Beranda / Mystery/Thriller / Dendam Pendekar Peniru / Bab 25 Di Belakang Wanita

Share

Bab 25 Di Belakang Wanita

Penulis: Fright Night
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

 Banny melihat ketiga wanita itu, sepertinya Banny ingin.

 Membantu tetapi penyakit gilanya kumat, Banny langsung.

 Kembali terbang di dahan pohon, agar Banny bisa melihat pertarungan itu.

 Setelah duduk manis di dahan pohon itu, Banny mengibaskan.

 Tangannya bagi mengeluarkan minum araknya, dan kembali melihat pertarungan itu.

 "Kelihatannya sangat menarik, melihat pertarungan ini." gumam Banny.

 "Jika mereka terdesak, terpaksa aku turun menolong," sambung Banny. 

 Terlihat Fera menyerang makhluk haus darah itu.

 Bergitu juga dengan wulan, memberikan pukulan energi. 

 Dari pukulan energi itu, terjadi letupan mengerikan. 

 Darrr! Burmm!

 Makhluk itu seketika menjadi kumpalan daging, dari efek.

 Pukulan energi yang Wulan berikan, juga sama mengerikan.

 ketiga murid dari perguruan tapak dewa, jika di lihat.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Dendam Pendekar Peniru   Bab 26 Banny Sekarat

    Setelah selesai Banny tertawa, kerana merasakan musuhnya terlalu lemah.Tetapi tawanya hanya semantara, kerana dari arah hutan.Datang makhluk yang sama, tetapi memiliki badan setinggi 5 meter.5 makhluk yang berdatangan, dan memiliki aura mengerikan.Melihat itu kepercayaan Banny terlihat, kerana merasakan senang."Ahahah, sepertinya kalian makhluk rendahan, lihatlah kumpalan daging itu, semua itu keturunan kalian," Ketawa Banny.Dan sedikit menghina makhluk itu, tetapi Banny tetap.Berada di belakang kumpulan, pendekar wanita itu.Hal itu membuat Wulan memandang rendah, dan berkata."Cihhh, Lelaki tapi berada di belakang wanita, maju kau sialan." Maki Wulan."Aku bukan lemah bodoh, tetapi kalian memang tahu, aku hanya bisa menyerang, dengan meniru jurus atau pukulan," Bela Banny."Maju kau sialan, serang makhluk itu," balas Wulan."Hihihi, kalian sera

  • Dendam Pendekar Peniru   Bab 27 Mustika Es Abadi

    Setelah seminggu perjalan menuju perguruan tapak dewa.Kepulangan mereka, di sambung oleh tetua perguruan itu, dan bertanya.Mengapa membawa seorang lelaki sekarat."Mengapa kalian membawa lelaki sekarat? dan mengapa tanga kirinya hilang?" Tanya tetua itu."Dia telah menolong kami popo, dia telah melawan makhluk haus darah," jawap Fera."Urmmm, dia memiliki unsur api dan unsur itulah membuatnya sekarat," Tambah Ki Kalinga.Ketua perguruan itu dan popo kepada Fera."Apa bisa di selamatkan popo? aku kesian kepada dia popo," Ungkap Fera.Dengan kepala menunduk malu, dan takut poponya mengatahui isi hatinya."Sepertinya kau telah jatuh hati kepada pemuda ini," Goda Ki Kalinga.Itu anaknya dia mengatahui, sifat dan perangai anaknya."Boleh kita bisa selamatkan pemuda ini, kerana dia unsur api, dan perguruan kita, banyak yang memiliki unsur Es" Balas Ki Kalinga.

  • Dendam Pendekar Peniru   Bab 28 Musuh Aliansi

    Setelah proses penyembuhan itu selesai, dan juga Ki Kalinga selesia membuat kubah.Kehidupan di perguruan tapak dewa, berjalan seperti biasa.Dan sesekali Ki Kalinga, melihat Banny masih terbaring, walaupun kesemua.Organnya sembuh seperti biasa, dan tangan kirinya terlihat cantik.Tepatnya 2 minggu setelah proses itu selesia, terlihat beberapa perguruan.Atau pendekar berlalu lalang, di luar kubah gaib yang Ki Kalinga buat.Hal itu membuat kesemua murid dan tetua, bersiap siagah sambil.Memperkuatkan lagi kubah gaib itu, menanti kemungkinan buruk terjadi peperangan.Hanya 1 harapan murid dan tetua, perguruan tapak dewa itu.Bannylah harapan semua itu, dan selama 2 minggu itu pula.~~o0o~~Banny berlatih di alam bawah sedarnya, belajar ajian jurus atau pukulan Es abadi.Dan belajar menyatuhkan mustika, Aki Bonong, mustika E

