Home / Pendekar / Sang Penguasa / Chapter 171 - Chapter 180

All Chapters of Sang Penguasa: Chapter 171 - Chapter 180

369 Chapters

Meninggalkan Desa Lereng Gunung Awan

Kepulangan rombongan Fang disambut dengan baik oleh kepala desa. Dalam waktu singkat, para warga juga berbondong-bondong mendatangi rumah orang nomor satu di desa itu."Pendekar, apakah kalian berhasil mengusir para perampok gunung?" Salah satu warga bertanya dengan hati-hati, tidak ingin menyinggung Fang maupun Li Jianchen."Kami sudah memastikan tidak ada lagi yang tersisa dari kelompok itu." Li Jianchen berkata dengan semangat membuat warga desa bersorak gembira."Tuan pendekar, kami tidak tau bagaimana harus membalas kebaikan kalian berdua. Andaikan ada yang bisa kami berikan, kami dengan senang hati akan melakukannya." Kepala desa mewakili warganya berterima kasih kepada Fang dan Li Jianchen. Andai saja ia tidak memikirkan harga dirinya, maka kepala desa sudah pasti bersujud malam itu.
last updateLast Updated : 2021-12-02
Read more

Masalah Rumit

Fang dan Li Jianchen menyewa satu buah ruangan yang paling besar di penginapan yang mereka datangi. Setelah membayar uang muka, kedua pemuda itu langsung menuju kamar dan istirahat.Fang juga memesan beberapa menu makanan dan arak, sebab penginapan itu juga menyediakan santapan untuk penyewa penginapan mereka."Saudara Li, apa yang sebaiknya kita lakukan setelah tiba di kota Bukit Barisan?" Fang mengajak Li Jianchen untuk berdiskusi karena pemuda itu kurang paham dengan strategi politik sementara Li Jianchen dari kecil sudah hidup di lingkungan istana yang politiknya sangat kuat.Li Jianchen mendekati Fang dan memberikan sarannya. Pemuda itu menjelaskan berdasarkan dari pengalaman dan pengetahuannya.Fang mengangguk, ia setuju dengan saran dari Li Jianchen.
last updateLast Updated : 2021-12-03
Read more

Bertemu Sang Kolega

Ternyata jarak antara kota Gunung Awan Putih dan kota Bukit Barisan memang sedekat yang diceritakan. Dengan menggunakan teknik Sihir Ruang dan Waktu, Fang dan Li Jianchen tidak memakan waktu berhari-hari untuk sampai ke tempat itu. Keduanya sudah tiba sebelum fajar menjelang.Suasana kota sudah cukup ramai, meskipun pagi belum tiba sepenuhnya. Hal ini membuat Fang dan Li Jianchen heran bercampur kagum karena ini kali pertama mereka melihat suasana seperti ini.Keduanya tampil seperti anak muda kebanyakan, agar tidak terlalu mencolok. Mereka bahkan sudah menyembunyikan semua aura yang dimiliki sebelum memasuki kota, sebab tempat ini sedikit berbeda dengan kota lainnya."Mari, saudara Fang." Li Jianchen mengajak Fang untuk mendatangi rumah kolega ayahnya secara langsung. Ia mengetahui kediaman orang tersebut karena Li
last updateLast Updated : 2021-12-03
Read more

Bertemu Hong Xiuquan

Li Jianchen tidak tertarik lagi untuk membahas prajurit yang kurang ajar padanya, ia lebih memilih untuk membahas prioritas mereka sekarang ini. Li Jianchen pun meminta Hong Xiuquan untuk menceritakan yang terjadi padanya dan kota Bukit Barisan."Jadi begini, tuan muda." Pria paruh baya yang memiliki perawakan pendek dan gempal itupun menghela napas panjang kemudian bercerita.Hong Xiuquan adalah salah satu teman baik dari kaisar Li saat mereka masih muda. Saat itu Li Ning masih menyandang gelar pangeran kekaisaran Yang.Hong Xiuquan kemudian menyinggung masalah pengangkatan Li Ning menjadi kaisar menggantikan Li Guan, kakaknya.Lalu, seminggu setelah Li Ning menjadi kaisar, ia memanggil Hong Xiuquan untuk menemuinya di istana dan mereka membicarakan tentang kota Bukit Barisan. Saat itu juga Li Ning meminta Hong Xiuquan untuk menjadi mata-matanya dan mengikuti perintahnya.Semuanya berjalan lancar, Hong Xiuquan terus memberikan informasi kepada kai
last updateLast Updated : 2021-12-04
Read more

Sekte Lembah Kematian Menghadangg

Fang maupun Li Jianchen setidaknya merasakan ada sepuluh aura bertarung dan aura pembunuh yang diarahkan pada mereka. Namun, keduanya masih bisa bersikap tenang karena diantara kesepuluhnya tidak ada yang melampaui kekuatan mereka. Tapi, tetap saja kedua pemuda itu meningkatkan kewaspadaannya mereka dan tidak meremehkan lawannya.Beberapa saat kemudian sepuluh orang keluar dari persembunyiannya. Lima menghadang jalan di depan Fang dan Li Jianchen sementara separuhnya lagi berada di belakang kedua pemuda itu. Mereka mencoba mengepung Fang dan Li Jianchen agar tidak bisa melarikan diri."Ku pikir siapa, ternyata anggota sekte Lembah Kematian. Ternyata kalian juga dibawah kendali walikota Chu Di." Li Jianchen langsung mengenali pakaian yang dikenakan sepuluh orang itu. Kecintaan dan keinginannya menjadi seorang pendekar memang sangat besar, Li Jianchen sampai-samp
last updateLast Updated : 2021-12-04
Read more

