akan bisa berada di dekatnya selama dia bekerja. Meskipun aku bisa meminta bantuan Ayah untuk mencarikan posisi yang cocok untuk wanita itu, aku tidak mau melakukannya. Aku tidak mau memanfaatkan pengaruh orang tuaku untuk kepentingan pribadi.“Mata-mata? Kamu sedang melucu? Aku tidak butuh rahasia apa pun yang ada di perusahaan itu. Aku hanya ingin melindungimu,” ucapku dengan tegas.“Aku bisa melindungi diriku sendiri,” katanya tidak mau kalah.“Aku percaya kepadamu. Aku sudah katakan itu.”“Tidak. Aku tidak mau menerima jam ini.” Dia mendekat
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-09-22
Baca selengkapnya

Bab 76 - Hari Pertama

Aku sangat senang menanti hari ini tiba. Aku memakai kemeja berlengan panjang, celana panjang, dan sepatu hak tinggi. Sebagai pegawai bagian keuangan, aku tidak akan terlalu banyak bergerak ke sana kemari. Setelah merias wajah seadanya serta mengikat rambutku di belakang kepala, aku menuju ruang makan. Papa dan Kak Nevan sudah lebih dahulu berada di kursi mereka masing-masing, menikmati sarapan mereka. Papa menawarkan diri untuk mengantarku ke tempat kerja. Tetapi aku menolak karena Jonah akan datang menjemput dan mengantarku ke sana. Kakak segera menggodaku. “Sepertinya pernikahan Este dan Jonah semakin dekat, Pa.” Kak Nevan mengedipkan sebelah matanya kepadaku. “Sudah saatnya kita mendengar kabar baik itu. Mereka berdua sudah terlalu dekat. Jika tidak berhati-hati, tahun depan akan lahir seorang bayi di rumah ini.” Papa ikut menambahkan. “Papa!” pekikku terkejut. Mereka berdua hanya tertawa. Jonah datang tepat dengan waktu yang dia janjikan.
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-09-22
Baca selengkapnya

Bab 77 - Desas-Desus

Meskipun hari ini adalah hari pertamaku bekerja, aku tidak dimanjakan oleh Naura. Begitu dia melihat aku bisa mengerjakan satu laporan dengan cepat, dia memberi laporan keuangan berikutnya. Sampai akhirnya jam makan siang tiba. Ponsel di atas mejaku bergetar. Aku membaca nama yang muncul di layar. Aku segera menjawab panggilan masuk tersebut. “Hai!” sapaku tanpa menyembunyikan rasa bahagiaku. “Makan siang bersama?” tanyanya. Aku mengerutkan kening. “Kamu sudah ada di lobi?” tanyaku tidak percaya. Dia mengiyakannya. “Aku segera turun.” Aku mengantri bersama karyawan lainnya yang juga ingin turun ke lantai bawah untuk makan siang. Aku mencari Jonah di antara sofa yang ada di lobi, ternyata dia berdiri di dekat pintu masuk. Dia melambaikan tangannya kepadaku. Aku segera berlari mendekatinya, lalu tertawa melihat kantong plastik dengan label sebuah restoran di tangannya. Dia sedikit membungkuk, aku menatapnya tidak percaya. Yang benar saja. Aku ti
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-09-22
Baca selengkapnya

Bab 78 - Firasat

Jason bersikap sangat aneh pagi ini. Dia yang biasanya memilih joging di ruang kebugaran malah ikut berlari kecil di sisiku. Aku tidak keberatan atau terganggu dengan kehadirannya. Aku malah suka bila ada yang menemaniku berolahraga. Tetapi dia tidak pernah melakukan ini sebelumnya.Kami melakukan beberapa putaran bersama. Saat dia berhenti, aku memutuskan untuk berlari satu putaran lagi. Aku tahu bahwa dia tidak akan mau kalah, jadi aku tidak heran melihatnya menyusulku dan menyamakan larinya denganku. Dia tertawa, aku ikut tertawa bersamanya.“Apakah kamu mencintai Celeste?” tanyanya saat kami sedang melakukan pendinginan di teras depan. Aku hanya diam, tidak menjawabnya. “Kamu tidak perlu menjawabnya, tindakanmu sudah berbicara lebih keras. Kamu tidak pernah melindungi seorang gadis sekeras kamu menjaganya.”“Terima kasih.”“Maafkan aku sudah mencoba mengambilnya darimu. Kami tidak pernah punya hubungan apa pun
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-09-22
Baca selengkapnya

Bab 79 - Sentuhan

Dua hari pertama bekerja, segalanya berjalan dengan lancar dan aku sangat menikmati setiap tugas yang dibebankan kepadaku. Begitu mengetahui bahwa Jonah dan Naura saling mengenal, aku semakin berhati-hati dalam pekerjaanku. Aku tidak ingin Naura kecewa denganku dan nama Jonah ikut terbawa. Aku juga ingin membuktikan kepada tunanganku bahwa aku bisa bekerja dengan baik.Bilik dengan penyekatnya yang begitu tinggi membuatku tidak bisa akrab dengan rekan-rekan satu timku. Aplikasi obrolan yang ada di komputer juga tidak bisa digunakan untuk membahas masalah pribadi. Semuanya harus ada hubungannya dengan pekerjaan. Jadi, sampai hari ketiga ini aku hanya tahu nama Naura saja.Mudah saja bagiku untuk akrab dengan orang-orang baru, tetapi bukan hanya dua wanita yang tidak sengaja aku dengar percakapannya yang suka membicarakan aku di belakang. Ternyata beberapa pegawai lain juga kurang menyukaiku dan mereka bahkan berani menjelek-jelekkan aku saat mereka pikir bahwa aku tidak
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-09-23
Baca selengkapnya

Bab 80 - Hidung Belang

Kak Nevan sedang libur, maka dia yang menjemputku dari tempat kerja pada sore itu. Sebenarnya aku bisa saja pulang sendiri dengan kendaraan umum, tetapi Jonah tidak mengizinkan aku. Dia masih saja khawatir bahwa Vita akan melakukan sesuatu untuk menyakitiku. Bukannya melihat Kakak dengan mobilnya, aku malah berdiri berhadapan dengan Nola saat keluar dari pintu utama. Dia tersenyum kepadaku. “Hai, Cel. Kita sudah lama tidak bertemu.” “Aku tidak bisa melakukan ini sekarang, Nola.” Aku menggelengkan kepalaku. Keputusannya kembali kepada Pras masih belum bisa aku terima. Aku tidak sanggup melihat wajahnya. “Kita perlu bicara. Aku mohon.” Dia berjalan mendekatiku. Aku segera mundur selangkah. “Aku tidak akan melakukan ini bila tanpa alasan yang kuat, Cel. Aku juga tidak mau kehilangan persahabatan kita. Aku mohon, izinkan aku menjelaskannya kepadamu.” “Jangan sekarang. Aku belum siap,” kataku lagi. Dia menatapku dengan sedih. Mendengar bunyi klakson, aku m
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-09-23
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
678910
...
12
DMCA.com Protection Status