  • Dendam Pendekar Peniru   Bab 29 Kekuatan Baru Banny

    "Kalian sungguh binatang, hanya kerana mustika kalian memulakan perang, matilah kalian sini," Ungkap Banny.Dangan mengunakan tenaga dalam, di sertai hawa dingin dan panas.Hal itu membuat Ki Kalinga gembira, kerana apa yang di harapankan.Menjadi kenyatan, Banny perlahan turun dari udara ke tanah.Seperti tangga, setelah sampai di tanah, Banny mengedarkan energi regenasinya.Sehingga semua murid yang terluka, sembuh seperti biasa.Dan Banny langsung melihat musuhnya, dan gilanya kumat.Sebelum bertanya, Banny mengibas tangannya bagi mengeluarkan.Arak dari dunia demensinya, dan meminum menikmati arak itu."Siapa dari kalian? ingin menjadi kelinci percobaan ku?" Tanya Banny.Sambil meneguk arak kesukaannya itu, membuat Ki Laphel marah."Bangsat kau, fikir kami ini apa sialan, ingin menjadikan kami kelinci percobaan mu, dalam mimpi mu sialan." Maki

  • Dendam Pendekar Peniru   Bab 30 Menjual Jiwa

    Ki Kalinga juga merasakannya, tetapi bukan tertekan energi Banny.Hanya saja mereka rasa damai, dan hangat dengar energi itu.Setelah itu, Banny langsung menyambut serangan murid kekelawar iblis.Dengan sahnya perang terjadi kembali, tetapi perang antara hidup dan mati.Terjadi letupan dan teriakan, antara murid kekelawar iblis itu, yang meregang nyawa.Darrrr! Akkkkkk! Arkkkk!Ini adalah bencana bagi yang terlibat, hanya Ki Laphel saja, yang tidak ikut menyerang.Melihat semua itu Ki Laphel, meradang dengan mata memerah.Dan langsung mengores tanganya, sehingga keluar darah segar.Dan Langsung meminum darah itu, seketika Ki Laphel mengeluarkan energi iblis.Dan menjadi raksasa, yang memiliki tinggi sekitar 10 meter.Kejadian itu membuat Banny tersenyum miring, dan berkata dengan nada menghina."Ahahaha inikah rupa pengiku

  • Dendam Pendekar Peniru   Bab 31 Pertarungan Seperti Mainan

    Akan tetapi musuhnya adalah iblis, dengan bergitu laju.Masih bisa di imbangi, dengan kekuatan iblis, yang mengunakan energi aslinya.Wusss! Burmmm! Darrr!Setelah pertemuan dua serangan itu, terjadi ledakan besar.Yang mengempaskan apa saja, yang di lewat ledakan itu.Banny tersenyum melihat itu semua, setelah membangkitkan unsur apinya.Termasuk mustika Es abadi, membuat Banny hanya sedikit memiliki.Balas kasian pada lawanya pada kawannya, Banny menjadi sosok berbeda. Wuss! Duarrr! Bummm!Banny dan makhluk itu, sama-sama terpental, Banny terpental sekitar 500 meter.Bagi makhluk itu pula, hanya terpental 150 meter.Terlihat berbezaan energi dan kekuatan, tetapi Banny belum terlalu serius.Hurkk! Hurkk! Warkk!Banny terbatuk dua kali, dan memuntahkan darah segar.Memandangkan Banny terluka

