"ARUMI!"Seseorang memanggil Arumi membuat si empunya nama menegang seketika. Senyum yang amat di paksakan meskipun air matanya semakin deras membasahi pipinya. Arumi berbalik menatap orang itu, senyumnya masih melekat di wajahnya dan air matanya pun juga masih mengalir di pipinya."Afif!""Apa kabar, mas?""Ar, ternyata kamu ada disini, aku mencarimu, Ar, dan sekarang aku menemukanmu, aku menemukanmu, Ar."Ya, yang memanggil Arumi adalah Afif, setelah kepergian Maya tadi, Afif segera keluar menyusul mobil Maya, dan benar saja, Maya pergi ke tempat di mana Arumi selama ini bersembunyi. Bahagia, tentu saja Afif bahagia bisa bertemu kembali dengan Arumi."Stop, mas. Jangan mendekat!"Afif menghentikan langkahnya mendengar perintah Arumi."Apa kamu tak merindukanku, sayang?""Apa? Rindu? Rindu itu sudah pergi seiring datangnya surat ini kepadaku, mas.""Tidak, surat itu palsu, Ar. kembalikan padaku, kembalikan surat itu, itu palsu!" Afif berusaha meraih surat yang ada di tangan Arumi, su
Terakhir Diperbarui : 2022-11-14 Baca selengkapnya