Bab 18 "Tunggu sebentar ya, Mas. Ada urusan yang harus aku selesaikan," ucap Mona pada lelaki yang memperkenalkan diri sebagai pengacara itu sambil menutup kembali pintu mobil. Tanganku mengepal, hatiku cemburu melihat Mona satu mobil dengan lelaki lain. Tapi biarlah, ada urusan yang lebih penting daripada mikirin siapa lelaki itu. "Assalamualaikum, Bu, Hana! Mona punya kejutan buat kalian semua. Yuk, kita ke dalam," ucap Mona dengan ramah, seolah tidak terjadi apa-apa. "Pak Galang … itu kan pak Galang, dosen Hana di kampus! Bu, ada Pak Galang, Bu." Hana lompat-lompat kegirangan, seperti anak kecil yang habis dikasih permen. Memalukan! "Hana, kamu apa-apanya sih? Malu-maluin aja," ucap Ib
Baca selengkapnya