  • Dendam Pendekar Peniru   Bab 32 kampung pendekar

    Setelah seminggu Banny di perguruan itu, Banny akhirnya kembali.Kembali menulusuri daratan besar itu, melihat Banny akan pergi.Fera merasa sedih, dan tidak rela di tinggalkan, dengan muka cemburut Fera Berkata."Popo boleh aku ikut dia?" Tanya Fera."Bisa saja, jika Banny menijinkan kau ikut bersamanya." jawap Ki Kalinga.Mendengar itu, Fera langsung berlari kecil menuju.Ruang rehat Banny, kerana Banny belum pergi, Banny berniat pergi.Bila waktu sudah memasuki suasana malam, setelah sampai di dekat ruang Banny.Fera mengetuk pintu, berharap Banny akan membuka pintu itu.Kerana Fera tahu, tanpa suara atau semacamnya pun.Banny masih mengatahui itu dirinya, setelah menunggu beberapa saat.Akhirnya Banny membuka pintu ruang itu, dan keluar tanpa memakai baju.Hal itu membuat Fera terkejut, dan seketika Fera menutup matanya.&n

  • Dendam Pendekar Peniru   Bab 33 Hasrat Bertarung

    Awal sekali mereka cari di kampung itu, rumah makan kerana lapar.Banny dan Fera menekan energi kependekaran mereka, agar tidak di curigai.Orang-orang di kampung itu, melihat Banny dan Fera.Kerana mereka tidak merasakan energi kependekaran, sehingga mereka.Memandang mereka dengan pandangan hina, dan memandang rendah.Hal itu membuat Fera mengepalkan tangannya, ingin menyerang mereka.Tetapi Banny menahan Fera, agar tidak membuat masalah.Terlebih tangan kirinya, di tutupi kain panjang, membuat mereka tambah curiga.Tetapi Banny hanya menangapi biasa saja, tetapi unsur Api dan Es.Berkobar-kobar, ingin menyerang mereka yang melihat. Banny juga sebenarnya ingin menyerang mereka, tetapi Banny tau ini tempat orang.Setelah 30 minit akhirnya, mereka akhirnya jumpa rumah makan.Yang memiliki ruang inap, Banny dan Fera

Bab terbaru

  • Dendam Pendekar Peniru    Bab 62 persediaan perang

    Setelah beberapa minit mereka di atas bentang, akhrnya Banny terbang ke arah barat, bagi memulakan buat jebekan musuh-musuhnya nanti. Raja Seronon pun masiih mengikuti Banny, dia ingin melihat sendiri bagaimana Banny membuat jebakan, dan membantu Banny sedikit. Mereka terbang beriringan sepeti sepasang burung, kerana jarak dari istana ke barat tempat Banny membuat jebakan sangat jauh. Sehingga memakan waktu tidak sedikit, Soronsob sempat bertanya akan hal apa nanti berlaku, sebelum bermulanya peperangan. Dirinya takut akan kehidupan rakyatnya nanti, kerana sosok Soronsob sangat sayang akan rakyatnya, itu mengapa rakyatnya sangat sayang pada dirinya. "Banny apa yang nanti dirimu buat, dan bagaimana jebakan yang kau buat?" Tanya Soronsob dengan nada sopan, dan hormati akan sosok Banny. "Liat saja nanti Soronsob, bagaimana jebakan yang akan ku buat, Hahahah." Jelas Banny den

  • Dendam Pendekar Peniru   Bab 61 Musuh 3 Kilometer

    Setelah pertekaraan kecil itu berlalu, Akhirnya Banny lagi-lagi di selamatkan, di mana seharunya setelah Geleris membuka segel tingkat kependekaraannya. Giliran Banny pula membuka segel tingkatnya, akan tetapi Raja Soronsob datang tepat waktu, Banny seharusnya berterima kasih pada Raja Soronsob. Yang telah menyelamatkan dirinya, tetapi sebaliknya Banny malah memberikan sebuah pukulan, yang bersarang pada kepala Raja Soronsob. Sebenarnya setelah Banny memberikan tamparan itu, terlihat beberapa penjaga memasang posisi siaga, akan tetapi melihat Raja Soronsob terlihat santai. Mereka mengurungkan niat menyerang Banny, dan kembali pada posisi menjaga, setelah beberapa minit, akhirnya mereka berjalan beriringan menuju sebuah ruang. Dan terlihat ruang makan yang besar dan megah, Seperti kebiasaan Banny, langsung menghilang dari pandangan mata, kembali muncul bersebelah dengan meja makan. Tanpa memilik

