Home / Romansa / SKANDAL JEPIT Mr.Presdir / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of SKANDAL JEPIT Mr.Presdir: Chapter 71 - Chapter 80

90 Chapters

Bukan Jiya

"Kamu belum nikah?""Kenapa, apa ada masalah?" tanya Adam balik sambil menatap Jiya dengan ekspresi datar.Jiya pun terdiam beberapa saat sambil menatap wajah laki-laki yang sebentar lagi akan menjadi suaminya itu. 'Kalau dia belum menikah, terus setan kecil itu anaknya siapa?' pikir Jiya."Apa yang kamu lamunkan? Cepat tanda tangani surat itu," ujar Adam kembali.'Tunggu bukan itu yang harus aku pikirkan sekarang,' batin Jiya ketika ia menyadari ada sesuatu yang salah.Jiya yang tadi menatap Adam dengan penasaran, kini berubah mengerutkan keningnya. "Tunggu, kenapa kita menikah dengan tiba-tiba begini? Ada apa? Kemarin aku sudah setuju untuk mengundur pulang ke Tulungagung sehari, lha kok sekarang tiba-tiba harus nikah ini, sebenarnya ada apa?"Adam pun menghela napas panjang ketika mendengar pertanyaan Jiya. "Ini semua ada hubungannya dengan kejadian di pesta kemarin. Cepat tanda tangani berkas itu. Jika tidak, maka kamu yang h
last updateLast Updated : 2022-04-24
Read more

Sah

Dugh! Wanita yang ada di depan Adam tersebut bersujud dengan keras."Aku mohon aku sangat mencintai kamu, dia itu berbohong," ujar wanita itu sambil terus membentur-benturkan kepalanya ke lantai.Adam menoleh ke belakang, lalu memberi tanda pada anak buahnya. "Bawa dia pergi," perintahnya.Seperti yang diperintahkan beberapa anak buah Adam pun langsung menarik kedua tangan wanita tersebut agar berdiri."Milea," lirih Nyonya Titi sembari menatap ke arah wanita pembuat kekacauan itu dengan iba.Menyadari tatapan iba tersebut, tubuh Milea pun bergerak ingin melangkah ke arah Nyonya Titi tapi langsung ditahan oleh anak buah Adam. "Lepasakan!" teriak Milea sembari menghentak-hentakkan tangannya.Namun para anak buah Adam masih terus memegangi lengan Milea dengan kuat dan semakin kuat. Akhirnya Milea pun memilih untuk mengalihkan pandangannya pada Nyonya Titi. "Tante, jangan biarkan wanita iblis itu menikah dengan Kak Adam. Dia itu pembawa sial, dia tidak pantas menjadi menantu keluarga ini
last updateLast Updated : 2022-05-24
Read more

Kakek Ingin Membunuh Cicit

"Itu ada Tuan Besar di bawah," ucap pelayan tersebut."Tuan Besar?" Mata Jiya melotot, terkejut mendengar hal itu. "Duh mati aku," imbuhnya sambil menepuk keningnya dengan pelan."Dia tidak akan membunuhmu," sahut Bumi dengan ketus.Jiya pun langsung menoleh ke arah sumber kalimat mengejutkan tersebut."Kenapa kamu melihat aku seperti itu?" Bumi mendengus kesal.Jiya pun mengerutkan dahinya, ia cukup merasa aneh kenapa mood laki-laki kecil di depannya tiba-tiba berubah. "Aku sangat terharu karena kamu menyemangatiku," ucap Jiya dengan santai dan sebuah senyuman manis yang dibuat-buat."Aku tidak menyemangati kamu, aku mengatakan yang sebenarnya. Jika dia memang orang yang seperti itu, mungkin dia sudah membunuhku dari dulu."Kalimat yang lebih mirip sebuah curhatan itu pun membuat Jiya sungguh terheran-heran, ia tahu persis jika memang ada jarak antara Bumi dan kakek buyutnya tapi dia sungguh tidak menyangka kalau ada pemikiran seperti itu di dalam otak anak tirinya. "Siapa yang menga
last updateLast Updated : 2022-05-25
Read more

Hak Cucu Menantu

"Lama sekali," ujar seorang laki-laki yang saat ini sedang berdiri di lantai bawah.Adam dan Jiya yang masih berada di tangga pun langsung menatap ke arah laki-laki yang khas dengan kursi rodanya itu."Ayo cepat, apa kalian sengaja berlama-lama?" imbuh laki-laki tersebut."Baik Kek," jawab Adam yang dibarengi dengan anggukan dari kepalanya.Sedangkan Jiya yang ada di dekat Adam pun mengangguk belakangan.Setelah itu mereka berdua pun melangkah mengikuti Tuan Wiratmaja dan juga Gustavo yang selalu mendampingi sesepuh keluarga itu.*Di ruang keluarga.'Aku pikir aku akan diajak makan,' batin Jiya sambil terus menundukkan kepalanya. Ia berpikir jika akan ada makan malam keluarga yang mewah untuk menyambut dirinya yang baru saja masuk ke dalam keluarga itu.Ia pun melirik ke sekitar dan melihat beberapa pelayan berdiri di salah satu sisi ruangan tersebut sambil menundukkan kepala seperti dirinya. 'Sudah mirip film horor vibe-nya,' ujar Jiya di dalam hati."Ke sini!" perintah Tuan Wiratma
last updateLast Updated : 2022-05-25
Read more

