Home / Pendekar / Sang Penguasa / Chapter 351 - Chapter 360

All Chapters of Sang Penguasa: Chapter 351 - Chapter 360

369 Chapters

Identitas Terungkap

Berdiri di samping Fang dan membantunya bangkit, Huoyan menatap penuh arti ke arah pemuda itu. Fang yang memahami arti tatapan tersebut menganggukkan kepalanya dengan samar. Mendapatkan persetujuan, Huoyan memandangi ke arah semua orang. Menarik napas dalam-dalam, ia mulai mengangkat suaranya. "Wahai semua orang, ketahuilah, pemuda yang ada di hadapan kalian ini … pemuda yang kalian anggap sebagai seorang pengkhianat negara … seorang pemuda yang berusaha membunuh Li Ning, tidak lain adalah putra kandung dari Yang Mulia Kaisar Li Guan, bernama Li Tian!" Keterkejutan! Semua orang mendengar ucapan dari Huoyan tanpa terkecuali, sebab ia menggunakan tenaga dalamnya untuk memperkuat perkataannya. Para warga kembali tercengang, antara percaya dan tidaknya dengan ucapan Huoyan. Di tempat lain, Li Jianchen yang paling terkejut dengan kebenaran yang didengarnya. Perasaannya campur aduk, dan disaat yang sama kembali mengingat kejadian di masa lalu. Saat itu, Li Jianchen pernah membawa F
last updateLast Updated : 2022-03-23
Read more

Pertempuran Berdarah

"Ning'er, kau memang sangat licik. Memainkan peran sedemikian rupa untuk menarik simpati semua orang. Kau pikir, mereka akan termakan atas ucapanmu?" Li Guan berkata dengan lantang. "Semua orang, lihatlah luka yang ada di tubuhku ini … Ini adalah tanda dari kekejamannya kepadaku!" Li Guan menunjuk ke arah Li Ning dengan tetap penuh kemarahan. "Dia, Li Ning telah mengurungku di penjara rahasia yang hanya diketahui oleh dirinya sendiri, dan melakukan kekejaman yang tidak manusiawi. Bukan hanya memperlakukan seperti binatang, dia juga membiarkanku dalam kedinginan, kelaparan dan kehausan. Dia, Li Ning tidak ubahnya seperti seekor iblis yang menjelma sebagai manusia!" Li Guan meluapkan emosi yang selama ini dipendamnya. "Kalian tahu alasannya? Karena dia ingin menggantikan ku sebagai seorang kaisar. Dia adalah adik yang durhaka, melakukan segala cara untuk mencapai keinginannya. Dia jugalah yang menjebak Paman Ji Xiang dan menuduhnya ingin melakukan pemberontakan
last updateLast Updated : 2022-03-23
Read more

Pertempuran Berdarah II

Sebagai salah satu pemimpin dari kelompok terkuat di Kekaisaran Yang, sekaligus pendekar yang memiliki kekuatan tinggi, Biksu Tong Tian langsung memilih berhadapan dengan Menteri Han, karena menurutnya lelaki itulah yang cocok untuk menjadi lawannya."Menteri Han, tidak orang tua ini kira sebelumnya bahwa kau berasal dari Kelompok Gagak Pembunuh. Bertobatlah, akui dosamu," ujar Biksu Tong Tian sembari mengangkat tangan kanannya setara dengan dada, sementara tangan kiri terus memutar Juzu.Mendengar perkataan Biksu Tong Tian, Menteri Han mendengus kesal. "Dari awal berbicara denganmu, kau selalu saja menganggap dirimu sebagai orang tua, membuatku muak mendengarnya. Asal kau tahu saja, sebenarnya aku lebih tua daripada dirimu sekalipun.Dan, tampaknya kau harus mengetahui kebenaran ini … Di kelompok Gagak Pembunuh terdapat sepuluh orang pemimpin tertinggi, dan satu orang ketua utama yang merupakan pemimpin dari segala pimpinan. Dan kau tahu siapa orang itu
last updateLast Updated : 2022-03-24
Read more

