Home / Pendekar / Sang Penguasa / Chapter 341 - Chapter 350

All Chapters of Sang Penguasa: Chapter 341 - Chapter 350

369 Chapters

Acara I

Pagi hari, salju turun tanpa henti menutupi setiap jalanan di Kekaisaran Yang. Bukan hanya itu saja, tetapi pepohonan, bangunan bahkan di setiap sudut tempat terdapat lapisan salju yang tebal. Begitupula di istana, salju terus berjatuhan bersamaan dengan akan dilangsungkannya acara peringatan hari kematian keluarga Kaisar terdahulu, Li Guan. Meskipun badai terus berlanjut, namun semangat warga kota, para prajurit dan pelayan, anggota istana yang terdiri dari keluarga inti, para menteri dan pejabat-pejabat pemerintahan ataupun para tamu undangan tetap bergelora. Kecintaan mereka kepada Li Guan ditunjukkan pada hari itu. Seorang kasim diperlihatkan, memegangi sebuah gulungan kertas yang berisi susunan acara yang akan digelar pada hari itu. Menyapukan pandangannya ke seluruh penjuru, lalu menghentikannya ke satu arah, pria separuh baya itu mengucapkan sesuatu. "Yang Mulia Kaisar Li telah tiba!" teriaknya, dan terus mengulangi kalimat tersebut dengan suara lantan
last updateLast Updated : 2022-03-17
Read more

Acara II

Kaisar Li Ning memanggilnya putranya, Li Jianchen untuk maju mendekatinya. Mengikuti perintah sang ayah, Li Jianchen pun berjongkok tepat di sampingnya. Tak lama setelahnya, dua orang pelayan membawa sebuah nampan besar yang di atasnya terdapat sebuah mahkota. Mahkota tersebut merupakan simbolisasi penyerahan tonggak kepemimpinan dari Kaisar Li Ning kepada Li Jianchen. "Silahkan, Yang Mulia!" pinta Kasim yang belakangan diketahui bernama Wei Jun itu. "Jianchen'er, sebagai putra mahkota sudah selayaknya kau mengambil alih pemerintahan menggantikan posisi ayahanda. Meskipun usiamu saat ini masih tujuh belas tahun, tetapi ayahanda yakin dengan kecerdasan serta pengalaman belajar yang kau miliki selama ini, kau mampu menanggung beban tersebut. Ingatlah, menjadi pemimpin tidak membuatmu bisa berlaku semena-mena, melainkan ada tanggung jawab besar yang harus kau laksanakan. Di hadapanmu saat ini adalah sebagian kecil dari rakyat Kekaisaran Yang, di hadapan
last updateLast Updated : 2022-03-18
Read more

Mengganggu Acara

"Maaf pendekar, ku pikir kita tidak pernah saling kenal dan tak ada masalah sebelumnya. Lantas apa yang membuat Anda mendatangi istanaku dengan cara seperti ini? Terlebih lagi, merusak acara yang akan kami gelar!" Kaisar Li Ning mempertahankan kewibawaannya, apalagi saat ini banyak orang di istana, membuatnya lebih berani karena berpikir jika ada sesuatu yang terjadi padanya maka orang-orang dunia persilatan tidak akan tinggal diam. Terutama para pemimpin Kelompok Gagak Pembunuh yang selalu bersamanya.Mendengar itu, sosok tersebut tertawa keras yang membuat telinga sebagian orang kesakitan karena bersamaan dengan tawanya, terdapat kandungan Qi berjumlah besar. Dan yang paling besar menerima dampaknya adalah Kaisar Li Ning."Luar biasa, kekuatan pendekar ini begitu besar meskipun dari suaranya terdengar seperti seorang pemuda. Kemampuannya juga tinggi, terlihat dari caranya yang mahir menggunakan tenaga dalam." Kaisar Li bergumam di hatinya. Pandangannya menyapukan ke
last updateLast Updated : 2022-03-19
Read more

