“Kamu tidak usah khawatir, aku akan berusaha untuk tidak membuat Aluna kecewa,” ucap Zolan, pelan, sambil berpikir, ke dua tangan terlipat di atas meja. Pandangan mata lurus ke depan. “BEGGO! Otak kamu di simpan di mana? Aluna sudah jatuh cinta dengan kamu. Bagaimana mungkin dia tidak kecewa, jika tahu kamu tidak pernah mencintainya. Sedangkan kamu memperlakukan dia, seperti seorang kekasih. Jika kamu tidak mencintainya, harusnya kamu tidak pernah beri dia harapan,” tutur Fahmi, dengan suara lantang memenuhi ruangan. Tidak perlu takut jika orang akan mendengar perkataan mereka, ruangan Zolan kedap suara. “Iya aku tahu, aku salah. Aku laki-laki bego. Jika ada orang yang harus di salahkan dalam masalah ini, itu adalah aku. Dulu saat di jodohkan dengan Aluna aku tidak bisa menolak. Aku menjauhi Aluna, berbuat kasar ke dia. Aku pikir itulah yang terbaik untuk kami, tidak perlu dekat, karena aku punya niat akan menceraikannya.” Zolan menarik napas kasar, berhenti se
Read more