Home / CEO / SURAT WASIAT NENEK / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of SURAT WASIAT NENEK: Chapter 81 - Chapter 90

159 Chapters

Bab 81

Setelah Adam selesai memberi sambutan, ia kembali ke mejanya, sementara untuk pertemuan dengan pemilik utama yang Adam utarakan, nanti setelah makan siang, pembawa acara langsung mengambil alih acara dan meminta para musisi memainkan musik klasik untuk menghangatkan suasana, Raymond segera melangkah menghampiri meja Samuel dan Tony.Samuel terlihat tetap dalam mode diam, karena penuturan Adam membuatnya terlihat tidak nyaman berada di acara tersebut, namun untuk langsung pergi itu tidak mungkin, mengingat banyaknya para pengusaha yang ia kenal, Samuel mencoba menenangkan dirinya dan tetap tidak memberitahu Tony alasan perubahan mimik wajah dan sikapnya yang tiba - tiba. Tony merasa penasaran dan cemas, namun ia tidak berani harus medesak Samuel berbicara. Raymond yang sudah berada di depan meja mereka segera menyapa dengan hormat."Permisi Pak Samuel," sapa Raymond seraya tersenyum ramah."Iya, ada apa?" Samuel menjawab dengan nada datar, karena suasana hatinya
last updateLast Updated : 2022-01-08
Read more

Bab 82

"Ternyata anda masih mengenali saya." Bagas menatap Samuel dengan sorot mata kebencian."Anda, hahahahaha." Sameul tertawa mendengar panggilan Bagas kepadanya, seraya tersenyum kecut. "Apakah Irfan tidak pernah mengajarimu sopan santun.""Diam! disini hanya ada anda dan saya, jangan bawa - bawa ayah saya yang sudah tenang di alam sana." Bagas mengepalkan tangannya, rasanya ingin sekali memukul wajah Samuel yang terlihat menyebalkan baginya."Saya lupa kalau Irfan sudah meninggal, lalu kamu mau apa? tidak perlu mengancam saya hanya untuk bertemu, kamu sudah bertemu dengan Kaila, mengapa tidak minta dia menyampaikan pesan kamu untuk kita bertemu, setidaknya, bertemulah di tempat yang lebih terhormat, bukan di toilet, selera kamu payah Bagas.""Tempat ini cocok untuk orang seperti Anda, saya tidak pernah mengancam, tapi akan saya buktikan, keluargamu akan hancur, dimulai dari Tony.""Ini antara kita berdua mengapa kamu bawa - bawa keluarga saya, Tony
last updateLast Updated : 2022-01-10
Read more

Bab 83

"Tony Harsen, terima kasih sudah datang ke acara saya, oh iya, soal Adelia, anda lebih baik mundur saja secara terhormat, Adelia akan menikah dengan saya," ucap Bagas dengan nada yang santai namun pasti.Brak!!Suara meja di pukul Tony dengan kedua tangannya, seraya berdiri, menatap tajam Bagas, bibirnya menyeringai tawa kecut."Gue, nggak akan Mundur! lo memang bukan orang biasa, seperti yang gue kenal sebelumnya, tapi gue tidak pernah takut menghadapi lo, lo nggak akan bisa mendapatkan Adelia, karena nasib keluarga Adelia ada di tangan gue, Adelia akan menuruti apapun kemauan gue.""Maksud anda tentang nasib keluarga Adelia! soal saham perusahaan Om Danu."Wajah Tony seakan terkejut, bagaimana Bagas bisa tahu dengan pasti, apa yang menjadi senjata utamanya, yaitu saham perusahaan Danu, ayahnya Adelia.Bagas tersenyum dan meneruskan kalimatnya. "Sekali lagi saya tekankan, mundurlah secara terhormat daripada anda akan rugi sendiri.""
last updateLast Updated : 2022-01-11
Read more

