Arlene terdiam menatap mata Liam, ia masih mencerna apa yang baru saja pria itu katakan. Pria itu masih terus menahannya agar tidak pergi, posisi ini membuat jantung Arlene berpacu lebih cepat karena dirinya terlalu dekat dengan Liam sampai ia bisa merasakan hembusan napas itu. Dan sialnya, ia terlalu lemah untuk menjauh, seakan dirinya tak ingin lepas dari rengkuhan itu.“Aku tidak memaksamu, aku hanya ingin membantumu, aku tidak bisa membiarkanmu melakukan hal itu setiap saat. Kau akan ketergantungan dan kau akan selalu melukai dirimu sendiri. Katakan jika kau merasa sakit, katakan jika kau merasa sedih, katakan jika kau membutuhkanku, jangan pernah kau membohongiku, Arlene. Wajahmu tidak bisa berbohong.”Arlene meremas kemeja Liam, menunggu pria itu kembali berbicara.“Aku terus memperhatikanmu. Kau boleh memanggilku jika kau takut, jangan pernah menyendiri. Aku tidak tahu apa yang membuatmu seperti ini, kau sangat ketakutan. Aku melihatmu, aku melihat tatapan yang kau lakukan malam
Last Updated : 2022-01-02 Read more