Home / Urban / MIRA ANDINI / Chapter 111 - Chapter 120

All Chapters of MIRA ANDINI: Chapter 111 - Chapter 120

147 Chapters

part 111. Wanita itu

Ting... Ponsel Mira berbunyi, Mira langsung melihat pesan yang terpampang dilayar depan, seorang mengirim pesan untuk menjemputnya dibandara setelah makan siang, Mira mengetik beberapa kata kemudian menyimpan ponselnya kembali.Mira melihat jam dipergelangan tangannya sudah menunjukan jam dua belas kurang lima menit, Leo juga sudah keluar dari ruangannya untuk makan siang. "Kak," panggil Mira ketika melihat Leo dan Cila keluar ruangan."Iya ada apa Mir, mau makan siang bareng?" tanya Leo kepada Mira. "Ngga kak, Mira cuma mau ijin kayanya nanti setelah makan siang ngga bisa kembali lagi ke kantor," ujar Mira. Leo berjalan mendekat ke arah Mira takut ada apa-apa dengan adiknya, karena tidak biasanya Mira seperti ini. "Memangnya ada apa?" tanya Leo lagi. "Mira mau jemput seorang dibandara nanti kak," jawab Mira dengan tersenyum. "Siapa? setahu Kakak Adelio ngga pergi ke luar negeri,"
last updateLast Updated : 2021-11-01
Read more

Part 112. Ibu Atun

"Temui Aku sekarang di kafe boy," perintah seorang diseberang sana, Mira langsung mematikan sambungan teleponnya.Mira menghela nafas kemudian berdiri dan mengambil tas yang berada dimeja kemudian berkata "Ma, Mira pamit dulu ya," pamit Mira dengan mencium punggung tangan Nyonya Giani."Iya hati-hati ya," ujar Nyonya Giani.Mira mengangguk dan keluar dari rumah, membawa mobil jaznya menuju ke Kafe Boy setengah jam kemudian mobil yang dikendarai Mira sudah sampai.Mira memarkirkan mobilnya. setelah memastikan posisi mobilnya sudah benar Mira keluar dari dalam mobil Kafe Boy dijam seperti ini terlihat sepi tapi masih ada beberapa pengunjung.Mira mengedarkan pandangannya dan melihat orang yang tadi meneleponnya sudah duduk manis disalah satu meja, Mira menghampiri Adelio yang tengah bermain ponselnya sehingga tidak menyadari Mira sudah sampai disana. "Khemm...." Mira berdehem mengejutkan Adelio. Adelio langsung mengalihkam p
last updateLast Updated : 2021-11-11
Read more

Part 113. Janji

Mira menunjuk ke arah Mamanya dan Ibu Atun yang sedang bercanda diruang keluarga, Leo langsung berjalan ke arah ruang keluarga begitu juga dengan Cila sedangkan Mira mengikutinya dibelakang. Leo dengan Ibu Atun terlibat pembicaraan serius, setelah itu mereka semua berjalan ke meja makan malam ini mereka akan makan malam mewah untuk acara penyambutan Ibu Atun dan tanda terimakasih untuknya. "Mir, Aku pamit pulang ya," pamit Adelio ketika mereka sudah selesai makan."Kenapa cepat sekali?" tanya Mira dengan memalingkan wajahnya ke arah Adelio. "Aku harus menyiapkan semuanya untuk acara besok," jawab Adelio. "Acara apa?" tanya Mira tangannya sibuk mengusap bibirnya dengan tisu. "Besok malam kedua orang tuaku akan datang kesini, dan memilih tanggal yang tepat untuk pernikahan kita," jawab Adelio kemudian berdiri dari tempat duduknya. "Baiklah hati-hati di jalan," ujar Mira, dirinya juga ikut berdiri dan
last updateLast Updated : 2021-11-23
Read more