Pertempuran Berdarah III

Patriak Lu menghabisi setiap anggota Kelompok Gagak Pembunuh yang mencoba menghalangi jalannya. Dengan kekuatannya, pemimpin Sekte Tiga Tombak itu hanya membutuhkan satu kali gerakan untuk melumpuhkan mereka.Sesaat setelah Patriak Lu berhasil membunuh satu anggota Kelompok Gagak Pembunuh lainnya, sebuah suara feminim seperti perempuan terdengar di telinganya. Ketika ia menoleh ke arah sumber suara, Patriak Lu mendapati bahwa itu berasal dari Wei Furen, Pemimpin Tertinggi kedua Kelompok Gagak Pembunuh dan membuatnya terkejut."Patriak Lu, apakah Anda tidak malu melawan pendekar yang kemampuannya jauh di bawah Anda?" Wei Furen mencelah."Kenapa harus malu? Mereka sendiri yang datang kepadaku untuk menyerahkan nyawa. Bukankah aku akan terlihat jahat jika tidak menuruti kemauan mereka? Lagipula, yang seharusnya malu adalah dirimu sendiri. Kau merupakan seorang lelaki tetapi memiliki suara dan sikap seperti seorang perempuan. Hal yang kau lakukan ini benar-benar mem
last updateLast Updated : 2022-03-24
Read more

Pertempuran Berdarah IV

Fang menghampiri Song An, pemimpin keenam, Lin Kaishan, pemimpin ketujuh dan Mu Wanli, pemimpin kedelapan Kelompok Gagak Pembunuh yang kebetulan saat itu tengah berdekatan karena mereka baru saja berhasil melumpuhkan beberapa tetua yang berasal dari Sekte Pedang Surgawi, Kuil Tanah Suci dan Sekte Tiga Tombak.Melihat kedatangan Fang, ketiganya segera berkumpul, karena mengetahui pemuda itu bukanlah pendekar sembarangan meskipun usianya masih muda."Hati-hati saudara Song, pemuda ini memiliki begitu banyak kemampuan yang mampu menyulitkan kita," bisik Mu Wanli. Di antara mereka bertiga, hanya Song An lah yang belum pernah berhadapan langsung dengan Fang, jadi Mu Wanli memperingatkannya."Aku mengerti, saudari Mu. Meskipun aku belum pernah berhadapan langsung dengannya, tetapi aku sudah pernah melihat kemampuannya. Seperti yang kau katakan, pemuda ini sulit untuk ditaklukkan, meskipun kita bertiga sekalipun." Song An mengangguk paham. Ia tidak ingin sesumbar karen
last updateLast Updated : 2022-03-24
Read more

Pertempuran Berdarah V

Li Guan menyerang musuh tanpa rasa takut sedikitpun meskipun dirinya tidak terlalu ahli dalam seni beladiri dan hanya berada di tingkat Pendekar Emas Kelas Satu. Bersama dengan Ji Xiang dan tetua Fan serta beberapa anggota sekte-sekte lainnya, Li Guan menghabisi anggota Kelompok Gagak Pembunuh. Namun, karena musuh terlalu banyak, tentunya membuat tenaga dalamnya terkuras dengan cepat. "Yang Mulia," ujar Ji Xiang saat menyadari napas Li Guan sudah memburu. Darah terlihat di sekujur tubuhnya, tetapi itu bukanlah darahnya sendiri melainkan milik musuhnya. "Jangan pedulikan aku, Paman. Fokus saja ke pertarungan." Li Guan mengingatkan Ji Xiang. "Tapi, Yang Mulia." Ji Xiang tetap bersikeras membawa Li Guan ke tempat yang lebih aman. Tetua Fan yang sedang bertarung melawan puluhan musuh akhirnya menggunakan tenaga dalam yang lebih besar dan berhasil melumpuhkan lawan-lawannya dalam waktu singkat. Setelah jalannya cukup longgar, tetua Fan mendekati Li Guan da
last updateLast Updated : 2022-03-25
Read more

Pertempuran Berdarah VI

Pada pertarungan yang terjadi di antara Patriak Shen dan Shi Liong, pemimpin Sekte Pedang Surgawi itu berhasil mengungguli pemimpin pertama dari Kelompok Gagak Pembunuh, walaupun sebenarnya kekuatan mereka cukup berimbang karena berada di tingkat yang sama. Hal yang membuat Patriak Shen lebih unggul karena pengalaman bertarung satu lawan satunya lebih baik, sementara Shi Liong biasa melakukan pertarungan secara diam-diam, sesuai dengan pekerjaan mereka yang merupakan seorang pembunuh."Bagaimana, apakah kau ingin menyerah saja?" Patriak Shen tertawa mengejek saat berhasil mendaratkan satu sabetan pedang ke pipi Shi Liong dan meninggalkan luka ringan. Bukan hanya itu, sebelumnya Patriak Shen juga berhasil menorehkan luka di beberapa bagian tubuh sang lawan, seperti di bahu, punggung juga dadanya, walaupun tidak terlalu dalam. Sementara Shi Liong, sejauh hanya berhasil mendaratkan satu sabetan pisau yang mendarat di bagian tangan kiri Patriak Shen dan itupun tidak terlalu parah
last updateLast Updated : 2022-03-25
Read more

