Home / Romansa / JANDA CANTIK SANG CEO AROGAN / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of JANDA CANTIK SANG CEO AROGAN: Chapter 31 - Chapter 40

53 Chapters

PART 31

      Namun nampaknya Ningrum justru lebih tertarik pada sosok dirinya. Ia beda sendiri dari kedua temannya, dari sisi apa saja. Dari segi wajah, ia sangat memenuhi syarat untuk disebut tampan, khas wajah blasteran Arab-Ajam. Posturnya juga tinggi kekar, kulit sawo matang tapi terang.        Dan terbukti akhirnya gadis bangsawan Jawa itu lebih meramahinya. Dan hubungan mereka berlanjut karena ternyata mereka kuliah di perguruan tinggi yang sama, tapi beda fakultas. Ia di fakultas ekonomi, sementara Ningrum di fakultas kedokteran. Tetapi, hubungannya dengan Ningrum belum langsung menjadi kekasih, sampai baru sebatas teman, lebih-lebih ia dan gadis itu sama-sama aktif di organisasi kampus yang sama, yaitu mapala (mahasiswa pecinta alam). Organisasi yang mengantarkan mereka menjadi sepasang kekasih, setelah suatu peristiwa yang dialami oleh Ningrum pada suatu kali pendakian
last updateLast Updated : 2021-10-01
Read more

PART 32

       Sebenarnya, tanpa disadari oleh Ningrum maupun Jasman, Hendri Soma mengamati pelan-pelan arah pandangan Ningrum tadi itu. Pemuda itu juga sangat kaget pas melihat Jasman di antara kerumunan orang yang menyaksikan prosesi larung sesaji itu. Melihat sikap sang tunangannya yang terus memandangi sang mantannya itu, hari Hendri Soma seperti dibakar. Ia sangat geram karena cemburu. Namun ia pura-pura tak mengetahui dan memendamnya saja selama prosesi itu.       Begitu prosesi berakhir, Hendri Soma langsung menarik tangan Ningrum menjauh dari kerumunan dan membawanya ke areal parkir di mana mobilnya diparkir tanpa berkata apa-apa.       “Kita mau ke mana, Mas...?” tanya Ningrum dengan penuh keheranan. Kedua alisnya saling berdekatan.        “Pulang.
last updateLast Updated : 2021-10-04
Read more

PART 33

       Seperti janjinya, Jasman mengunjungi Fadli di kostnya. Ia mendatangi sahabatnya itu setelah dua minggu lebih ia mendapat transferan dari Pak Galih Sugondo. Ada beberapa urusan yang harus ia selesaikan dan tunggu, terutama untuk kepentingan Fadli juga. Yaitu menunggu konfirmasi keluarnya STNK, BPKB, serta pengantaran mobil milik Fadli ke alamat kostnya.       Saat melihatnya datang dengan menaiki mobil Honda Jazz baru, Fadli tampak melongo keheranan.       "Wuih, bawaan lo makin gile aja, Bro, setelah menjadi bodyguard-nya si janda cantik. Mobilnya pun bebas lo pake. Mana mobilnya masih baru pulak. Masih plat showroom, chuy...!" komentar Fadli sembari mengelus-elus mobil baru yang dipakai Jasman.   &
last updateLast Updated : 2021-10-07
Read more

PART 34

       Setelah keenam teman kostnya itu keluar, Jasman memuji Fadli, “Gue nggak nyangka lo orang yang sangat dermawan, Bro.”       “Bukan dermawan. Bro, tapi kewajiban untuk mengeluarkan zakat dari harta yang kita dapatkan,” sahut Fadli.        “Ya, benar, benar, benar...!”         Tiba-tiba panggilan di hape Jasman berbunyi. “Selamat siang...? Oh iya. Ya masuk saja di Gang Mawar. Lurus, setelah mentok belok ke kanan. Di situ ada sebuah bangunan lantai dua yang ada papan bertuliskan “Kost Putra Arjuna”. Yap, terima kasih. Kami tunggu...”        Jasman bangkit dan langsung menarik tangan Fadli. “Mobil lo datang...!” &nbs
last updateLast Updated : 2021-10-09
Read more

PART 35

       Malioboro di sore hari. Jasman berjalan di antara pejalan kaki lain yang berdesak-desakan. Pada sebuah toko pigura,  ia masuk.  beberapa saat kemudian ia keluar dengan menenteng sebuah bingkisan persegi empat pipih dari kardus yang berisi sebuah pigura. Ia melanjutkan langkah kakinya ke arah selatan, lalu berhenti di depan seorang pelukis kaki lima yang mangkal di Jl. A. Yani.    .   "Assalamualaikum, Bang. Gimana dengan lukisan pesanan saya?" tanya Jasman kepada sang pelukis.        "Waalaikumsalam, hai, kamu, Jas?" Pelukis itu menyalami Jasman dengan sikap akrab. "Sudah. Tinggal dikasih bingkai. Katanya bingkainya kamu bawa sendiri?"       "Iya, ini Bang, saya bawa."       Pelukis kaki lima itu b
last updateLast Updated : 2021-10-11
Read more