  • Dendam Pendekar Peniru   Bab 60 Menjadi Orang Tengah

    "Apa guna kau bertanya padaku?" tanya Wanita itu kembali, dengan tetapi berwaspada siapa tahu lelaki di depannya, akan kembali menyerang dirinya."Aku bertanya kerana aku tidak merasakan tingkatnya bodoh." maki Banny tidak ingin mengalah, dari seorang wanita kerana dia merasakan dirinya paling kuat."Lelaki tidak berperikemanusian, seorang wanita cantik seperti ku, di katakan bodoh, apa kurangnya dirimu lelaki sialan." Balas Wanita cantik itu dengan makiannya."Ahahahaha wanita gila, jika aku menyebut tingkat kependekaran ku, aku merasakan dirimu akan muntah darah mendengarnya," ungkap Banny dengan nada makian masih belum berkurang."Cihhh! sombang kali kau lelaki gila, apa dirimu fikir di daratan ini, hanya dirimu yang terkuat, di atas langit masih ada langit," nasihat wanita itu pada keburukan Banny."Pesetan dengan langit, aku yang terkuat di daratan ini bodoh," balas Banny seperti tidak ingin kalah, tetapi dengan pendiriannya, yang merasakan di

  • Dendam Pendekar Peniru   Bab 59 Panas vs Es

    Pengakuhan Banny tadi yang seperti menutupi sesuatu, membuat Raja Soronsob mengerut keningnya, dan mencoba mencari sesuatu yang Banny sorokkan dari dirinya dan Donny."Aduhhh! maaf Soronsob apakah di istana ini ada makanan, aku merasakan lapar," Ungkap Banny tanpa merasakan malu, dan memegang perutnya.Seperti kesakitan perut kerana kelaparan, akan tetapi itu hanya mengalabuhi mata mereka, bagi menyorokkan tangan kirinya.Agar Soronsob dan Donny tidak mengatahui tangan Esnya tersebut, kerana musuh paling bahaya teman sendiri, bisa jadi bila mereka mengatahui keistimewa tangannya.Mereka akan saling berebut untuk memiliki, kabar tentang mustika es abadi yang telah di buka dari segelnya, telah cepat beredar sehingga banyak yang mencari.Keberadaan mustik es abadi, dan keyakinan mereka mustik es abadi di pakai orang, kebanyakan dari mereka telah mendengar cerita tentang perguruan raja tanah,Yang telah

  • Dendam Pendekar Peniru   Bab 58 Tiga Lelaki Pemabuk

    "A-a—apa pendekar Banny, maafkan kelancangan kami pendekar," balas ketua mereka dengan nada terbata, kerana terkejut dengan kehadiran seorang pendekar kuat.Dengan lutut bergegar ketakutan, mereka dengan serentak menunduk memberikan hormat, pada Banny dan teman-temannya sehingga Banny tersenyum gembira.Kerana karakter dirinya yang sombong, sehingga melihat para pendekar menunduk hormat, Banny tidak merasakan sungkam akan pekara itu, tetapi bagi Boyot, Donny, dan Fera merasa malu,Setelah gerbang di buka, mereka serentak memasuki istana di raja, terlihat megah menawan di penuhi dayang-dayang dan pengawal."Oii! orang tua di mana raja kalian?" Tanya Banny dengan gaya bicaranya yang sembarangan tanpa merasakan takut, Boyot telah Banny masukan di dunia demensinya.Yang bersama Banny sekarang hanya Fera, dan Donny, dan hanya beberapa pendekar yang tadi mengadang mereka."Raja kami sedang menunggu kalian di singgahsana," B