Bab 84

[Kai, Ayah sudah bertemu dengan Bagas, ia sangat marah kepada Ayah, namun ada hal yang membuat Ayah merasa sangat tertekan, Ibumu telah menyuruh orang mencelakakan orang tua Bagas, Ayah sedih, kalut, stres dan frustasi memikirkan semuanya, Kai sayang, maafkan Ayah, karena sudah merampas kebahagian Kai dulu bersama Bagas, demi Ayah Kai mengorbankan perasaan Kai, Ibu juga demi Ayah rela melakukan hal seperti itu, tapi Abangmu ia marah sama Ayah soal Adelia, entah bagaimana caranya membuat Abangmu mengerti.][Ibu! bagaimana bisa Ibu melakukan hal seperti itu Yah, Ya Allah (Kaila meneteskan air mata, mencoba mengatur napasnya yang terasa sesak) Ayah, lebih baik pulang ke Jakarta sekarang, soal Abang biarkan saja dulu, nanti juga reda marahnya, sekarang Abangnya kemana, Yah?][Abangmu sedang keluar. Kai, Ayah ingin sekali mengatakan semuanya kepada Bagas, tapi secara langsung itu tidak mungkin, Ayah terlalu naif bila mengakui segalanya, tapi bagaimana pun Bagas harus tahu,
last updateLast Updated : 2022-01-11
Read more

Bab 85

Bagas dan Adam telah tiba di hotel, kini semua pegawai hotel yang berpapasan dengan Bagas membungkuk memberi hormat. Bagas meminta Adam untuk kembali ke kamar sendiri, karena dirinya akan menemui Adelia. Bagas dengan berjalan santai menuju kamar Adelia, setelah mengetuk pintu, tidak berapa lama, Sinta membukakan pintu dan mempersilakan Bagas untuk duduk. Mereka bertiga sedang menonton acara Televisi, Bagas ikut gabung bersama mereka, duduk disebelah Adelia. "Kalian sudah makan?" tanya Bagas memulai pembicaraan. "Belum," ucap Cindy yang menjawab lebih dulu. "Kalau begitu kita keluar untuk makan." "Kemana? tapi kita siap - siap dulu ya, masa pakai baju tidur," ucap Sinta. "Okay, kalau begitu aku tunggu diluar, untuk tempat terserah para Ladies ingin makan dimana?" Bagas keluar dari kamar, menunggu mereka berganti pakaian, ia merogoh ponselnya di saku celana, menelepon Syamsul, Winda dan Heni, untuk mengajaknya makan bersama. Awal
last updateLast Updated : 2022-01-13
Read more

Bab 86

"Iya, bagi saya, kalian lebih dari teman, kalian sahabat saya sekaligus keluarga saya, ya sudah kalian habiskan makanannya, bila kurang kalian pesan lagi saja ya, ingat jangan ada kata malu, jangan ada kecanggungan," ucap Bagas seraya tersenyum."Malu sih nggak, palingan juga malu - maluin, apalagi si Syamsul tuh, pasti bakalan nambah dua piring lagi, liat aja masih muda, perut udah buncit kayak om - om" celetuk Heni menggoda Syamsul dan tertawa melihat ekpresi Saymsul.Suasana yang tadinya hanyalah hening seakan berbicara terasa sangat sungkan, kini kembali ramai karena Heni mulai dengan kekonyolannya."Eits, enak saja, ngatain kayak om - om, jangan - jangan...kamu sering main sama om - om, sampai tahu perutnya pada buncit," jawab Syamsul yang tidak mau kalah."Kok kamu tahu! aku sering main sama om - om, kadang bukan om - om lagi, tapi kakek - kakek. Mending main sama mereka daripada kamu mainnya sama sabun." Tawa Heni pecah seakan tak kuasa menahan gel
last updateLast Updated : 2022-01-13
Read more

Bab 87

"Awalnya aku ingin membalas dendam karena keluarga mereka sudah jahat kepadaku, membuatku hidup sebatang kara, tapi yang bersangkutan sudah meninggal, hanya tersisa anak - anaknya, aku tidak mungkin melampiaskan dendamku kepada anak - anaknya, hanya saja aku akan mengambil kembali hak keluargaku. Sayang, aku akan meminta restu kepada Ayahmu, aku ingin melamarmu, Sayang.""Sayang, maaf ya, ini hanya sekedar saran dariku, bukan bermaksud ingin membuatmu marah atau berpikir aku tidak memihakmu." Adelia menghentikan kalimatnya, menatap Bagas, ingin tahu respon Bagas sebelum ia mengatakan apa yang menjadi ganjalan dihatinya."Kenapa aku harus marah, aku nggak akan marah, selama hal itu memang baik untukku, aku sangat menghargai saran darimu, katakan saja apa itu?""Jadi begini sayang, kamu selalu bilang ingin merampas kembali hak keluargamu, aku tahu jumlahnya tidaklah sedikit, tapi coba kamu pertimbangkan lagi, bukankah kamu selalu ingin tahu latar belakang permusuh
last updateLast Updated : 2022-01-14
Read more

