Home / Romansa / Unperfect Husband / Chapter 201 - Chapter 210

All Chapters of Unperfect Husband: Chapter 201 - Chapter 210

254 Chapters

201. Unperfect Husband

James melirik Jeremy dan Jonathan sebelum menyerahkan ponsel. Ia berharap kedua kakaknya tidak meninggalkannya di saat situasi sulit.“Hal ini bisa berlangsung cepat jika Tuan James mau bekerja sama,” ucap Stevan.James mengangguk pelan.“Tuan James, bisakah Tuan memutar video yang tak sengaja diputar tadi?” tanya Helen.James tiba-tiba saja menegang. Apa yang dimaksud video tersebut adalah tayangan saat dirinya merekam dua orang mencurigakan itu? tanyanya dalam hati.“Tuan James,” panggil Helen.James menggeleng beberapa kali. Pria itu ingin segera pergi dari tempat ini, terlebih dari interogasi yang tak pernah ia duga sebelumnya. Ia melirik Jeremy dan Jonathan untuk kedua kalinya sebelum akhirnya menyerahkan gawai pada Helen.Helen segera menekan tombol putar pada layar. Tak lama setelahnya video menampilkan tayangan dua orang dalam kondisi setengah badan yang membicarakan tentang rencana dan pele
Read more

202. Unperfect Husband

Caraline mengembus napas panjang sembari memperhatikan penampilannya lekat-lekat. Pandangannya seringkali tertuju pada pintu ruangan. Tak bisa dipungkiri jika dirinya teramat gugup saat ini. Ia bahkan merasa tak nyaman untuk duduk.“Tenanglah,” kata Diego, “kau tampak tegang. Aku yakin jika pertemuan ini akan berjalan dengan baik.”Caraline memutar bola mata, menyilangkan kaki kanan ke kaki kiri. Wanita itu sudah berusaha untuk bersikap tenang. Akan tetapi, bila mengingat siapa sosok Henry Hulbert, ia menjadi gugup dan takut di saat bersamaan. Pertemuan ini begitu penting untuknya dan ia tidak ingin mengacaukannya.“Jika aku harus jujur, aku juga merasa gugup,” kata Diego, “aku harus bisa mempersiapkan diriku untuk menghadapi hal apa saja yang bisa terjadi anatara dirimu dan Henry Hulbert. Jika dia jatuh hati padamu, sudah dipastikan aku harus mundur dan mengaku kalah. Bukankah Henry Hulbert merupakan pria sempurna yang
Read more

203. Unperfect Husband

“Kau tahu, jika kita memiliki harapan dan keinginan, jangan takut untuk mengharapkan sesuatu setinggi mungkin,” balas Caraline, “dibanding sekadar bertemu, kenapa kita tidak memilih menghabiskan waktu dengannya.”Diego mengangguk kecil. “Jadi bisakah aku berharap bila suatu saat kau dan aku—”“Teruslah berharap agar keinginanmu terwujud. Jangan lupa untuk terus berjuang hingga akhir,” sela Caraline.Caraline mengembus napas panjang, menoleh pada Diego. “Kau benar-benar rekan yang luar biasa. Aku tidak mungkin bisa sampai ke titik ini tanpa bantuanmu.”“Kau juga sangat luar biasa, Caraline. Kau semakin membuatku yakin jika kau adalah wanita yang sangat berharga.”Caraline memutar bola mata, mengulurkan tangan. Diego membalas uluran tersebut. Keduanya bersalaman, lalu saling berbagi senyum.“Aku harap kau tidak melupakan janjimu.”Caraline memutar
Read more

204. Unperfect Husband

Caraline terpejam singkat, meremas gaun dengan kedua tangan. Ingin rasanya ia menjerit sembari mengentak tanah kuat-kuat. “A-aku ... aku hanya akan memeriksa keadaan Deric.” Lucy memijat jam tangan. “Waktu dua menit dimulai dari sekarang.”“Astaga.” Caraline dengan cepat melepas sepatu, lalu berlari bertelanjang kaki menuju ruangan Deric. Sesampainya di sana, ia menggedor-gedor pintu. “Bangunlah, pemalas.”Caraline memutar bola mata tatkala melihat Lucy berada di beranda rumah sembari melirik jam tangan. “Hei, apa kau mendengarku? Aku akan mendiamkanmu jika kau tidak keluar dalam hitungan lima. Satu, dua, tiga, empat—”“Nona Caraline,” ujar Thomas yang keluar dari kediaman Deric.“Di mana Deric? Dan kenapa kau berada di tempat tinggalnya?” tanya Caraline beruntun.“Aku harus berada di tempat yang sama dengan Tuan Jacob sesuai dengan standar
Read more

205. Unperfect Husband

Mobil yang dinaiki Jeremy, Jonathan dan James mulai memasuki gerbang rumah Caraline. Ketiganya kemudian bergegas turun.“Rumah ini kian megah setiap kali aku melihatnya,” kata Jonathan.“Sebaiknya kita bergegas,” ucap Jeremy sembari mulai berjalan. “James bersikaplah dengan baik atau kita akan mendapat masalah lagi.”“Baik.” James mengangguk lemah, mengikuti kedua kakaknya dari belakang. Pandangannya tiba-tiba tertuju pada Deric yang tengah berbincang dengan seseorang di pinggir sungai. Ia berhenti sesaat, menyipitkan mata, berusaha menerka siapa kiranya yang tengah berbicara dengan saudara tirinya. “Itu seperti sopir yang membawa si cacat Deric di saat hari pernikahannya. Tapi wajah pria itu seperti mengingatkanku—”“James, apa yang sedang kau lakukan?” Jeremy berhenti sesaat, menatap adiknya dengan tatapan tajam. Pandangannya kemudian beralih pada Deric dan seorang pria yang b
Read more

