Beranda / Romansa / Sentuh Aku, Pak! / Bab 111 - Bab 120

Semua Bab Sentuh Aku, Pak!: Bab 111 - Bab 120

171 Bab

111. Gairah Calon Pengantin

Carla menyesal. Menonton film romance erotic bersama Savian adalah pilihan yang salah. Kalau tau akhirnya kalau menimbulkan efek seperti ini lebih baik ia menonton sendiri. "Mas, udahhh...." Carla menahan erangannya saat tangan Savian semakin lihai mencumbu payudaranya. Saat ini mereka sedang menonton film sambil tiduran di atas sofa, sedangkan posisi Savian tiduran dibelakang Carla, posisinya sangat menguntungkan pria itu, bukan? Savian tidak mendengarkan. Meski Carla masih memakai pakaian lengkap, namun tangan Savian tetap berbuat nakal dengan meremas dan memijat sensual benda kenyal milik sang pacar. Bukannya menghentikan kegiatan laknatnya seperti yang Carla minta, Savian malah mengangkat wajahnya lalu mencium bibir Carla dengan rakus. Gara-gara menonton film sialan itu libido Savian langsung naik. Ditambah Carla sedang berada didekatnya, sasaran empuk untuk melampiaskan gairahnya yang terpancing saat ini. "Eughhh..." Disela-sela ciuman panasnya Carla mengerang, merasakan jema
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-05-19
Baca selengkapnya

112. Carla Menyesal?

Gemercik air shower membasahi tubuh polos Carla yang sedang duduk terkulai di atas lantai. Perempuan yang telah kehilangan kegadisannya sebelum waktunya itu menangis, menyesali dirinya yang kalah dari hasutan setan kemarin malam. Semuanya terjadi begitu saja. Carla tidak menyalahkan Savian, ia menyalahkan dirinya yang tidak bisa menahan hasrat gairah. Padahal Carla selalu mendoktrin dirinya kalau having sex sebelum pernikahan itu hanya membuahkan penyesalan, dan dirinya sedang merasakan hal itu sekarang. "Maafin aku, Ma..." Carla sungguh menyesal. Sudah hampir setengah jam cewek itu menangis sendirian dibawah guyuran air shower.Carla mungkin berhasil menjaga kesuciannya dari Genta meski sudah dilecehkan bertahun-tahun oleh kakak tirinya yang brengsek itu, tapi Carla berakhir kecolongan dengan calon suaminya sendiri. Apalagi, secara tidak langsung Savian juga yang membantu Carla sembuh dari trauma yang dimilikinya. Tapi tidak ada yang tahu kalau ternyata Savian pun memiliki nafsu yan
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-05-27
Baca selengkapnya

113. Pertengkaran Hebat

Carla: Mas, nanti gak usah jemput aku yaSavian terhenyak. Setelah seharian menghilang dan tidak ditemukan di kantornya, kini Carla mengirim pesan demikian? Dengan tak sabaran jari pria itu langsung mendial nomor sang pacar, kemudian menempelkan benda pipih tersebut ke daun telinga. Lagi, Savian kembali di buat kesal karena panggilannya tidak dapat tersambung.Savian lirik jam dinding yang menempel di dinding ruang kantornya, setengah jam lagi jam kerja cewek itu selesai. Segera Savian meraih jas dan tas kerjanya.Carla pikir Savian akan menuruti permintaan Carla begitu saja setelah sikapnya menunjukan dengan jelas ada perubahan pada sikap gadis itu.Tak butuh waktu lama untuk mobil Jeep Rubicon itu membelah lalu lintas Ibu Kota dan berhenti tak jauh dari pintu masuk. Sekiranya sepuluh menit Savian menunggu di dalam mobil, sosok yang ditunggu keluar dengan wajah murung. Segera Savian menghampiri calon istrinya itu. Perasaan kesal yang Carla timbulkan seketika berubah jadi rasa khawa
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-05-31
Baca selengkapnya

