Aji menghembuskan nafasnya, dia menggeleng menatap Nico."Dia telah tiada." Entah kenapa matanya menjadi verkaca-kaca. "Sudah tidak bernafas, kita sudah kehilangannya." Tubuh Nico terguncang, dia menunduk bersamaan air matanya yang menetes. Shinta terus melayangkan berbagai pukulan ke tubuh Nico sambil menjeritkan nama Mawar, sementara Nico menatap lurus lantai yang sedang di pijaknya, tidak menghiraukan tubuhnya yang terkena pukulan itu. Harry yang sedari tadi hanya diam saja, kini memegang tangan Shinta, memisahkan wanita itu dari anaknya. Kepala Nico terangkat, matanya terpaku kepada sosok bertubuh kurus itu yang sudah tidak bernyawa, perutnya sudah tidak bergerak cepat lagi, menandakan bahwa perut itu sudah lelah bergerak. Perlahan kakinya melangkah mendekati Mawar, kepalanya seperti berputar, nafasnya memberat, dia ambruk di samaping Mawar, memeluk permpuan itu dan menangis. Nico hanya menangis, menangisi penyesalan nya, menangisi kebodohannya, meangisi keberngsekan nya. Seme
Read more