Melawan Anggota Sekte Lembah Kematian

Dua orang yang menggunakan senjata pedang menghela napas berat, keduanya cukup lega karena berhasil menjaga jarak tepat waktu. Setelah melihat rekan mereka yang terluka para akibat satu serangan Fang, membuat kelompok itu lebih berhati-hati.Dua pendekar pedang itu kemudian mengeluarkan sebuah guci kecil dari balik bajunya dan menaburkan bubuk yang ada di dalamnya. Fang menyadari bahwa itu adalah racun, membuatnya lebih meningkatkan kewaspadaannya.Di sisi lain, Li Jianchen bertarung dengan lima anggota sekte Lembah Kematian lainnya. Tiga di antara mereka memiliki kekuatan di tingkat Pendekar Emas Kelas Satu sementara dua lainnya sudah menembus Pendekar Ahli Kelas Tiga."Tapak Rantai Dua Belas!"Li Jianchen menggunakan salah satu jurus tangan kosong yang diajarkan Jiang
last updateLast Updated : 2021-12-04
Read more

Melawan Anggota Sekte Lembah Kematian II

Serangan yang terus dilancarkan tetua She membuat Fang sedikit kesulitan. Ia harus sebisa mungkin menghindari kuku-kuku tajam beracun itu membuat gerakan Fang sedikit kaku dan mengakibatkan dirinya menciptakan sebuah celah."Sekarang!" Tetua She Yanyun berteriak dengan keras.Empat anggota sekte Lembah Kematian lainnya langsung menyerang Fang secara bersamaan membuat pemuda itu tidak bisa menghindar dengan cepat. Akibatnya, satu goresan dari pedang beracun lawan berhasil mendarat di dadanya.Fang dengan cepat mengkonsumsi pil Empat Kehidupan untuk memulihkan kondisinya."Sepertinya mereka tidak bisa diremehkan." Fang tersenyum kecut. Ia kemudian mengeluarkan pedang penggetar langit dari gelang semesta. Keterkejutan terlihat di masing-masing wajah anggota sekte Lembah Kem
last updateLast Updated : 2021-12-04
Read more

Melawan Anggota Sekte Lembah Kematian III

Empat anggota sekte Lembah Kematian melompat menjauh dari tubuh satu rekan mereka yang kepalanya kini sudah terpisah dari badannya. Kepala pendekar itu menggelinding di jalanan dengan darah yang berceceran dimana-mana. Mereka tidak menyangka itu adalah perbuatan Li Jianchen yang sekarang sudah menjaga jarak dari mereka.Li Jianchen tidak tinggal diam, ia kembali menghilang dari pandangan, membuat anggota sekte Lembah Kematian yang tersisa meningkatkan kewaspadaan mereka. Seseorang merasakan sesuatu mendekati tubuhnya. Dengan cepat ia menebaskan goloknya tetapi hanya menembus udara yang kosong.Dan beberapa saat kemudian, salah satu rekan disampingnya menjerit keras diikuti dengan pedang yang menancap di perutnya. Li Jianchen muncul sambil memegangi pedang tersebut. Dengan cepat ia menarik pedang itu dan kembali menjaga jarak dari lawannya.
last updateLast Updated : 2021-12-04
Read more

Akhir Pertarungan

Tubuh anggota sekte Lembah Kematian bergetar hebat setelah melihat tubuh tetua She yang mati dengan mengenaskan. Apalagi pria paruh baya itu terbunuh dalam waktu singkat."Pendekar, tolong lepaskan kami. Kami berjanji akan berubah." Anggota sekte Lembah Kematian tidak punya keberanian lagi untuk menyerang Fang dan Li Jianchen. Mengetahui musuh mereka mampu mengalahkan tetua She dengan mudah, tentu bukanlah orang sembarangan dan pasti bisa membunuh mereka dalam waktu singkat.Fang menatap ke arah ketiga anggota sekte Lembah Kematian itu kemudian mendekati Li Jianchen dan mengalirkan qi kepada pemuda itu. Fang lalu kembali memandangi musuh di hadapannya yang sudah menyerah. Mereka bahkan sudah meletakkan senjatanya di tanah."Aku bisa melepaskan kalian, namun hanya satu orang. Jadi, kalian bertiga harus bertarung untu
last updateLast Updated : 2021-12-05
Read more

Melakukan Pertemuan

Sebuah bangunan besar nan megah, memiliki dua lantai terlihat berdiri di pusat kota Bukit Barisan. Tepat di atas pintu bangunan tersebut terlihat sebuah kalimat yang cukup besar."KEDIAMAN WALIKOTA, CHU DI!"Bangunan itu dijaga setidaknya empat orang prajurit di bagian pagar depan dengan dilengkapi tombak juga perisai.Tepat di bagian dalam rumah, dia sebuah ruangan yang cukup besar terlihat seorang pria berusia lima puluh tahunan tengah mengerutkan keningnya. Ia kemudian memandangi ke arah seorang pria lainnya yang mengenakan pakaian berwarna hitam-hitam dan memegangi sebuah tongkat kayu berkepala ular.Sosok itu seakan mengerti maksud dari tatapan tersebut yang membuatnya mengalihkan pandangannya pada seseorang yang tengah bersujud di tengah ruangan dan menggunakan pak
last updateLast Updated : 2021-12-05
Read more
PREV
1
...
1617181920
...
37
DMCA.com Protection Status