"Saya minta maaf, Mbak...," ucap Jasman. Rona merah di wajahnya akibat perasaan malu, masih tersisa. "Nggak apa-apa, kok. Dik Jas refleksnya bagus. Gerakan refleks seorang pendekar sejati," ucap Widya sambil tersenyum. Sebuah senyuman yang membuat wajah Jasman jadi kembali memerah. Ketika keduanya kembali duduk di tempat semula, Widya pun melanjutkan, "Entah mengapa Mbak selalu merasa nyaman tiap kali berada di dekat Dik Jas." "Terima kasih, Mbak, saya juga merasakan hal yang sama," sahut Jasman seraya memberikan sebuah senyuman ringan kepada Widya. "Tapi tentu saja rasa nyamannya beda dengan saat Dik Jasman berada di dekat Ningrum, kan?" ucap Widya. Sesaat ia menatap ke wajahnya Jasman, lalu menyandarkan tubuhnya d
Last Updated : 2021-09-19 Read more