“Fio.” Melati berdiri di samping ranjang Fio dengan tatapan rindunya.Fio tersenyum. “Ibu,” suaranya terdengar sangat merdu di telinga Melati hingga membuat mata wanita itu mengabur karena air mata.Dada Melati membuncah kala mendengar Fio memanggilnya ibu. “Iya, ini Ibu, Nak.” Melati kemudian maju dan memeluk Fio dengan erat.Fio balas memeluk Melati. Mereka hanya berdua di ruangan itu. Anjar sengaja menunggu di luar ruangan untuk memberikan waktu kepada Fio dan juga Melati. Sementara Rahma, dia memilih menunggu di rumahnya. Setelah semuanya selesai, dia akan datang kembali ke rumah sakit.“Ibu senang kamu sudah sehat,” kata Melati.Wanita itu duduk di pinggiran ranjang Fio.“Fio senang bertemu dengan Ibu.” Senyum Fio terlihat tulus.Melati mengangguk. “Ibu lebih senang lagi karena bisa memeluk Fio.” Melati mengusap pipi Fio dengan sayang. “Fio, ikut Ibu pu
Read more