Pertempuran Berdarah VII

Kaisar Li menghentikan langkahnya saat merasakan ada sesuatu mendekat dari arah sampingnya dan menemukan sesosok yang dikenali. Ia tersenyum karena sosok itu adalah putranya, Li Jianchen. Namun, senyuman itu perlahan menghilang dan digantikan dengan keterkejutan saat melihat Li Jianchen mengeluarkan pedang dari ruang hampa dan menghunuskan ke arah tubuhnya."Jianchen'er, apa yang kau lakukan?" tanya Kaisar Li kebingungan, namun setelah melihat raut wajah Li Jianchen yang tampak serius, membuatnya mau tidak mau harus mengangkat pedangnya.Tring!Gesekan senjata keduanya terjadi, mengeluarkan bunyi yang cukup nyaring. Bukan hanya sekali atau dua, melainkan lebih dari sepuluh kali sebelum masing-masing dari keduanya menjaga jarak."Jianchen'er, apa maksudmu ini?" Li Ning masih berusaha mendapatkan penjelasan dari putranya, Li Jianchen."Bukankah ini sudah jelas, Ayah? Aku sedang mencoba membunuhmu!" Li Jianchen menanggapi, namun menunjukkan wajah yang
last updateLast Updated : 2022-03-25
Read more

Pertempuran Berdarah VIII

Fang menjaga jaraknya setelah baru saja berhasil mendaratkan sebuah pukulan telak ke bagian tulang rusuk belakang sebelah kanan Mu Wanli. Meskipun tidak berhasil membunuhnya, tetapi Fang yakin bahwa pemimpin kedelapan Kelompok Gagak Pembunuh itu akan mengalami luka yang parah.Tebakan Fang tidak meleset, Mu Wanli benar-benar mengalami luka yang berat di bagian organ dalamnya karena serangan Fang tepat mengenai bagian ginjalnya. Ia juga merasakan setidaknya ada lima tulang rusuknya yang patah akibat serangan itu.Tanpa pikir panjang, Mu Wanli segera mengalirkan tenaga dalamnya untuk mengurangi rasa sakit yang diderita. Song An dan Lin Kaishan yang menyadari akan hal itu segera mendekati Mu Wanli."Kau tidak apa-apa, saudari Mu?" tanya Song An perhatian."Kepalamu!" Sebenarnya itu yang ingin Mu Wanli katakan karena pertanyaan Song An tersebut seperti sebuah kebodohan. Jelas-jelas mereka sudah melihatnya sendiri bahwa Mu Wanli terluka akibat serangan Fang. P
last updateLast Updated : 2022-03-25
Read more

Pertempuran Berdarah IX

Pertempuran semakin menjadi setelah bantuan dari Sekte Pedang Surgawi dan Partai Pengemis tiba. Puluhan, bahkan ratusan mayat-mayat bergeletakan tak tentu arah. Merah darah mulai menggenang di segala penjuru, bagai lautan yang menutupi salju. Bau amis dan anyir segera mengudara, menciptakan penciuman yang tidak enak di hidung mereka yang masih hidup. Satu kata yang bisa diumpamakan untuk situasi saat itu. Mengerikan! Fang baru saja berhasil membunuh Song An, dengan cara memenggal kepalanya yang kini berada di genggaman tangannya. Menoleh ke samping kiri, Fang menatap lekat tiga orang Pemimpin Tertinggi Kelompok Gagak Pembunuh yang berada di kejauhan. Tampaknya, ketiga sosok itu masih terlalu tangguh untuk lawannya. Berdecak kesal, Fang berniat mendatangi mereka, namun sebelum ia melangkah, terlihat dua sosok terlebih dahulu mendekati mereka. Melihat itu, terlihat sedikit kerutan di keningnya. "Sepertinya aku mengenali mereka?" gumam Fang. Menyipitkan
last updateLast Updated : 2022-03-27
Read more
PREV
1
...
323334353637
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status