Part 114. Merasa dibuntuti

Ding...Pintu lift terbuka menampakan seorang wanita menggunakan dres warna lemon dengan panjang selutut dan rambut dibiarkan tergerai, ujung rambutnya dibuat ikal. "Kak," sapa Mira ketika mendapati Cila berdiri di depannya kemudian mencium punggung tangan Cila. "Mau kemana Mir?" tanya Cila yang melihat Mira seperti terburu-buru. "Mau makan siang kak, Kak Leo ada di dalam kak masuk aja," ujar Mira kepada Cila.Cila mengangguk tidak lama kemudian terdengar knop pintu terbuka, dan menampakan Leo."Mir mau kemana?" tanya Leo. "Mau makan siang Kak," jawab Mira kemudian mencium punggung tangan Leo."Ngga makan siang bareng kita?" tanya Leo lagi. "Ngga kak, lain kali saja Mira pergi dulu," pamit Mira kemudian lari ke arah lift. Karena tidak membawa mobil sendiri jadi Mira memesan taksi online, sepuluh menit kemudian taksi yang Mira pesan sudah sampai Mira menyebutkan Kafe Giu.Le
last updateLast Updated : 2021-11-23
Read more

Part 115. Menyibukan diri

Mira berusaha mengabaikan perasaannya, dengan menyibukkan dirinya dengan ponsel.Lima belas menit kemudian taksi yang dikendarai Mira membelokkan stirnya ke arah kiri, Mira melihat ke luar jendela ternyata dirinya sudah sampai di kantor."Terimakasih Pak," ucap Mira dengan membayarkan ongkos taksinya. Mira melihat sekeliling tapi tidak ada yang aneh banyak mobil yang berlalu-lalang, tapi Mira merasa ada seorang yang sedang mengawasinya. Tanpa pikir panjang Mira masuk ke kantor dan menekan lift ke lantai tempatnya bekerja, sesampainya dilantai atas Leo sudah menunggu Mira dimeja miliknya. "Kak," panggil Mira ke Leo yang sedang berdiri membelakanginya. Leo berbalik dan melihat jam dipergelangan tangannya kemudian berkata "Sudah pulang Mir?" tanya Leo. "Iya kak, tumben dimeja Mira ada apa?" tanya Mira ke Leo. "lima menit lagi masuk ke ruangan Kakak ya," perintah Leo. Mira mengangguk
last updateLast Updated : 2021-11-24
Read more

Part 116. Ada apa dengan minggu depan

Kemudian Mira membereskan mejanya yang sedikit berantakan dan mengambil tas yang ada dimeja, saat mereka ingin masuk ke dalam lift seorang pria juga keluar dari dalam lift dan tersenyum ke arah Leo dan Mira."Kalian sudah mau pulang ya?" tanya Adelio dengan menatap ke arah Leo. "iya, Adelio kamu datang mau jemput calon istri ya," ledek Leo tanpa melihat ke arah Mira yang pipinya sudah memerah. "Iya kak kalo boleh," ucap Adelio kemudian mereka tertawa bersama."Tentu saja boleh, kalau begitu Kakak pergi dulu ya aku juga mau jemput istri di rumah," ucap Leo dengan menepuk pundak Adelio kemudian meninggalkan Adelio dan Mira."Kenapa kamu menjemputku?" tanya Mira.Adelio berjalan mendekat ke arah Mira kemudian berbalik tepat dibelakang Mira dan memeluknya kemudian berbisik "Kau tahu aku merindukanmu,".Bulu kuduk Mira langsung meremang, nafasnya mulai tercekat saat mensapati sentugan dari Adelio, Mira berusaha melepas pelukan
last updateLast Updated : 2021-11-24
Read more

Part 117. Bidadariku

"Nanti kamu juga akan tahu, bukannya sebagai calon istri kamu harus menurut kepada calon suami," ujar Adelio.Setelah itu tidak ada lagi percakapan diantara mereka, sampai tiga puluh menit kemudian mereka sudah sampai di rumah Tuan Abian."Aku pulang dulu ya mau jemput keluarga," Pamit Adelio ketika sudah memarkirkan mobilnya."Iya, Aku turun dulu," ujar Mira kemudian keluar dari mobil dan berjalan masuk ke dalam rumah.Sampai di dalam rumah Mira sangat terkejut saat dirinya mencium wangi bunga, dan juga melihat begitu banyak orang ada yang sedang menghias ruang tamu dengan berbagai bunga ada juga yang sibuk ke sana ke mari membawa makanan."Mama sudah pulang," teriak Azmar dari dalam dan langsung menghambir ke pelukan Mira. "Iya sayang, dimana Oma sama Nenek?" tanya Mira. "Ada Ma di dalam kamar Oma," jawab Azmar. Mira langsung berjalan ke arah kamar Mamanya dengan Azmar masih di dalam gendongannya.Tok
last updateLast Updated : 2021-11-26
Read more