  • Dendam Pendekar Peniru   Bab 57 Raja Soronsob

    "Iya itu benar Banny," Balas Fera ikut senang kerana Banny telah kembali, akan tetapi keningnya kembali mengerut, kerana bagaimana Banny bisa mendapatkan energi kegalapan itu."Bisa jadi dia mendapatkan energi kegalapan itu dari batu bintang," Jelas Boyot seperti mengetahui isi otak Fera, hal tersebut membuat Fera melihat Boyot."Sudah-sudah jangan kau melihat aku seperti itu tolong," Sambung Boyot sembari mengerakkan kepalanya ke kiri dan ke kanan, bagi mengelak sorot mata Fera."Ahahahaha! sudah kita liat bagaimana Banny membantai musuh-musuhnya," Fera tertawa santai, dan kembali fokus melihat Banny yang gagah membantai musuhnya.Jauh sedikit dari mereka sekitar 800 meter, terlihat Banny dengan senyuman mengerikannya tersebut, tanpa beban membantai murid perguruan darah kematian.Pembantainya tersebut memakan masa sampai 3 jam, pada akhirnya Banny selesai dengan mood membantainya, matanya kembali pada hitam penuh.Dengan

  • Dendam Pendekar Peniru   Bab 56 Tuan dan Hewan sama-sama gila

    Kerana ingin mengusahi energi kegalapan, banyak berlaku peperangan di semesti ini, banyak juga korban jiwa. Setelah memasang kuda-kuda, ruh kegalapan langsung mengeluarkan jurusnya, yang terkenal mengerikan. "Jurus Kematian Energi Kegalapan!" Teriak ruh itu. seketika dari kedua kakinya mengeluarkan energi kelabu, dan tangannya juga mengeluarkan energi yang sama. Di mana jurusnya kali ini, mengharuskan dirinya membantai mereka mengunakan tendengan dan pukulan, yang di selimuti energi kegalapan. WUSSS! KRIKK! AHHH? Dengan kecapatan cahaya, ruh kegalapan bergerak dan membantai, satu persatu dari murid perguruan darah kematian. Sehingga tanpa terasa hampir setengah sisa murid perguruan darah kematian telah dia bantai, jika tanpa suara Banny yany mengingatkan dirinya. Mungkin telah habis dia bantai, hal tersebut membuatnya memaki Banny, menutupi kesalahan akan kenakalan dirinya. "Woi

  • Dendam Pendekar Peniru   Bab 55 Kisah Ruh Kegalapan

    Tanpa merasakan iba, Banny membantai jasad Lantuk yang telah mati, terlihat jasad Lantuk berlobang-lobang, di mana Banny ingin mengambil inti energi Lantuk.Banny berbuat demikin bukan kerana ingin terlihat kejam, akan tetapi jika di biarkan inti energinya utuh, bisa jadi pendekar lain akan membangkitkan dirinya.Setelah selesi dengan kerjaannya, Banny lantas menghilang kembali, dan muncul di sebelah para murid perguruan darah kematian."Ahahahah! apa kalian siap para manusia hina? semoga ini hadiah terindah kalian, sebelum menuju alam baka.". Ungkap Banny yang seketika menusuk tangan kirinya.AHHHHH!Tepat pada jantung pendekar yang di sebelahnya, melihat tangan kiri Banny berwarna putih kebiruan, hal tersebut membuat Boyot mengerutkan keningnya."Apakah itu mustika Es abadi? yang beberapa minggu lalu terjadi fenomena?" tanya Boyot pada Fera, yang terlihat ketakutan akan keganasan Banny."Mengapa dirimu

  • Dendam Pendekar Peniru   Bab 54 Ruh keganasan

    "Ahahahah, terimalah kematian kalian sialan!" maki Boyot kerana cuma dia yang tahu, Banny menyerap energi batu bintang."Sial kita kecolongan, semua yang tersisa, gunakan kesemua energi iblis, bantai dia dan lebut inti energinya!" Teriak Lantuk, mengumpulkan sisa-sisa muridnya.Setelah mendengar teriakan ketua mereka, seketika 2 juta murid berkumpul, termasuk juga dengan tertua, di mana 2.5 juta murid telah gugur.Tidak tahu siapa yang memulakannya, terdengar teriakan menyeru nama perguruan, dan juga menyeru akan kehidupan semangat iblis."Hidup Darah kematian!""Hidup Darah Kematian!""Hidup Darah Kematian!""Hidup Semangat Iblis!""Hidup semangat Iblis!""Hidup semangat Iblis!"Suara teriakan bergema, memenuhi kawasan berdekatan dengan perguruan Darah kematian, hal tersebut membuat Fera, Donny, dan Boyot menyerah. DARKKKK! BURMMMM!Perguruan me

DMCA.com Protection Status