Bab 88

Bagas menyadari kalau Tony sepertinya tidak menyukai kehadirannya. Bagas juga sebenarnya, andai tidak mengenal Kaila, yang juga sahabat Adelia, Bagas tidak akan bersedia datang ke acara pemakaman musuh keluarganya. Setelah menemui Danu dan Indah ibunya Adelia, Bagas kembali menemui Kaila yang sedang bersama Cindy dan Sinta."Del, kalau bisa kamu temani Tony, menginap saja disini satu hari, sekalian temani Kaila juga, mereka sedang berduka." ucap Danu."Adelia tidak bisa Yah, Adel juga lagi nggak enak badan ingin istirahat dirumah," jawab Adelia memberi alasan yang sebenarnya ia baik - baik saja, namun kalau bukan alasan kesehatannya pasti ayahnya memaksa dan akan marah bila dibantah."Ya sudah kalau memang kamu sedang tidak vit, istirahat saja dulu, nanti kamu bisa kesini lagi, ingat temani Tony, dia itu calon suami kamu.""Kamu sedang sakit del, kalau begitu aku antar ke Dokter ya?" Tony mencoba mengambil kesempatan selagi sedang di depan kedua orang tua
last updateLast Updated : 2022-01-14
Read more

Bab 89

Bagas menghentikan mobilnya, ia melihat ada satu mobil didepannya, keluar dua orang pria dari mobil tersebut, berjalan menghampiri mobil Bagas, salah seorang mengetuk kaca mobil Bagas. Bagas membuka kaca mobilnya."Ada apa kamu meminta saya kesini?" tanya Bagas menatap tajam pria tersebut."Ternyata anda sangat mencintai Adelia, sehingga bersedia saya ajak untuk bertemu, lebih baik anda turun, kita mulai negosiasi, sengaja saya memilih tempat ini, karena saya suka hal yang sunyi, toh untuk memulai berbisnis bukankah butuh ketenangan?" Bagas tetap di dalam mobilnya, tidak menghiraukan ajakan pria tersebut untuk turun dari mobil. Bagas enggan berlama - lama, mengingat ia harus kerumah Adelia nanti malam, dan ia pun ingin istirahat, badannya sudah terasa sangat lelah."Langsung saja ke intinya saya tidak suka bertele - tele, berapa jumlah yang anda minta, sebutkan saja, saya tidak punya waktu untuk basa - basi atau bermain dengan anda, setelah apa yang
last updateLast Updated : 2022-01-16
Read more

Bab 90

Waktu sudah menunjukan pukul sepuluh malam, Adelia merasa khawatir dengan Bagas, sehingga Adelia mencoba menghubungi Kaila, siapa tahu Kaila mengetahui keberadaan Bagas atau mengatakan suatu hal kepada Kaila, kalau Bagas akan pergi kemana, atau mungkin menelepon Kaila, namun jawaban yang sama seperti para sahabatnya, kalau Bagas tidak menelepon Kaila, dan Bagas sudah pergi dari rumahnya setelah Adelia juga pergi. Adelia merasa bingung bercampur khawatir, dengan segera Adelia mengambil jaket dan kunci mobilnya, pamit kepada orang tuanya untuk kerumah Cindy, untuk meminta bantuan Cindy mengantarnya ke hotel SKY tempat Bagas menginap.Bersama Cindy, Adelia melajukan mobilnya menuju hotel SKY. Setelah menemui resepsionis dan meminta keterangan apakah ada tamu atas nama Bagas Ivander. Jawaban yang membuat Adelia merasakan lemas tubuhnya, resepsionis tersebut mengatakan kalau di hotel SKY tidak ada tamu bernama Bagas Ivander, Cindy memegang tangan Adelia mencoba mengajaknya duduk s
last updateLast Updated : 2022-01-17
Read more
PREV
1
...
7891011
...
16
DMCA.com Protection Status