Semua Bab Terpaksa Menikahi Musuh : Bab 31 - Bab 40

71 Bab

Bab 30| Damai

Malam pun tiba, Ayana dan Andres sedang dalam perjalanan menuju hotel tempat acara gala dinner diselenggarakan. Ayana tampak cantik dengan gaun hitam selutut berlengan pendek. Rambuntnya dibiarkan tergerai lurus tanpa aksesoris apa pun. Tampilannya sangat sederhana namun terkesan elegan. Senada dengan Andres yang mengenakan tuxedo hitam dan kemeja putih di dalamnya. Tak lupa dasi kupu-kupu ukuran sedang melingkari leher Andres, sangat rapi.Sejak kejadian tadi sore Ayana dan Andres belum saling bicara. Kali ini perang dingin di antara mereka lebih buruk dari sebelumnya. Andres fokus menyetir, sementara Ayana memainkan kuku jarinya dan sesekali mencuri pandang ke arah Andres. Sepertinya pria itu marah besar. Ayana menghela nafas panjang, menyiapkan diri untuk membuka percakapan.Kali ini ia memutuskan untuk mengalah, kesalahan tadi sore memang sulit ditolelir. Ayana sadar dia salah karena tidak menghindar saat Hendrick jelas-jelas berniat menciumnya.
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-11-03
Baca selengkapnya

Bab 31| Christmast Eve

Beberapa tahun silam ... "Ayah nanti sore aku ingin bermain sebentar di rumah temanku, boleh, kan?" tanya Andres riang. Bocah itu bergelayut manja pada lengan tuan Hendra, yang sedang duduk di depan pelataran rumahnya yang kecil. Hendra menyudahi kegiatannya yang sedang membetulkan jala miliknya yang rusak, lalu melihat Andres."Temanmu yang mana, Nak?" Hendra mengusap sayang puncak kepala Andres."Boby dan Kiran, mereka berjanji akan mengajakku bermain ke pesta perayaan malam natal yang diselenggarakan keluarga mereka di balai desa. Boleh ya, Kumohon?" Andres menyatukan kedua tangannya, menunjukkan wajah memelas dengan ekspresi lucu. Hendra tampak berpikir, ia menimbang keputusan dalam diamnya. Jujur, sebenarnya Hendra agak ragu untuk memberi izin. Selain karena ia tidak mengenal baik anak-anak yang Andres sebutkan tadi, entah mengapa hati Hendra juga terasa berat untuk
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-11-03
Baca selengkapnya

Bab 32| Luka Lama 1

Beberapa tahun silam ...Mata Andres terbelalak, mulutnya terbuka lebar saat menyaksikan kejadian yang sedang berlangsung di depan matanya kini. Hanya tinggal beberapa saat lagi untuk Andres mencapai rumahnya. Namun naas niatan itu harus ditangguhkan. Sebuah alasan yang membuat Andres tak lagi berkeinginan untuk tiba di rumahnya dengan cepat. Kendala yang membuat rasa dingin pada tubuhnya terbilas atmosfer panas yang dihasilkan hatinya.Tusukan belati perlahan menembus ulu hati, menyayatnya dengan sadis, mengoyak secara brutal hingga rembesan darah keluar sangat banyak dan menimbulkan rasa perih yang teramat sangat. Kedua tangan kecil Andres bergetar dahsyat, gelenyar ketakutan yang semula telah enyah dari hatinya kembali menyapa. Bahkan lebih mengerikan dari sebelumnya -ketika ia melihat kemarahan ayah dan ibu Boby.Di depan sana, tepat di sebuah gang sempit yang menjadi satu-satunya akses jalan menuju r
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-11-03
Baca selengkapnya