114. Baikan?

"Kakak makanya jangan banyak bertingkah! sudah mau menikah masih aja cari masalah!" omelan Kirana tak henti-hentinya menggema di telinga Savian yang panas. Hampir setengah jam Savian hanya bisa menunduk sambil terus mendengarkan ceramah dari sang ibunda. Meski kali ini Kirana agak sedikit sensi, sebab Savian melamporkan kalau hubungannya dengan Carla tidak baik-baik saja.Kirana yang sudah menduga hal ini akan terjadi segera meluncur ke rumah Savian, kebetulan sudah satu minggu ia berada di Jakarta. Walaupun ini adalah pengalaman pertama kali ia akan menikahkan putranya, namun ia melihat banyak pengalaman dari para ponakannya yang sudah menikah, masalah menjelang pernikahan itu seperti ujian yang sangat berat. "Kalau Mama yang bujuk pasti Carla maafin kakak." cicit Savian. Kinerjanya di ranjang boleh saja diacungi jempol, tapi kalau ada masalah tetap Ibunda tamengnya."Ya kakak ngomong dulu masalah awalnya apa, biar mama tau siapa yang salah." "Netral ajalah, Ma. Kakak gak mau dibe
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-04
Baca selengkapnya

115. Mantan Pacar

"Lagi chattingan sama siapa sih, Mas? Kayaknya seru banget." tanya Carla yang baru saja selesai mandi dan mendapati Savian yang senyum - senyum sendiri di hadapan ponselnya.Savian menoleh ke sumber, kemudian ia langsung merapatkan duduknya ke Carla, "Ini teman lama aku. Kemarin aku ketemu dia gara-gara aku gak sengaja nabrak mobilnya di lampu merah. Lucu, ya?" Savian bercerita dengan wajah full senyum, tampak sangat antusias. Sementara wajah Carla jauh berbeda, wanita itu spontan cemas dan memeriksa tubuh Savian, "Kamu nabrak? Terus luka gak?" tanyanya panik. Savian menggeleng tenang, "Nggak, sayang. Aku baik-baik aja. Cuma lucu aja kok aku bisa-bisanya nabrak mobil Aly." "Aly? dia cewek atau cowok?" "Cewek. Namanya Alyssa." Gurat wajah Carla lantas menurun. Jadi, yang membuat Savian tersenyum sedari tadi adalah cewek lain? "Pasti cantik," gumam Carla memancing keributan. Ya, sejauh ini, Carla mengenal beberapa teman-teman Savian, mereka semua cantik dan trendy. Belum lagi keba
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-08
Baca selengkapnya

116. Lunch Terhoror

Carla: aku tunggu di Raa Cha ya. Jangan lama2 datangnya, kalo lama nanti mas yang aku panggang! Savian terkekeh kecil usai membaca pesan dari Carla, pria itu kemudian memasukan ponselnya ke dalam saku celana tanpa berniat untuk membalas. Ia baru saja turun dari mobilnya, berjalan memasuki bengkel tempat dimana Alyssa memperbaiki mobilnya. Satu jam lalu cewek itu mengirim pesan beserta alamat bengkel, Alyssa bilang mobilnya baru sempat masuk bengkel karena ketabrak Savian beberapa hari lalu.Savian bisa saja mengirim uang ganti ruginya melalui mbaking, tapi ia merasa tidak etis dan kurang sopan. Jadi lebih baik menemui pihak yang terlibat langsung, Alyssa. "Savian!" Savian mengulum senyum, menemukan Alyssa yang melambaikan tangan ke arahnya. "Hai." sapa Savian, pandangan mengedar mencari mobil Alyssa diantara mobil lain yang sedang diperbaiki. "Mobil kamu masih diperbaiki?" tanya Savian sebab tak menemukan mobil hitam itu. Alyssa menggaruk tengkuk, "Udah selesai, tapi langsung diba
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-17
Baca selengkapnya

117. Silaturahmi dengan Keluarga Mantan

"Bos, ada yang nyariin tuh di luar. Cewek, cantik banget kek artis yang suka gue lihat di TV!" "Namanya siapa?" tanya Savian tanpa mengalihkan pandangannya pada layar komputer. Meski Jordi bilang yang mencarinya adalah cewek cantik tapi hal itu tidak berhasil mengusik fokus Savian dalam bekerja. Jordi menggaruk pelipisnya, "Yah, gue gak sempet nanya. Coba deh lo temuin dulu," ujar Jordi kemudian beranjak keluar dari ruangan sang atasan. Savian menghembuskan napas, ia menghempaskan punggungnya ke badan kursi lalu melepas kacamata tanpa bingkai yang bertengger di hidung bangirnya. Sebelum akhirnya pria itu memilih bangkit untuk menemui tamunya. Begitu keluar dari ruangan, kerutan langsung tercetak jelas di dahi Savian ketika melihat Alyssa yang berdiri menunggu dan menjadi pusat perhatian para pegawainya, terutama pegawai laki-laki yang ngeliriknya sambil senyum - senyum nakal. "Aly?" Savian berjalan menghampiri membuat para pegawainya langsung pura-pura sibuk dengan pekerjaannya l
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-28
Baca selengkapnya

