Arumi perlahan membuka matanya, menatap jam dinding yang ada ujung tempat tidur, perlahan ia berusaha memindahkan sebuah lengan kekar yang melingkar di pinggangnya, bukannya lepas, tangan itu malah semakin erat memeluknya. Membuat Arumi kesulitan untuk bernafas. Arumi berusaha membuka tangan Afif, tapi tetap saja, tangan itu melingkar dengan kuat di perutnya. "Mas, pindahkan tanganmu, aku mau mandi," pinta Arumi. "Diem dulu, sayang." kata Afif degan suara seraknya. "Mas, udah lah. Kalau kamu masih mau tidur ya tidur ajah, aku mau bangun, mau mandi, gerah!" "Bentar ajah," kata Afif sambil mempererat pelukannya. "Udah malam ini, mas. Bentar lagi makan malam, lagian aku udah laper banget nih," "Iya-iya, tapi mandinya berdua, ya?" Kata Afif sambil menarik turunkan alisnya. "Serah!"
Last Updated : 2022-02-03 Read more