(Sekar) Aku membuka mataku. Seseorang mengelus pipiku dengan lembut. Ternyata Mahesa. “Ayo bangun, Sleeping beauty.” ujarnya. “Aku harus kerja. Ini udah jam setengah delapan.” Karena aku yang masih belum sadar memeluknya dan menjadikan lengannya sebagai bantal, langsung saja terduduk. “Jam setengah delapan?!” Aku terkejut. Langsung saja aku turun dari tempat tidur, tentunya sambil meringis. Aku lupa karena kakiku masih sakit. Walaupun tidak sesakit beberapa hari yang lalu. Aku sempat berhenti berjalan. “Kamu ini, selalu lupa kalau kakimu sakit. Pelan-pelan sedikit
Read more