118. Hukum Karma

"Mama?!"Carla yang hendak marah karena pintu flat nya diketuk jam dua malam mendadak sirna emosinya ketika melihat Mirda berdiri di depan pintu dengan wajah berantakan. Belum lagi keberadaan koper besar di belakang Mirda, seketika rasa kantuk Carla langsung hilang. Tanpa berkata apa-apa, Mirda membekap Carla erat, wanita itu menangis, merintih sedih di dalam pelukan sang anak, membuat Carla semakin dibuat kebingungan dengan tingkah Mirda saat ini. "Mama kenapa, Ma?" sambil mengusap punggung Mirda, Carla bertanya dengan cemas.Sebelum menunggu penjelasan dari Mirda, Carla memerintahkan sang Mama untuk masuk dan minum air putih lebih dulu agar ia jadi lebih tenang. "Mama berantem sama Papa?" Hanya itu yang ada dipikiran Carla sekarang. Pertengkaran dalam rumah tangga itu wajar, Carla sering melihat Mama dan Papanya berdebat ketika ia masih tinggal satu rumah dengan mereka. Tapi, sebesar apapun perdebatan keduanya, Mirda bukan tipe istri yang lebih memilih untuk minggat dari pada men
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-07-02
Baca selengkapnya

119. Mengurung Diri

"Car, keluar dulu dong. Mama kamu udah bikinin sarapan masa nggak dimakan?" Savian membuang napas frustasi sebab tak mendapatkan respon apapun dari Carla yang sedang mengurung diri di dalam kamar. Wajah Savian semakin menurun melihat Mirda yang tampak cemas mengkhawatirkan kondisi anaknya di dalam sana. "Tante udah sarapan? tante sarapan aja dulu, biar Carla saya yang bujuk ya," ujar Savian dengan lembut, ini sudah agak siang, tapi sarapan yang Mirda buat tampak belum tersentuh sama sekali.Mirda menggelengkan kepalanya. Bagaimana ia bisa mengisi perut sedangkan Carla tidak ia ketahui kondisinya seperti apa di dalam kamar yang terkunci itu. Senyum menenangkan terbit dibibir Savian, meski saat ini yang mencemaskan Carla bukan hanya Mirda, dirinya pun sama. Tapi Savian berusaha terlihat tenang agar Mirda tidak semakin panik. "Mungkin semalam Carla bergadang, Tante. Jadi kayaknya masih tidur di kamar." Begitulah dongeng Savian, padahal pria itu tahu sejak satu tahun lalu Carla sudah
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-07-02
Baca selengkapnya

120. Berubah Pikiran

Sudah hari ketiga semenjak Mirda datang ke flat. Lalu malam ini, Carla kembali kedatangan tamu, Ozi, papa tirinya datang membawa wajah kesedihan. Carla yang tidak mau ikut campur memilih untuk pergi ke rumah Savian. Ia cukup peka dengan kondisi, tentu karena Mama dan Papanya butuh ruang untuk berbicara empat mata. "Mandi dulu sana," Baru saja Carla mendudukan diri di sofa empuk milik Savian, suara pria itu malah menginstruksinya membuat Carla mendengus jengkel mendengarnya. Ia baru pulang kerja setengah jam lalu, belum sempat mandi bahkan mengganti pakaian kerjanya. "Aku nggak bawa baju ganti," jawab Carla tanpa mengalihkan pandangannya dari layar ponsel. Savian menutup laptopnya, kemudian beranjak duduk di sebelah Carla. "Pakai baju aku aja," balasnya, Carla tetap menggelengkan kepala menolak. "Yasudah kalau nggak mau. Kamu juga tetap cantik walaupun belum mandi," Savian gunakan tangannya untuk merangkul Carla dan menarik gadis itu kedekapan. "Lagi chatan sama siapa?" tegur Sav
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-07-05
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1011121314
...
18
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status