Mengungkapkan Identitas

Semua orang kembali dikejutkan saat sosok bertopeng biru saat melihat dirinya menghilang dari pandangan dan satu kedipan mata berikutnya berada tepat di depan mata Yan Guisha. Tidak hanya itu, sosok tersebut melepaskan sebuah pukulan yang berhasil mendarat tepat di wajah sang lawan. Jbuak! Yan Guisha terlempar dan berhenti saat tubuhnya menghantam patung kuda yang berada di dekat tangga istana. Saking kerasnya benturan itu, patung kuda yang terbuat dari batu pilihan pun hancur berkeping-keping. "Argh!" Yan Guisha menjerit. Tubuhnya merasakan kesakitan yang luar biasa. Tak hanya itu, darah segar juga mengalir di pinggir bibirnya. Yan Guisha kembali bangkit, dan berniat membalas serangan sang lawan. Namun, segera dihentikan oleh Wei Furen yang terbang mendekatinya. "Sebaiknya kau pulihkan kondisimu. Biar aku yang mencoba menghadapinya." Wei Furen mendorong mundur tubuh Yan Guisha. Tidak ingin membantah ucapan sang senior, Yan Guisha pun hanya bi
last updateLast Updated : 2022-03-19
Read more

Fang VS Menteri Han

"Saudara Fang, apa yang kau katakan tadi … itu bohong bukan? Kau hanya bercanda 'kan?" Li Jianchen bertanya sambil menatap lekat ke arah Fang yang baru saja melepaskan topengnya. Meskipun ada perubahan dari wajahnya, tetapi semua orang masih mengingatnya dengan jelas dan percaya bahwa pemuda tersebut memang Fang yang sama dengan tiga tahun lalu. Mendengar pertanyaan Li Jianchen, Fang menanggapi dengan raut wajah datar. "Apakah aku terlihat sedang bercanda di wajahku, saudara Li?" Sesak! Dada Li Jianchen sakit mendengar pengakuan Fang yang ternyata memang berniat melakukan pembunuhan terhadap ayahnya. Merasakan ada sesuatu yang disembunyikan, Li Jianchen pun kembali bertanya. "Tapi … apa yang membuatmu ingin membunuh ayahku? Bukankah selama ini kalian terlihat baik-baik saja? Apa … apa yang sebenarnya kalian sembunyikan dariku?" Fang tersenyum tipis mendengarnya, lalu mengubah raut wajahnya menjadi serius dan menatap ke arah kaisar Li dengan lekat. "Ka
last updateLast Updated : 2022-03-20
Read more

Fang VS Menteri Han II

Pertarungan Fang dan Menteri Han adalah pertukaran jurus antara pendekar tingkat tinggi membuat manusia biasa tidak bisa melihat pergerakan mereka dengan jelas. Bahkan, di mata para tetua dari sekte-sekte dunia persilatan, gerakan Fang dan menteri Han terlihat seperti dua buah cahaya yang bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya. Berbeda halnya dengan Patriak Shen, Patriak Lu, Biksu Tong Tian, dan beberapa pemimpin sekte dunia persilatan serta pemimpin tertinggi Kelompok Gagak Pembunuh, di mata mereka pertarungan Fang dan Menteri Han bisa terlihat dengan jelas. Brak! Bersamaan dengan itu, pertarungan Fang dan Menteri Han berhasil menghancurkan sebuah bangunan. Tak berhenti di sana, keduanya terbang dan melakukan pertarungan di udara. "Kau tidak akan bisa menang melawanku, anak muda." Menteri Han memprovokasi. "Kita lihat saja nanti." Fang membalasnya dengan wajah datar. Setelah menyelesaikan gerakan tangannya, Fang kembali menghilang dari p
last updateLast Updated : 2022-03-20
Read more

Membuka Identitas

Menteri Han berjalan mendekati Fang yang baru saja ingin bangkit setelah terjatuh dari ketinggian, dan pada saat jaraknya tersisa dua tombak, lelaki sepuh itu menghentikan langkahnya. Menatap tajam, ia tersenyum tipis. "Anak muda, kau terlalu berbahaya jika dibiarkan melarikan diri lagi. Untuk itu, kami terpaksa harus menangkapmu dan memberikan hukuman." "Prajurit, cepat tangkap dia!" tambah Menteri Han memberikan perintah. Meskipun hanya mengalami luka ringan, tetap saja membuat Fang melemah, terutama karena telah bertarung melawan beberapa pendekar tingkat tinggi yang membuat Qi-nya cepat terkuras. Sebab itulah, ia tidak dapat bergerak dengan leluasa untuk saat ini. Memasang wajah sedih, Fang terlihat pasrah saat para prajurit istana mendekatinya. Fang berpikir dirinya akan segera tertangkap, tetapi pada satu kedipan mata berikutnya, terdengar suara lantang dari arah kerumunan warga. "Hentikan!" Mendengar itu, jantung Fang berdetak dengan kencang da
last updateLast Updated : 2022-03-21
Read more

