Bab 47"Pa-Papa? I-ini aku sendirian. Ya, sendirian, Pa," jawabku terbata-bata."Mana Arul? Katanya juga di sini?" Pertanyaan papa mertuaku sulit kujawab. Bagaimana tidak, jika dia tau aku bersama lelaki lain, bukan anaknya, pastilah aku yang paling disalahkan."Arul? O-owh, iya, Pa. Ada di bawah tadi. Aku mau lihat toko yang lain, jadi kutinggalkan." Aku memaksakan diri untuk tersenyum. Ini cerita yang luar biasa. Sudah bisa kupastikan, semua akan berantakan bila Dedi datang menghampiriku.Bukan apa-apa, semua akan terbongkar. Ya, papa akan tahu kelakuanku saat ini dan Dedi juga akan tahu juga kalau aku sudah bersuami. Wow ... bisa berabe semua dan rencanaku akan berantakan."Mmmm ... Papa dengan siapa? Mama?" Mencoba mengalihkan perhatian papa agar tidak lagi melahirkan pertanyaan-pertanyaan yang membuat aku terbodoh."Sama mama kamu, tadi dia ketemu sama temennya. Ya, papa tinggal saja. Lagian mereka perempuan semua, masa papa harus denge
Baca selengkapnya