PART 36

        "Kenapa, kok, hubungan kalian bisa terancam bubar? Kulihat kalian kelihatan begitu romantis?" Jasman mengusap wajahnya dengan tangan kanannya. Pastinya ada yang tak beres. Tentu ketidakberesan itu berasal dari Hendri, pacar barunya Ningrum.        "Ceritanya lumayan miris, Mas. Ntar Ning akan ceritakan semuanya. Saat ini, Ning hanya ingin dekat dengan Mas Jas seperti dulu. Ning kangen..." Ningrum tak ragu untuk menyandarkan tubuh dan kepalanya di lengan Jasman, seperti yang sering dilakukannya dulu. Sebab, di hatinya seorang Jasman tetaplah ada. Bahkan, posisi Jasman di hatinya tak bisa digeser sedikit pun oleh siapa pun, termasuk Hendri.         Jasman tau itu. Ia juga merasakan hal yang sama. Baginya, Ningrum tetaplah pemilik hatinya. Jika kemudian terjadi perpisahan, semua bukan kesalahan Ningrum. Tapi lebih oleh egoisme
last updateLast Updated : 2021-10-14
Read more

PART 37

        “Begini, Dik. Mbak dengan Pak Galih kan sudah cerai berdasarkan akta perjanjian yang dibuat. Lalu setelah hampir setahun Mbak pisah sama dia, sekarang dia ingin menikahi Mbak kembali. Tapi secara hukum agama kita tak boleh menikah langsung begitu dengan mantan suami kita, tapi Mbak harus menikah dulu dengan laki-laki lain, setelah itu cerai. Setelah lewat masa iddah baru Mbak bisa menikah dengan dia...,”ucap Widyanti.       “Iya, lalu...?”       “Dik Jas mau nggak menjadi suami penghubungnya Mbak? Ya, Mbak tau cintanya Dik Jas hanya untuk Ningrum. Tapi di sini Mbak hanya meminta bantuan Dik Jas, bukan cintanya Dik Jas. Setelah sehari dua hari menikah pun Dik Jas boleh menjatuhkan talak kepada Mbak...”      &nbs
last updateLast Updated : 2021-10-15
Read more

PART 38

         Malam itu Jasman membawa Tante Rosdiana berkeliling sebentar di sekitar Alun-Alun Utara Keraton Jogja, lalu keluar dan membelok ke kiri, ke arah jalan pendek yang menuju Pasar Beringharjo. Namun setelah melewati Shopping Center, Jasman membelokkan mobilnya ke kiri, ke areal parkir Benteng Vredeburg. Tante Rosdiana yang memintanya untuk ke tempat itu. Karena di dalam benteng ada sebuah cafe. Namun hanya sekitar satu jam mereka menikmati suasana malam di kafe itu. Selanjutnya Tante Rosdiana mengajak Jasman untuk nonton. Tanpa berkomentar Jasman mengikuti keinginan wanita sosialita itu. Toh, hanya buat malam ini saja. Ia pun mengarahkan tujuannya ke sebuah bioskop yang berada di Jl. Laksda Adisucipto. Cinemaxx Lippo Plaza, Jogja.       Sebuah film drama terbaru Hollywood. Sebenarnya Jasman kurang menyukai nonton di bioskop. Ia lebih menyukai menonton flm-film yang bis
last updateLast Updated : 2021-10-17
Read more

PART 39

 Jasman manggut-manggut. "Yeah, semoga Pak Galih benar-benar sudah mau berhijrah, Mbak?" Jasman mencoba meyakinkan Widya. Lebih tepatnya meyakinkan perasaan dirinya sendiri.         "Mbak sudah sangat hafal karakter Mas Galih. Dalam pembicaraan dengan Mbak, dia berjanji akan hadir bersama notaris dan pengacara dalam acara lamaran itu. Penjanjian hitam di atas putih akan dibuat dan disaksikan oleh orang-orang. Artinya, dia membuat surat perjanjian yang resmi yang berkekuatan hukum, yang intintya dia tak akan pernah menyakiti Mbak. Dia belum memiliki keturunan. Istri pertamanya tak memberinya keturunan. Dan dia sangat mengharapkan keturunan dari Mbak. Insha Allah, Mbak akan melahirkan anak buat dia."        Melahirkan anak untuk dia? Bukan dari dia? Jasman manggut-manggut. "Ya...jika demikian ceritanya, saya ikut bersyukur Mbak. Semoga rumah tangga
last updateLast Updated : 2021-10-21
Read more

PART 40

     "Mungkin Mas butuh pelayanan massage?" Roomboy hotel menawarkan sebuah pelayanan kepada Jasman ketika membawa segelas teh ke dalam kamarnya Jasman.        "Oh tidak, terimakasih, saya hanya ingin langsung istirahat saja." Jasman menyelipkan selembaran uang tips di saku baju sang roomboy.        Panggilan dari Fadli masuk di ponselnya. "Iya, gimana, Bro? Sudah dapat tempat buat usaha bengkelnya?"        "Sudah ada dua, Bro. Satu di daerah Bantul dan satu lagi di sekitar Jl. Godean. Tempatnya strategis. Sudah gua kontrak langsung masing-masing 5 tahun," sahut Fadli di seberang.        "Bagus, Bro. Usahakan dapat dua, tiga, atau empat  tempat lagi. Pokoknya
last updateLast Updated : 2021-10-22
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status