Part 118. Tanggal pernikahan

Begitu juga dengan seorang pria yang tadinya duduk dengan tenang sekarang berdiri, melihat betapa cantiknya bidadari yang sebentar lagi akan dirinya miliki. Mira duduk ditengah antara Tuan Abian dan Nyonya Giani, sedangkan Azmar duduk dengan Ibu Atun disamping Nyonya Giani.Adelio juga duduk diampit oleh kedua orang tuanya, Mira tidak berani mengangkat kepalanya sampai Tuan Kim membuka suaranya. "Jadi begini, kami rasa kalian juga sudah tahu apa mangsud dari kedatangan keluarga kami," Tuan Kim menghentikan ucapannya."Seperti yang kita lihat hampir beberapa bulan terakhir putra kami selalu bermain kesini kan Tuan Abian, hehe tentu Abian sendiri punya maksud sering bermain kesini, tanpa basa-basi lagi intinya keluarga kami ingin meminang putri Abian yaitu Mira," lanjut Tuan Kim. "Saya tidak punya hak untuk menjawabnya jadi saya serahkan semuanya kepada Mira," jawab Tuan Abian kemudian memalingkan wajahnya ke arah Mira. 
last updateLast Updated : 2021-11-26
Read more

Part 119. Pagi hari

Ting... Ting... Ponsel Mira yang berada di atas nakas berbunyi, Mira langsung membuka pesan itu dan matanya terbuka lebar saat membaca isi pesan itu. "Selamat pagi sayang, jangan lupa hari ini ijin cuti ya karena besok kita harus menyiapkan untuk pernikahan," isi pesan yang dikirimkan oleh Adelio. Jantung Mira berdetak lebih kecang dari biasanya, ini pertama kalinya Adelio mengirimkan pesan dengan sebutan sayang.'Apa dia sedang mengigau,' batin Mira. Mira melihat jam di dinding baru menunjukkan pukul lima lebih lima belas menit, mata Mira tidak lagi mengantuk jadi dirinya memutuskan untuk bangun dan berjalan kamar mandi untuk mandi. Setengah enam Mira keluar dari kamar menuju ke dapur perutnya terasa dingin dirinya membuat satu cangkir teh hangat dan membawanya ke meja makan, Mira mengambil satu lembar roti tawar dan mengoleskan selai kacang di dalamnya lalu melipat dan mulai menggigitnya."Sejak kapan adi
last updateLast Updated : 2021-11-28
Read more

Part 120. Cuti

"Selamat pagi Bu Mira, saya sangat senang bisa bertemu dengan anda disini," ujar seorang pria yang sudah berdiri dibelakang Mira dan Leo suara itu sangat Mira kenal.Mira dan Leo membalikkan badan dan melihat Ridho sudah berdiri dengan setelah baju kantor, Mira melihat ke arah Kakaknya yang juga melihat ke arahnya. "Pagi Mas, Mira senang juga bisa satu kantor," jawab Mira dengan canggung. "Apa Kakak sudah menerima Ridho disini, kenapa tidak bilang ke Mira?" bisik Mira ditelinga Leo."Tidak, bahkan Kakak tidak tahu kalau dia sudah bekerja disini," jawab Leo dengan menggelengkan kepalanya. "Oh iya Bu Mira dan Pak Leo, Saya masuk dulu, Mari," ujar Ridho dan masuk ke dalam kantor.Meninggalkan Mira dan Leo yang masih saling tatap mereka masih kebingungan dan memikirkan siapa yang menerima Ridho. "Kenapa kalian masih berdiri disini?" tanya Tuan Abian yang baru saja keluar dari mobilnya dan melihat kedua anaknua
last updateLast Updated : 2021-11-28
Read more
PREV
1
...
101112131415
DMCA.com Protection Status