Bab 32| Luka Lama 2

Rumah Sakit 11.40 WIB"Bagaimana dengan keadaan Hendra, Dok?" tanya tetangga Andres. Saat ini ia, putraya, suaminya juga Andres sedang ada di depan ruang UGD. Menunggu penjelasan dokter yang baru saja memeriksa keadaan ayah Andres. Dokter itu tampak mengela nafas berat, ia memandang nanar ke arah semua orang yang sedang khawatir itu."Mohon maaf sebelumnya, jika kabar yang saya bawa ini mengecewakan kalian sebagai pihak keluarga. Keadaan tuan Hendra sangat kritis." dokter berperawakan tinggi bak model itu mengambil jeda sejenak. Ia membenarkan posisi kaca matanya lalu kembali menjelaskan."Pada perut pasien terdapat sebuah benjolan berdenyut. Itu adalah penyebab utama yang membuat pasien merasakan sakit yang begitu luar biasa. Apakah tuan Hendra pernah mengeluh tentang perut yang sakit atau merasa nyeri yang menusuk pada bagian punggung?" tanya dokter itu, sebenarnya ia sudah tahu penyaki
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-11-03
Baca selengkapnya

Bab 33| Mau Menginap?

"Ayah!" pekik Andres spontan, menyerukan hal yang serupa dengan isi mimpinya.Nafasnya terengah, tidak teratur. Dadanya sesak, semua rasa yang dahulu ia rasakan itu datang lagi dan merajam hatinya sedemikian parah. Andres menghembuskan nafas panjang, ia menyandarkan tubuhnya pada kursi di ruangan pribadinya. Andres menutupi area kening dan sekitar mata dengan pergelangan tangan. Ingin menetlralisir perasaan sakit agar segera sirna dari relungnya.Saat ini ia masih berada di rumah sakit, setelah menyelesaikan tugasnya Andres tak sengaja tertidur di ruangannya. Sepertinya mimpi ini datang karena Andres terlalu banyak memikirkan pembicaraannya dengan Ayana beberapa waktu lalu. Tepat ketika gadis itu menanyakan perihal alasan kebencian Andres pada Ayana. Dan apakah dirinya terluka dengan semua ini, hanya ada satu jawaban yang bisa Andres simpulkan untuk semua pertanyaan Ayana itu untuk saat ini. Yaitu..."Aku tidak tahu. Aku tidak tahu," gumam Andres merint
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-11-03
Baca selengkapnya

Bab 34| Malam Bersama Ayana dan Yena

"Hei, tidak adakah baju yang lebih kecil dari ini?"Ayana berdiri di depan pintu kamar mandi yang ada di kamar Andres. Ia baru saja menggantikan baju terusan yang dikenakannya dengan sebuah sweater lengan panjang berwarna merah marun milik Andres. Sweater itu tampak sangat kebesaran di tubuh mungil Ayana dan memperlihatkan sebagian paha mulus gadis itu."Kamu akan terlihat semakin seksi jika memakai baju yang lebih kecil dari itu. Kamu ingin menggodaku, hm?" mulut Ayana komat-kamit, menyuarakan kekesalan.Andres sudah bersandar pada head board di ranjang king size-nya. Pria itu tidak benar-benar memperhatikan Ayana karena dirinya sedang sibuk mengutak-atik gadget apple yang sedang bertengger apik dalam pegangan Andres. Ayana mengerucutkan bibirnya ketika Andres menggodanya namun sama sekali tidak menoleh ke arahnya. Mungkin kecewa.Gadis itu berjalan ke arah sebuah cermin besar yang te
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-11-03
Baca selengkapnya

Bab 35| Maaf

Tidak terasa usia pernikahan Andres dan Ayana sudah menginjak usia satu bulan lebih. Selama itu ketenangan seakan terenggut dari ruang kehidupan putri sulung Kendra. Sejak menyandang status sebagai istri sah Andres dunianya jadi lebih berisik. Semua orang berbondong-bondong ingin menguar kisah dibalik pernikahannya dengan Andres.Bak seorang selebritis, gerak-gerik Ayana kerap menjadi pusat perhatian. Semua mata mengintai tindak tanduknya setiap hari. Beberapa orang menawarkan diri untuk berteman—guna mengorek informasi. Ada pula yang terang-terangan menginterogasi Ayana, bertanya bagaimana caranya gadis itu bisa menikah dengan dokter yang begitu diidamkan semua wanita di sana. Bahkan sebagian dari mereka melempar kebencian tanpa ragu.Orang-orang terdekat Ayana merasa senang tanpa memedulikan latar belakang pernikahan itu sendiri yang masih samar. Mereka hanya turut bahagia, dengan takdir yang menyatukan dua rival dalam satu ikatan sakral. Robert, Jenny dan dr.
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-11-05
Baca selengkapnya

