Home / Mystery/Thriller / Dendam Pendekar Peniru / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Dendam Pendekar Peniru: Chapter 21 - Chapter 30

62 Chapters

Bab 21 8 orang pendekar

  Terjadi letupan, di hutan itu, Banny langsung terduduk kepenatan. Dan langsung mengibas tangannya, mengambil sebotol arak. Setelah mendapatkan araknya, Banny turun ke tanah layaknya. Seperti menuruni tangga, setelah sampai, ke tempat tetua perguruan itu. Banny melihat kondisi ketiga tetua itu, dengan senyuman penginahan.   Banny berkata, dengan ketua perguruan itu. "Apakah dirimu cukup, menerima kekalahan ini, setan alas, pengikut iblis." hinaan Banny. Tapi yang di ajak bercakap itu, sedang sekarat dengan kondisi. Nyi Gelama, kehilangan kaki kiri, dan tangan kanan. Semantara, Kaling di setiap tubuhnya, kehitaman seperti. Hangus terbakar, meninggalkan badan, tanpa nyawa. Bergitu juga dengan kondisi, Balat yang sedang sakaratul maut. Melihat kondisi para tetua perguruan itu, membuat Banny tidak terima.&
Read more

Bab 22 Ahli Racun

Setelah menanti selama 30 minit, akhirnya yang di. Tunggu-tunggu Banny, telah sampai, mata Banny membulat. Melihat dua tembikar arak itu, Banny langsung tersenyum.Setelah tembikar itu, sampai ke tempat Banny, langsung. Mengambil minuman itu, dan meminumnya, sambil Ino berkata. "Ini pesanannya Banny, dan dua porsi ayam, sedang di masak, mohon bersabar." Mohon Ino. "Ya tidak apa-apa, terima kasih," Jawap Banny. Ino langsung berlalu, dan kembali memasuki dapur, rumah makan itu. Sembari menunggu, Banny menikmati arak itu, dan sesekali. Mendengar percakapan, para pendekar, yang ada di rumah makan itu. "Lihat saja pemuda itu, Wantara sepertinya mencurigakan." Bisik. Seorang pendekar Kepada temannya, yang bernama Wantara. Yang sedang duduk, memakan pesanan mereka, Kedudukan mereka, di hadapan Banny, berjarak 2 meja, 
Read more

Bab 23 Jurus Mengerikan

Merasakan aura serangan, Seha langsung, berbalik. Dan mengadap ke arah Tarum, dan langsung menyilankan pedangnya. Trang! Whuss! Serangan berkuatan tinggi, saling bertemu, terjadi letupan. Darrr! Burmm!  Letupan energi dari kedua serangan itu, tapi bukan letupan besar. Hanya saja, energi membuat meja, yang ada di. Rumah makan itu bertaburan, sehingga ketiga murid. Dari perguruan tapak dewa itu, merinding melihat energi. Dari kedua serangan itu, tetapi hanya Banny, yang terlihat tenang. Seperti tiada apa-apa yang terjadi, terlihat Banny. Menikmati araknya itu, dan memakan ayam pesanannya. Melihat itu Garum geram, kerana seperti mereka tidak. Wujud di sana, dan ledakan tadi, seperti tiada apa-apa. Garum langsung, memasang kuda-kuda, Berniat ingin menyerang Banny. Tetapi Banny bukan lagi, s
Read more

Bab 24 Banny Tertidur

Setelah menunggu selama 30 minit, akhirnya Ino datang. Bersama seorang lagi lelaki, bagi membantu dirinya. Membawa seratus botol arak, pesanan Banny. Fena masih saja membawa Banny bercerita, Tetapi Banny hanya layan acuh tak acuh."Banny kamu dari perguruan mana? dan kenapa kamu berkelana?" Tanya Fera."Aku bukan dari perguruan mana-mana, dan aku berkelana, kerana mencari musuh masa laluku." Jawap Banny."Hihihi, ternyata kamu juga punya musuh, masa lalu, kamu mau punya teman berkelana kah?" Tanya Fera. Kembali dan berharap, Banny akan mengajaknya berkelana. Setelah seratus botol, telah berada di depannya.  Banny langsung bertanya, ke Ino berapa semua harga. Kesemua makanannya, dan harga makanan ke lima pendekar itu. Hal itu membuat Ino, dan kesemua pendekar, yang ada di sana. Terkejut seberapa kaya Banny, sampai sanggup membayar kesemua itu.
Read more

Bab 25 Di Belakang Wanita

 Banny melihat ketiga wanita itu, sepertinya Banny ingin. Membantu tetapi penyakit gilanya kumat, Banny langsung. Kembali terbang di dahan pohon, agar Banny bisa melihat pertarungan itu. Setelah duduk manis di dahan pohon itu, Banny mengibaskan. Tangannya bagi mengeluarkan minum araknya, dan kembali melihat pertarungan itu. "Kelihatannya sangat menarik, melihat pertarungan ini." gumam Banny. "Jika mereka terdesak, terpaksa aku turun menolong," sambung Banny.  Terlihat Fera menyerang makhluk haus darah itu. Bergitu juga dengan wulan, memberikan pukulan energi.  Dari pukulan energi itu, terjadi letupan mengerikan.  Darrr! Burmm! Makhluk itu seketika menjadi kumpalan daging, dari efek. Pukulan energi yang Wulan berikan, juga sama mengerikan. ketiga murid dari perguruan tapak dewa, jika di lihat.
Read more

