Hana langsung menoleh ke belakang dan terkejut bahwa yang berada di belakang mereka adalah Veronika. Wajah Veronika memerah dan sebentar lagi ia pasti akan meletus dan memuntahkan lahar panas. 'Jika itu terjadi, hancurlah semua rencanaku, begitu pula nama baikku! Hana, kau benar-benar bodoh! Kenapa kau selalu menunda persoalan ini? Kalau sudah seperti ini bagaimana lagi jadinya?' Hana mengutuki diri di dalam hati. Cepat-cepat Hana membalikkan badannya. "Veronika, ini tidak seperti yang kamu bayangkan. Tolong, tolong jangan berteriak. Aku bisa menjelaskannya padamu," ucap Hana pelan dengan nada panik. Kali ini dia sungguh takut. Sementara Marcell tampak diam mengamati. "Apa kau pikir aku orang jahat?!" ucap Veronika dengan suara mulai tinggi. "Veronika, percaya padaku, aku tidak menggoda Marcell," lirih Hana dengan suara cepat. "Diam kau, Hana. Jan
Read more