Beranda / Romansa / DINIKAHI KONGLOMERAT / Bab 101 - Bab 110

Semua Bab DINIKAHI KONGLOMERAT: Bab 101 - Bab 110

127 Bab

Bab 101_SDK2_12

PENGANTIN PRIA TIDAK DATANG MENJELANG AKAD (12)   BATAL NIKAH – Pov Alma   “Begitu kejadiannya Alma! Aku harap kita bisa kembali bersama, mumpung semuanya belum terlalu jauh! Pasti saat ini orang yang menunggu hubungan kita hancur sedang bersorak gembira! Apakah kamu rela melihat dia menang dan kita kalah serta saling menderita?” tanyanya pelan tapi penuh penekanan. Membuat pertahananku luluh dan membiarkan air mata ini tumpah.    Aku masih terdiam. Membiarkan air mata ini berjatuhan bersama rasa sesak yang kurasakan. Kudengar dia bertanya kembali.   “Gimana, Alma?” tanyanya lagi. Tatapannya seolah meminta kepastian.    Aku menarik napas panjang. Kuseka sudut mata ini lalu menatap sekilas wajahnya yang tampak menyedihkan
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-12
Baca selengkapnya

Bab 102_SDK2_13

PENGANTIN PRIA TIDAK DATANG MENJELANG AKAD (13)  BATAL NIKAH – Pov Author    Alma mengerjap ketika samar adzan shubuh berkumandang. Dia meraba tempat tidur di sampingnya akan tetapi masih kosong. Kemanakah gerangan suaminya pergi?   Gegas dia berjalan ke luar mencari keberadaannya. Di ruang tengah juga tidak ada. Pintu depan terkunci dari dalam, berarti dia masih ada di dalam vila ini. Alma menuju pintu belakang. Tampak pada gazebo, tubuh kekar Arya yang terbalut jaket tengah meringkuk sendirian.    “Kenapa Bang Arya tidur di luar? Tidak biasanya. Apakah ada hal yang dia ketahui tentangku dan Mas Rangga di hotel siang itu?” Prasangka Alma. Bagaimanapun dia merasakan salah sendiri tidak menceritakan kejadian itu pada sangat suami.    
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-12
Baca selengkapnya

Bab 103_SDK_14

PENGANTIN PRIA TIDAK DATANG MENJELANG AKAD (14) BATAL NIKAH – Pov Alma Aku dan Naila saling melempar pandang, seolah hendak saling mengukur kekuatan masing-masing. Namun dia tampak terlihat santai, lalu ia mengeluarkan sesuatu dari saku tuniknya.     “Ini kartu namaku, siapa tahu kita bisa saling silaturahmi! Aku tahu banyak tentang dia, jika kamu masih kesulitan mengendalikannya, hubungi aku saja!” ucapnya sambil tersenyum. Senyuman yang kurasa seolah merasa jika dirinya lebih tahu segalanya.     “Makasih, tapi sepertinya untuk masalah Bang Arya, aku masih bisa menanganinya sendiri,” ucapku sambil mencoba untuk tetap terlihat tenang.    Kuterima kartu namanya. Hatiku sedikit insecure ketika melihat jabatan yang tertera di sa
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-13
Baca selengkapnya

Bab 104_SDK_15

Pov Author “Oh, Mbak Alma ikut juga?” tanyanya sambil menatap pada wanita dengan balutan gamis berwarna putih itu.    “Iya, Mbak Nay! Bang Arya khawatir kalau saya sendirian di vila soalnya,” jawab Alma datar.     “Tapi acaranya tidak untuk umum, Ar?” Naila menoleh pada suamiku.     “Dia istriku, jadi bagian dari perusahaan dan pekerjaanku! Bukan orang lain,” ucapnya santai. Alma menatap sekilas, ada senyum yang dikulumnya dalam diam.    “Ar, kamu gak pernah berubah, ya! Masih saja keras kepala seperti dulu,” ucap Naila sambil menggeleng kepala.    “Hmmm, gini saja … Mbak Alma nanti aku carikan tempat khusus,
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-13
Baca selengkapnya

Bab 105_SDK_16

Pov Author   Bruk! “Maaf!”    Minuman soda yang dipegang lelaki itu tumpah. Sedikit mengenai celana pendek yang dikenakannya.     Alma menoleh pada sosok yang bertubrukan dengannya. Lelaki yang diperkirakan seumuran itu tampak mengamati wajah Alma.     “Mbak maaf, ya!” ucapnya sambil mengerutkan dahi. Dia menatap lekat wajah Alma seolah sedang mengingat-ingat sesuatu di kepalanya.    “Saya yang minta maaf, Mas! Minumannya jadi tumpah,” ucap Alma merasa tidak enak.     “Mas? Gak usah panggil Mas, kayaknya kita seumuran deh, panggil saja Endra! Nama saya Syailendra Watson!&rd
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-13
Baca selengkapnya

