/ Horor / Kau yang Diantaranya / 챕터 131 - 챕터 140

Kau yang Diantaranya의 모든 챕터: 챕터 131 - 챕터 140

150 챕터

Pertarungan Mereka!

Kalahkan mereka!* * * Aiza mengeluarkan semua kekuatannya, mengalahkan wanita jahat itu yang kini berubah wujud. Tubuhnya seperti terbang dengan gaun merah, rambut panjang yang tak seperti rambut manusia. Tangannya mampu menyentuh dari ujung satu, ke ujung lainnya. Jari-jari runcing panjang dan hitam, mata membelalak marah, dengan mulut menganga lebar seperti venom. Aiza juga merasakan ngeri, dan sebisa mungkin ia tidak takut walau aura keberadaan makhluk itu sangat kuat dan mengerikan. Nayanika juga pasti menyadarinya, namun Aiza yakin ketika ia bertarung di ruangan ini. Di bawah sana pasukan dari wujud jahat ini, juga sedang melakukan sesuatu perlawanan. Lengkingan suara mengerikan seperti makhluk dari alam lain, lagi-lagi mencoba menakutinya ia menyerang dengan mencoba terbang dan memukulkan tangannya ke arah Aiza. Lelaki itu tidak tinggal diam, sosok-sosok yang membantunya hadir untuk melawan makhluk yang men
더 보기

Bagaimana Dengan Mu?

Ini tidak akan mudah, selalu berikatan dengan hidup dan mati.Aku masih tidak mengerti, mengapa ini terjadi pada ku.* * * Jalanan di depan sana terlalu jauh, juga tak bisa kutebak apa yang ada di ujungnya. Aku tidak pernah menyangka akan melakukan ini semua. Setelah penolakan dan harus menerimanya dengan ikhlas. Ikhlas? kata yang masih harus ku pelajari bagaimana menjalaninya. Sementara mata dan telinga terkadang menuntun pada mereka, yang tak ingin ku lihat keberadaanya. Orang pasti menganggapku gila, terlalu berlebihan menanggapi ini. Tetapi tidak semua orang paham, bahwa memiliki mata ke enam terkadang sangat melelahkan. Bahkan ketika kau tidak ingin melihat dan mendengar mereka, atau ketika kau sendirian. Mereka mencoba mendekatimu, berbisik merayu, menunggu kau lengah, lalu mencoba mengambil alih raga. Mereka yang awam pikir ini menyenangkan, bahkan untuk mereka yang rindu pada keluarga yang telah men
더 보기

Malam Penyelematan

Aku tidak terlalu yakin sebenarnya, apa ini memang jalannya. Tetapi aku harus membuat diriku yakin, karena jika tidak mereka akan menjadikan itu kelemahan ku.* * * Nayanika telah bersiap-siap, pukul sembilan malam mereka berada di pintu belakang. Seperti yang Papa katakan, mereka akan membantu Aiza. Gahara akan membantunya untuk masuk dan menjaganya diportal dimensi. Dia akan mengetahui ketika Aiza memang benar-benar dalam bahaya. Dupa telah dinyalakan, Aiza juga membawa sesuatu yang dititipkan leluhur untuk membantunya. Dia juga sudah menceritakan dan menkonsultasikan hal ini pada sang kakak. Gahara juga bilang itu hal yang bagus, karena kemungkinan besar bisa berguna untuknya nanti. Maka pintu pun terbuka, Papa telah menunggu ketika mereka Aiza masuk. Beliau mengatakan untuk berhati-hati, asap dan lentera yang Naya siapkan adalah arahnya untuk pulang. Aiza paham dan mulai melakukan perjalanan. "Aiza, jika ada y
더 보기

Bagaimana Menemukannya?!