Membebaskan Ayah

Fang memandangi ke arah sang ayah, Li Guan yang tengah dikerumuni oleh warga. Matanya berbinar saat melihat ayahnya masih bisa berdiri dengan gagah, padahal sebenarnya sedang mengalami luka di sekujur tubuhnya. Perlahan, suara keributan warga mulai menghilang di pendengaran Fang, karena saat ini pemuda itu tengah mengingat kembali saat-saat pertemuan dirinya dengan sang ayah.Fang menjalankan misi penyelamatan Li Guan sesuai dengan rencana yang telah dibuat oleh Patriak Shen dan Huoyan. Pemuda itu memasuki kediaman Kaisar Li Ning saat semua orang sedang berkumpul di halaman istana untuk menjalankan ritual acara. Meskipun demikian, tetap ada beberapa prajurit yang berjaga di depan kediaman Li Ning, tapi Fang mampu melumpuhkan dan membuat mereka tidak sadarkan diri dalam satu gerakan.Melangkah lebih jauh, pergerakan Fang kembali terhenti saat dirinya berada tepat di depan pintu masuk. Merasakan ada yang tidak beres, Fang mengalirkan Qi-nya dan dalam waktu singkat sebuah
last updateLast Updated : 2022-03-22
Read more

Melepaskan Ji Xiang

Seolah belum cukup dikagetkan dengan nama Ji Xiang, Li Guan kembali dikejutkan dengan identitas pemuda di depannya itu yang sebenarnya. Hal ini baru diketahuinya saat mereka bertemu dengan seorang pria sepuh."Fang? Nama pemuda ini adalah Fang? Bukankah … dia …?" Pikiran Li Guan bercampur aduk. Hatinya tidak karuan, jantungnya seakan tidak ingin berhenti berdetak dengan kencang.Menatap tajam ke arah si pria sepuh, Li Guan kemudian bertanya. "Senior, Anda tadi memanggil pemuda ini dengan nama Fang?" tanyanya meminta penjelasan.Sosok pria sepuh yang tidak lain adalah Yan Liang itu mengangguk samar, dan membenarkan apa yang didengar oleh Li Guan. Yan terlambat menyadari bahwa saat ini mata Fang sedang melotot ke arahnya dengan tatapan ingin membunuh."Memangnya ini salahku. Jelas salahmu sendiri yang tidak memberitahuku lebih awal bahwa ingin merahasiakan identitasmu di hadapannya." Yan Liang segera mengirim pesan pikiran kepada Fang karena t
last updateLast Updated : 2022-03-22
Read more

Mulai Terarah

Kembali ke masa sekarang, Fang menyapukan lagi pandangannya ke segala arah dan tidak sengaja menangkap sebuah pergerakan yang mencurigakan dari seorang warga. Melihat lebih jauh, Fang bisa merasakan aura pembunuh terpancar dari sosok lelaki yang terlihat berusia enam atau tujuh puluh tahunan itu. Lebih jauh lagi, Fang menyadari bahwa dirinya seorang pendekar.Merasakan hal aneh, mata Fang tertuju dan mengikuti pergerakannya. Saat itulah pandangannya menangkap lelaki tersebut sedang ingin melakukan sesuatu. Menajamkan indera penglihatan, Fang mengetahui lelaki itu mengeluarkan sebuah pisau dari balik pakaiannya."Ayah, awas!" Fang menjerit keras. Bersamaan dengan itu, sebuah pisau kecil terbang bebas ke arah Li Guan berdiri dan dengan kecepatan penuh."Tidak!" Fang ketakutan, jantungnya dipompa dengan cepat karena berpikir ayahnya tidak akan mampu menghindari kecepatan pisau tersebut.Semua orang menyadari teriakan Fang, namun tidak melihat pisau yang diuc
last updateLast Updated : 2022-03-23
Read more
PREV
1
...
323334353637
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status