Bab 106_SDK2_17

 [Aku kepikiran kamu terus di sini sejak tadi, apa kamu baik-baik saja ‘kan, Ma?]   Dipandanginya tulisan itu. Lalu dia tekan kirim. Tak berharap dibalas, tapi rasa khawatirnya saja yang melampaui batas sehingga dia menurunkan gengsi dan tetap mengirimi pesan meski mungkin tidak di acuhkan.    Namun tidak berapa lama layar ponselnya berpendar. Kedua netranya berbinar ketika melihat pesan balasan dari siapa yang datang. Nomor yang masih disimpannya itu membalas dengan cepat. Apakah itu artinya Alma juga sedang merindukannya?    [Aku baik-baik saja,] tulisan singkat padat yang diterimanya membuat netranya berbinar.     [Di Bandung sampai kapan?] Rangga kembali mengirimi pesan.     [Besok at
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-15
Baca selengkapnya

Bab 107_SDK2_18

Akhirnya Endra dan Naila memutuskan untuk bergabung dengan mobil Arya. Mereka berangkat setelah kendaraan Naila ditarik oleh derek. Naila membayar lebih agar mobilnya bisa tiba di bengkel dengan aman.        Arya kembali duduk di belakang kemudi. Naila dan Endra duduk pada jok belakang, sementara itu Alma sudah pada posisinya semula, dia diam tanpa kata, duduk manis pada jok di samping suaminya mengendarai.          Sepanjang perjalanan, mereka tidak ada yang saling bicara hingga. Jalan sudah berkali-kali berganti, kadang macet, kadang lancar, hingga akhirnya mobil yang ditumpanginya tiba di kediaman Arya.          Bunyi klakson membuat Bi Sumi yang baru saja terlelap menjadi bangun. Dia bergegas membukakan pintu. Mobil terhenti tepat di depan gerbang, Alma menurunkan kaca melempar senyum meski wajahnya
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-15
Baca selengkapnya

Bab 108_SDK2_19

POV AUTHORSelamat Membaca!  Arya sudah duduk pada meja yang dipesannya. Dia datang lebih awal dari pada waktu yang dijanjikan dengan Rangga. Lelaki itu selalu siap siaga karena dia pun belum tahu seperti apa sosok yang akan dihadapinya.    Tidak berapa lama, sosok yang ditunggunya datang. Rangga langsung duduk berhadapan dengan Arya. Menyapa sekadar basa-basi.    “Saya gak punya banyak waktu, kamu mau bicara soal apa?” Arya langsung pada inti.    “Sabar, Bung! Saya juga malas berlama-lama, tapi saya yang mengundang Anda, silakan kalau mau pesan, pesan saja … saya yang bayar,” ucap Rangga dengan tenang.    “Bicaralah cepat, aku gak punya banyak waktu,” tukas Arya lagi.  
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-16
Baca selengkapnya

Bab 109_SDK2_20

pov Alma  Selamat Membaca!    “Awalnya, aku kira dia bercanda ketika malam itu aku telepon dia … dia bilang baru saja menikah … aku berharap itu salah … lalu aku mencoba meminta bantuannya untuk menjalin kerja sama dengan cabang perusahaan baru yang di Bandung, tetapi ternyata dia masih mengabulkannya … jika kamu jadi aku, apakah kamu akan berpikir kalau aku masih berarti untuknya?” tanya Naila sambil menoleh sekilas padaku.    Aku menelan saliva. Terasa mendadak kering kerongkongan.   Ya, jika aku menjadi Naila dan mendapatkan perlakuan seistimewa itu, maka aku pun akan berpikir demikian. Namun meskipun hatiku rasa tergores, aku kok merasa dia sengaja ingin menunjukkan kalau dia lebih istimewa dariku. Hati kecilku menolak untuk kalah di depannya. Aku menatap di
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-16
Baca selengkapnya

Bab 110_SDK2_21

Pov Author  Selamat membaca!   Plak!    Satu tamparan mendarat di pipi Miranti. Rangga memandang penuh amarah setelah mendapatkan sebuah kesimpulan dari hasil penyelidikan orang suruhannya. Amarahnya meluap ketiika tahu yang berada dibalik semua kegagalan pernikahannya itu ialah Miranti.   “Kenapa? Kenapa kamu tega melakukan ini padaku?” Lelaki itu mendekat pada Miranti yang tengah memegang pipinya.     Wanita itu tampak meringis tapi tidak ada tangis yang keluar. Lalu dia menyeringai penuh kellicikan.    “Aku hanya tidak suka kamu menikah dengan Alma!” ucapnya dengan gemetar. Ada amarah yang tertahan.    “Kamu
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-16
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
8910111213
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status