Tubuh ku bergetar, namun aku tak boleh gentar!* * * Aku berada di depan rumah itu, langit di atasnya tampak aneh. Tidak. Aku tau apa itu, tetapi pengetahuan ku tidak menjamin bahwa masuk kesana mudah bukan. Harus mencari cara bagaimana bisa masuk dan menyelamatkan Niskala. "Yakin Jang, ngadua. Mang bukakeun jalanna." Lelaki itu terkejut, sosok kakek tua dengan sorban di kepala, dan pakaian gamis putih panjang di samping kanannya tiba-tiba saja datang. "Sing yakin, Gusti Allah nangtayungan!" Ia menepuk punggung Aiza dan mendorongnya melanjutkan perjalanan masuk ke dalam rumah itu. Namun sesuai dugaan Aiza, sosok tinggi hitam dengan mata merah langsung mengarah padanya. Anehnya mereka tak bergerak dari tempat mereka berdiri, hanya menatapnya yang masuk ke dalam rumah itu. Sosok-sosok hitam itu mengarahkan pandangan mereka pada kakek tua berjanggut putih. Yang terlihat tenang menerima tat
더 보기

Gahara Yang Terluka

Tubuh kaku melihat keadaan ini, tapi bagaimana ini!* * * Dunia manusia yang saling bersinggungan dengan dunia mereka. Tempat pertarungan yang aku lihat, sebelum jiwa ku kembali kedalam tubuhnya. Aku tidak yakin apa yang sebenarnya terjadi, tetapi Gahara seperti kewalahan di sana. Naya juga bertahan menjaga api dan dupa untuk tetap menyala begitu aku keluar portal dimensi. Sementara aku masih berada di luar tubuhku! "Kak Za! Cepat masuk! Aku gak bisa menahannya lebih lama, kalau gak sekarang mereka akan menyerang Mas Gahara lagi!" Aku harus cepat kembali, tetapi di lingkaran kami makhluk-makhluk itu sedang mencoba mengambil alih tubuhku. "Aku akan membantu mu, jadi cepat masuk!" Niskala mendorong tubuh Aiza memasuki tubuhnya kembali. Beberapa detik kemudian Aiza tersadar dan menyaksikan Gahara di belakang Naya yang makin kewalahan. Ia mengambil langkah membantu kakaknya, sementara Naya dan Papa menutup gerbang gai
더 보기

Aku Akan Mencoba!

Ikatan apa yang paling kuat di dunia ini, selain keluarga?Seperti apapun kehidupan dalam kata 'keluarga'. Ia tak bisa memutuskan ikatan di langit yang telah tertulis.* * * Setelah mengatakan hal itu, sosok Niskala itu memaksa kami untuk membiarkannya menemukan Seva malam itu juga. Ia sangat yakin bisa menemukan Seva secepatnya, apapun yang terjadi dia harus menemukannya. "Tapi.. kami baru saja menyelamatkanmu! dan ini tidak mungkin ketika waktu dini hari makin sempit!" Naya mencoba meyakinkan. Tiba-tiba telepon berdering, itu dari Enah yang menghubungi Naya mengenai apa  dan bagaimana keadaan mereka. Nayanika sekarang sibuk menceritakan semua yang terjadi, karena Kang Dimas dan Kakek dari ayah mereka bertanya kondisinya. "Kau.. gak harus melakukannya sekarang juga. Kau lihat, kondisi kita saat ini sangat kelelahan. Jika sampai terjadi sesuatu juga pada mu, kami rasa gak akan bisa membantu mu dengan mak
더 보기

Kakek dan Aiza

Kau mungkin tidak menyukai sesuatu, padahal bisa saja itu baik bagimu.Tuhan tau, sedangkan kamu tidak mengetahui.* * * Kakek dan nenek menyambut kami, Gahara tersenyum pucat. Kakek tanpa banyak kata langsung merangkulnya, begitu juga dengan nenek. Lelaki berjanggut putih dengan baju koko putih dan sarungan itu, juga bertanya mengenai kabar dan keadaan kami. Seperti biasa beliau lebih tahu dari yang kami kira. Hanya bertanya secukupnya, lalu menyuruh kami masuk dan beristirahat. Apa lagi ketika melihat wajah baru, Suryakanta yang memberi salam. Sepertinya kakek tau sesuatu tanpa perlu dijelaskan. Hari itu ketika kami sampai, tak banyak kata-kata yang mereka ucapkan. Nenek menyuruh kami beristirahat, makan, lalu mandi. Setelah itu kakek meminta kami bertiga ke musola. Di sana kami diobati dan dibersihkan, juga beberapa hal lainnya. Kami hanya ingin Gahara sembuh dan kami juga baik-baik saja. Beberapa pesan dan petuahnya juga di
더 보기