206. Unperfect Husband

Deric dan Thomas sama-sama memilih diam.James mengamati Thomas dengan tatapan menyelidik. “Wajahmu mengingatkanku pada sosok—”“James, apa yang kau lakukan?” Jonathan muncul dari celah kaca jendela.“Kurasa tidak mungkin. Ada tujuh orang yang memiliki wajah yang sama di seluruh dunia. Begitu yang kudengar dari salah satu tayangan televisi.” James membuka pintu mobil belakang.“Sepertinya kau sudah berubah setelah kepergianku,” kata Deric.“Itu karena kau adalah racun yang menghambat perkembanganku,” balas James ketus.“Bukankah itu karena otakmu yang tidak pernah terpakai?” Deric terkekeh.“Enyahlah.” James berdecak, kembali mengamati jam mewahnya dibanding harus berurusan dengan Deric.Mobil yang dinaiki Jeremy, Jonathan dan James meninggalkan kediaman Caraline.“Maafkan aku, Tuan,” kata Thomas tiba-tiba.&ldquo
Read more

207. Unperfect Husband

“Apa yang baru saja kau katakan?” Caraline berdecak, menatap Deric dengan wajah memerah. “Kau benar-benar menyebalkan.”Caraline segera meninggalkan Deric, menaiki tangga dengan bibir cemberut dan kedua tangan terlipat di depan dada. Sesekali tatapannya tertuju pada pintu rumah, melihat apakah pria itu akan menyusul atau tidak. Akan tetapi, setelah menunggu beberapa detik, Deric sama sekali tak terlihat melaju melewati pintu.“Deric pasti terlalu malu untuk mengungkapkan perasaannya,” ujar Caraline dengan senyum tipis yang terperangkap di sudut bibir, “dia harus belajar bagaimana mengungkapnya perasaannya padaku.”Caraline memasuki kamar, menghabiskan waktu dengan mengamati penilaian publik mengenai penampilannya selama acara kemarin. Banyak ulasan positif yang ia dapat meski beberapa orang memberikan komentar sebaliknya. Ia mengakui bahwa dirinya tidak akan bisa menjadi pemuas selera semua orang.Caraline k
Read more

208. Unperfect Husband

“Jadi apa jawabanmu, Caraline?” tanya Diego setelah hening beberapa waktu. Ia masih dalam posisi berlutut. “Sejujurnya aku tidak bisa lagi menahan perasaanku lebih dalam padamu. Bayang-bayangmu enggan pergi semenjak pertama kali kita bertemu. Kau berhasil menguasai hati dan pikiranku.” Caraline menutup mulut dengan satu tangan, memandang Diego dan kotak cincin  dengan tatapan tak percaya. Sejujurnya, jika yang berlutut di depannya adalah Deric, tentu ia tidak akan membuang waktu untuk menerimanya meski harus berakting marah dan ketus lebih dahulu. “Kau tahu, ini benar-benar peristiwa tak terduga untukku.” Caraline mengembus napas panjang, menyelipkan anak rambut ke belakang telinga. Wanita itu tahu jika Diego secara terang-terangan menunjukkan ketertarikan padanya. Hanya saja, ia tidak memiliki perasaan apa pun pada pria itu meski Diego benar-benar sosok yang sempurna. Caraline menyandarkan punggung ke sandaran kursi, berpikir lebih dalam untuk menemukan
Read more

209. Unperfect Husband

 Helen mengamati keadaan sekeliling dengan saksama, berjalan ke sudut kanan dan kiri untuk mencari keberadaan Caraline. “Astaga, kenapa semua ini bisa terjadi? Padahal aku dan Stevan sudah memaksimalkan penjagaan.”“Nona,” panggil Lucy dari balkon ruangan.Helen dengan cepat mendekat. Keadaan jalanan yang berada agak jauh dari gedung tampak disesaki oleh mobil-mobil yang terjebak dalam kemacetan. Suara klakson mobil beradu dengan umpatan para pengendera. Alarm keamaan kota tampak memekik kencang. Beberapa aparat kepolisian berusaha mengatur laju kendaraan dan memenangkan warga.Penampakan berbeda terjadi di dekat gedung yang kedua wanita itu tempati saat ini. Suasana jalan tampak hening dan bebas dari lalu lalang kendaraan.“Ke mana sebenarnya perginya Nona Caraline dan Tuan Diego?” tanya Helen dengan pandangan mengawasi keadaan ruangan dan halaman depan bergantian. Ia dengan cepat menghubungi para pengawal
Read more

210. Unperfect Husband

“Apa maksudmu, wanita sialan?” Diego dengan keras menepis tangan Lucy dari jasnya. Pria itu menatap penuh amarah pada wanita di depannya.“Lucy,” gumam Helen sembari menggeleng tak percaya. Ia mengamati tampilan video di layar ponsel. Tak ada tang aneh dan salah dengan tayangan tersebut selama beberapa detik lamanya, tetapi hal itu tiba-tiba berubah ketika Diego meminta Caraline untuk menutup mata.Helen tercengang saat melihat kelanjutan video tersebut. Tentu wanita itu masih ingat dengan selentingan kabar mengenai Diego yang namanya muncul dalam beberapa kasus kriminal. Setelah melihat tayangan video itu, ia bisa menyimpulkan sesuatu.“Apa maksud dari semua ini, Tuan Diego?” tanya Helen sembari menatap tajam.“Ini tidak seperti yang ada dalam pikiranmu, Helen,” balas Diego, “wanita ini pasti merekayasa tayangan video tersebut. Tidak mungkin aku berniat untuk mencelakakan Caraline. Apa yang aku lakuka
Read more
PREV
1
...
1920212223
...
26
DMCA.com Protection Status