Bab 36| Mak Comblang

Tiga tahun lalu ..."Kak Andres, tunggu sebentar!" panggil Ayana pada Andres yang baru saja berniat memasuki mobilnya -pria itu hendak pulang."Iya, ada apa Ayana?" balas Andres langsung menyahut ramah. Pria itu menangguhkan niat untuk masuk ke mobil dengan menutup kembali pintu mobil yang tadi sempat terbuka."Ada sesuatu yang ingin aku katakan padamu," sekuat tenaga Ayana menelan ludah guna mengumpulkan keberaniannya."Tentang apa?" Andres menaikkan satu alisnya, ia menunggu Ayana menyambung ucapan."Ini bersifat pribadi, aku tidak bisa mengatakannya di sini," risau Ayana antara malu dan ingin segera menuntas tanggung jawabnya untuk menyampaikan pesan. Andres tertawa ringan, ia mengangguk paham lalu menarik pergelangan lengan Ayana."Masuklah!" titahnya posesif, seperti enggan mendapat penolakan."Eh?" jawab Ayan
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-11-05
Baca selengkapnya

Bab 37| Penolakan

Tiga tahun lalu ..."Phantom benar-benar pria misterius. Aku tidak menyangka ending-nya akan seperti itu, sangat mengejutkan. Benar kan, Kak?" komentar Kanza mengenai pertunjukan opera yang baru saja ia saksikan bersama Andres. Keduanya baru saja keluar dari The Met -sebuah bangunan yang menjadi kebanggaan warga New York dan Amerika. Tempat bagi penyanyi, konduktor, komposer, musisi orkestra, stage director, desainer visual artist dan lain sejenisnya unjuk diri di atas panggung yang begitu megah dengan ratusan penikmat yang haus akan pertunjukan mahakarya. Andres tak angkat bicara, ia hanya menyunggingkan senyum tipis sebagai jawaban."The Phantom Of The Opera, aku benar-benar menyukainya. Ini adalah kali pertama aku menyaksikan pertunjukan megah seperti itu. Walau aku sudah cukup lama tinggal di New York, belum pernah sekali pun aku menyaksikan opera
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-11-05
Baca selengkapnya

Bab 38| Lelah Membenci

Ayana sedang duduk sendirian di tangga darurat. Seperti biasa hanya ada satu alasan yang membuatnya berdiam diri di sana -yaitu menenangkan diri. Pertemuannya dengan Kanza kemarin malam membuat Ayana tidak bisa berkonsentrasi hari ini. Kepalanya terasa pusing akibat kegiatan otaknya yang terus membayangkan kisah masa lalu. Gadis itu menerka-nerka semua alasan dari kejadian tiga tahun lalu seorang diri. Tentu tidak mudah, karena dia memang tidak tahu apa-apa."Seharusnya kau mendengarkan penjelasan gadis sialan itu," gumamnya menarik surai pendek -yang entah sejak kapan sudah berganti warna menjadi hitam- ke belakang dan meremas bagian atas kepalanya. Kilat bayangan saat gadis itu menampar pipi kanan Andres keras di depan dr. Harold dan beberapa dokter lainnya melintas begitu nyata.Tiga tahun lalu, tangan lancang Ayana sukses melukai pipi juga harga diri pria yang menjadi suaminya saat ini. Saat itu Ayana marah besar ketika mengetahui bahwa Andres yang menghamili Kanza
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-11-05
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234568
DMCA.com Protection Status