Malam Seva

Aku tidak tahu kenapa mimpi itu datang memberi pertanda, bahwa aku bisa menemukannya. Namun, ada hal lain yang aku takut terjadi. Antara Seva dan makhluk itu. * * *   Ini malam kedua kami berada di rumah kakek, seperti yang sosok Niskala itu katakan pada beliau. Dia memerlukan bantuan kakek, dan juga kami untuk menyelamatkan Seva yang terjebak di dalam rangkulan makhluk jahat itu. Namun kali ini kami tidak menggunakan dupa, kakek bilang beliau akan membimbing kami membuka jalan. Gahara dan Naya akan berjaga di depan gerbang portal dimensi, kakek dan Aiza akan masuk mencari gadis itu beserta Niskala.   "Aiza, bimbing kami." Ujar kakek ketika mereka memasuki portal dimensi. Walau sempat Aiza tidak mengerti sesaat, tatepi ia paham maksud dari perkataan kakeknya. Ia mengangguk dan melangkahkan kaki kedalam gerbang itu. Kali ini yang ia lihat seperti dalam mimpinya, ia sempat terkejut dan ketakutan sesaat. Ia jadi ingat apa yang dikatakan
더 보기

Selamatkan Dia!

Jangan pernah kalian melakukan perjanjian dengan makhluk gaib! Jangan pernah terbersit sekalipun di pikiran kalian! Kalau tidak, bukan hanya kalian yang akan binasa. Namun juga keluarga kalian akan habis bersamanya. * * *   Gahara dan Nayanika sedikit cemas, tubuh Aiza bergetar begitu juga dengan kakek. Nenek dan Suryakanta juga menjadi cemas, terlebih Surya yang tidak mengerti dengan hal gaib macam ini. Namun nenek yang berada di sampingnya mengatakan, agar lelaki itu tidak pernah putus berdoa. Surya melihat raut wajah wanita tua itu, ada ketakutan dan juga kecemasan. Namun ia tidak berhenti membaca doa walau ia menyaksikan, tubuh suaminya bergerak tak karuan seperti dirinya melihat Aiza. Pemuda itu melihat wajah yang sama di Naya dan juga Gahara. Mereka sedang berjuang untuk orang-orang yang berharga, untuk menyelamatkan nyawa orang lain yangjuga berharga.   Gahara menahan energi yang keluar dari tubuh keduanya, agar tidak
더 보기

Sesuatu Yang Tak Terduga

Sampai mana kami akan mengalami banyak kejadian diluar nalar manusia? Entah.Biar semesta yang mengatur, karena kami hanya sebagain yang berada di antara kedua dunia.* * * Aku dan kakek telah kembali ke dunia manusia, jiwa kami telah bersatu dengan tubuh kami kembali. Hal pertama yang aku lakukan setelah mengatakan hal memalukan kepada Naya dan Surya, adalah memastikan sesuatu kepada Aruna. Benar bocah itu, menjadi penghubung aku dan Shin juga Seva. Aruna bilang Seva berada di rumahnya seharian, dia memastikan ayah dan ibu Niskala tidak pulang kerumah. Sementara ia memantau di luar rumah dengan mengamati mengunakan mobil bersama Pak Wira. Wira bilang Eiliyah bersama orang tuanya, itu lebih aman dari pada berada di rumah mereka sendirian. Aku setuju untuk hal itu. Kembali ke Aruna dan Wira yang mengamati rumah Seva malam itu, angit di atas rumahnya terlihat aneh untuk Wira. Namun tidak untuk Aruna, dia tau sedang terjadi sesuat
더 보기
이전
1
...
101112131415
DMCA.com Protection Status