Bab 26 "Kok?" Hanya kata itu yang bisa kusebutkan dengan menyambut kedatangannya. Lupa dengan jawaban salam yang sedari tadi diucapkan. Wajahnya begitu ramah dengan senyuman manis untukku. "Hai ... Zeyn, bukannya jawab salam, malah heran," tegur pria itu, dengan mengangkat sebelah alisnya. Wow ... itu yang sangat kurindukan darinya. Sikap dan sifatnya masih saja seperti dulu. Pertanda dia adalah orang yang baik hati. "Udaaah ... jangan bengong begitu, dong. Senyum, ah," ucap Dina, padaku. "Ta-- ta-pi--" ucapanku terhenti. Pria itu datang menghampirinya dan duduk tepat di sebelahku. Tiba-tiba jantungku berdegup kencang tidak beraturan. Seolah akan terjadi sesuatu. "Zeyn ... biasa aja, dong. Masa liat aku, kek, liat hantu aja, deh," ketus Nunu. "Udah, ah. Kalian berdua ngobrol dulu. Ak
Read more