Bab 26 Banny Sekarat

 Setelah selesai Banny tertawa, kerana merasakan musuhnya terlalu lemah. Tetapi tawanya hanya semantara, kerana dari arah hutan. Datang makhluk yang sama, tetapi memiliki badan setinggi 5 meter. 5 makhluk yang berdatangan, dan memiliki aura mengerikan. Melihat itu kepercayaan Banny terlihat, kerana merasakan senang."Ahahah, sepertinya kalian makhluk rendahan, lihatlah kumpalan daging itu, semua itu keturunan kalian," Ketawa Banny. Dan sedikit menghina makhluk itu, tetapi Banny tetap. Berada di belakang kumpulan, pendekar wanita itu. Hal itu membuat Wulan memandang rendah, dan berkata."Cihhh, Lelaki tapi berada di belakang wanita, maju kau sialan." Maki Wulan."Aku bukan lemah bodoh, tetapi kalian memang tahu, aku hanya bisa menyerang, dengan meniru jurus atau pukulan," Bela Banny."Maju kau sialan, serang makhluk itu," balas Wulan."Hihihi, kalian sera
Read more

Bab 27 Mustika Es Abadi

 Setelah seminggu perjalan menuju perguruan tapak dewa. Kepulangan mereka, di sambung oleh tetua perguruan itu, dan bertanya. Mengapa membawa seorang lelaki sekarat. "Mengapa kalian membawa lelaki sekarat? dan mengapa tanga kirinya hilang?" Tanya tetua itu."Dia telah menolong kami popo, dia telah melawan makhluk haus darah," jawap Fera."Urmmm, dia memiliki unsur api dan unsur itulah membuatnya sekarat," Tambah Ki Kalinga. Ketua perguruan itu dan popo kepada Fera."Apa bisa di selamatkan popo? aku kesian kepada dia popo," Ungkap Fera. Dengan kepala menunduk malu, dan takut poponya mengatahui isi hatinya."Sepertinya kau telah jatuh hati kepada pemuda ini," Goda Ki Kalinga. Itu anaknya dia mengatahui, sifat dan perangai anaknya. "Boleh kita bisa selamatkan pemuda ini, kerana dia unsur api, dan perguruan kita, banyak yang memiliki unsur Es" Balas Ki Kalinga.
Read more

Bab 28 Musuh Aliansi

 Setelah proses penyembuhan itu selesai, dan juga Ki Kalinga selesia membuat kubah. Kehidupan di perguruan tapak dewa, berjalan seperti biasa. Dan sesekali Ki Kalinga, melihat Banny masih terbaring, walaupun kesemua. Organnya sembuh seperti biasa, dan tangan kirinya terlihat cantik. Tepatnya 2 minggu setelah proses itu selesia, terlihat beberapa perguruan. Atau pendekar berlalu lalang, di luar kubah gaib yang Ki Kalinga buat. Hal itu membuat kesemua murid dan tetua, bersiap siagah sambil. Memperkuatkan lagi kubah gaib itu, menanti kemungkinan buruk terjadi peperangan. Hanya 1 harapan murid dan tetua, perguruan tapak dewa itu. Bannylah harapan semua itu, dan selama 2 minggu itu pula.~~o0o~~ Banny berlatih di alam bawah sedarnya, belajar ajian jurus atau pukulan Es abadi. Dan belajar menyatuhkan mustika, Aki Bonong,  mustika E
Read more

Bab 29 Kekuatan Baru Banny

 "Kalian sungguh binatang, hanya kerana mustika kalian memulakan perang, matilah kalian sini," Ungkap Banny. Dangan mengunakan tenaga dalam, di sertai hawa dingin dan panas. Hal itu membuat Ki Kalinga gembira, kerana apa yang di harapankan. Menjadi kenyatan, Banny perlahan turun dari udara ke tanah. Seperti tangga, setelah sampai di tanah, Banny mengedarkan energi regenasinya. Sehingga semua murid yang terluka, sembuh seperti biasa. Dan Banny langsung melihat musuhnya, dan gilanya kumat. Sebelum bertanya, Banny mengibas tangannya bagi mengeluarkan. Arak dari dunia demensinya, dan meminum menikmati arak itu."Siapa dari kalian? ingin menjadi kelinci percobaan ku?" Tanya Banny. Sambil meneguk arak kesukaannya itu, membuat Ki Laphel marah."Bangsat kau, fikir kami ini apa sialan, ingin menjadikan kami kelinci percobaan mu, dalam mimpi mu sialan." Maki
Read more

Bab 30 Menjual Jiwa

  Ki Kalinga juga merasakannya, tetapi bukan tertekan energi Banny. Hanya saja mereka rasa damai, dan hangat dengar energi itu. Setelah itu, Banny langsung menyambut serangan murid kekelawar iblis. Dengan sahnya perang terjadi kembali, tetapi perang antara hidup dan mati. Terjadi letupan dan teriakan, antara murid kekelawar iblis itu, yang meregang nyawa.  Darrrr! Akkkkkk! Arkkkk! Ini adalah bencana bagi yang terlibat, hanya Ki Laphel saja, yang tidak ikut menyerang. Melihat semua itu Ki Laphel, meradang dengan mata memerah. Dan langsung mengores tanganya, sehingga keluar darah segar. Dan Langsung meminum darah itu, seketika Ki Laphel mengeluarkan energi iblis. Dan menjadi raksasa, yang memiliki tinggi sekitar 10 meter. Kejadian itu membuat Banny tersenyum miring, dan berkata dengan nada menghina."Ahahaha inikah rupa pengiku
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status