Hak Wali Bumi

Setelah selesai menandatangani berkas tersebut, akhirnya Jiya pun mengembalikan pulpen yang ada di tangannya beserta berkas tersebut pada Gustavo."Terima kasih," ucap Jiya dengan sopan. Setelah itu ia pun kembali menundukkan kepalanya dan tak lupa melirik ke arah Adam sesaat.'Apa tuan wiratmadja benar-benar marah karena pernikahan kami? Tapi ya bener juga sih, bagaimana bisa pernikahan kami diliput dan disiarkan, sedangkan di saat ijab kabul itu tidak terlihat tuan Wiratmaja ataupun pamannya.' Jiya menghembus napas panjang. 'Ya pasti memalukan sih. Pasti orang-orang mengira kalau keluarga ini tidak akur, tapi memang iya sih kenyataannya,' batin Jiya sembari tersenyum aneh sendiri."Besok akan ada orang yang ke sini menjelaskan semuanya," ujar Tuan Wiratmaja dingin."Ba-ba-baik," sahut Jiya dengan gugup. Kemudian Tuan Wiratmaja kembali menoleh ke arah Adam. Ia menatap cucu satu-satunya itu dengan dingin."Jika kamu sudah tahu kesalahan kamu, perbaiki. Jangan mela
last updateLast Updated : 2022-06-21
Read more

Satu Miliyar

"Hussst!" Nyonya Tiara memotong. "Kamu sekarang sudah jadi bagian dari keluarga Wiratmaja, jangan mempermalukan kami dengan gaya bicara seperti itu."Jiya pun langsung mengecap-ngecap bibirnya lalu menelan ludah mendengar ucapan yang menjengkelkan itu.Kemudian Nyonya Tiara pun berganti menoleh ke arah Nyonya Titi. "Kamu harus ajari dia, jangan sampai dia membuat kamu malu," imbuh Nyonya Tiara.'Pengen tak sobek-sobek mulutnya. Apa dia itu ndak ngaca, yang malu-maluin itu anaknya,' geram Jiya yang mengingat kejadian tadi pagi. Di sisi lain saat ini Adam sedang saling menatap dengan Kakeknya. Setelah mendapat kode dari kakeknya, kemudian Adam pun langsung mengangguk tanda mengerti."Dam," panggil Nyonya Titi lembut.Adam pun langsung menoleh."Sepertinya Jiya sedikit lelah, bawa dia ke kamar kalian," perintah Nyonya Titi yang kemudian menoleh ke arah Jiya.Jiya yang ditoleh pun terkejut. Ia langsung mengganti sikapnya dan memegangi kepalanya. "Iya Mas, kepalaku sedikit pusing m
last updateLast Updated : 2022-06-22
Read more

Telepon Rumah

"Ha?" Jiya menatap Adam dengan ekspresi bingung."Kamu mau ke mana?" tanya Suami Jiya tersebut sekali lagi.Jiya menunjuk wajahnya sendiri. "Aku?""Tentu saja kamu, siapa lagi." Adam menggelengkan kepalanya perlahan melihat ekspresi konyol yang muncul di wajah istrinya itu."Bukankah kamu menyuruhku memanggil pelayan?" sahut Jiya polos, mengatakan apa yang ada di dalam pikirannya saat ini.Adam menatap Jiya dengan ekspresi datar.Jiya pun langsung salah tingkah, entah kenapa wajahnya memerah kali ini. 'Dia bukan sekali ini menatap begini, tapi kenapa kok aku langsung panas dingin toh, lha illah,' gerutunya di dalam hati. Ingin dia menutupi wajahnya yang ditebaknya sudah seperti kepiting rebus saat ini."Kamu kenapa?" Adam bangun dari sofa karena merasa aneh dengan warna merah yang tiba-tiba muncul di wajah istrinya itu."Jangan mendekat!" Jiya berteriak sembari mengangkat tangannya dengan tinggi sedada dan membuka lima jarinya untuk menghentikan langkah suaminya itu."Kenapa?" tanya A
last updateLast Updated : 2022-06-30
Read more

Kurang Kenyang

"Aku hanya menebak tadi," jawab Adam dengan santai."Enak saja." Jiya berbalik memunggungi Adam lalu menyibak rambutnya ke sebelah kanan. "Apa putih mirip yang di belakang terlinga?" Jiya menunjukkan telinga kirinya.Adam pun segera mendekati tubuh istrinya itu dan kemudian mendekatkan wajahnya ke tengkuk Jiya untuk menatap bagiang belakang telinga yang diperlihatkan oleh istrinya itu. Wangi bunga tanjung menguar di sana, Adam pun semakin dalam menghidu aroma tubuh Jiya tersebut. Entah itu harum parfum atau mungkin lotion, yang jelas itu membuat Adam benar-benar tertarik. "Sama nggak?" tanya Jiya yang sudah mulai merasa panas karena hembusan napas Adam tepat mengenai tengkuknya.Adam yang sempat memejamkan matanya selama beberapa saat pun langsung kembali membuka matanya dan menatap tanda lahir berwarna putih persis dengan yang ada di pinggang istrinya itu."Iya sama," ucap Adam sembari mengusap bagian tersebut.Jiya langsung terperanjat merasakan sentuhan tersebut."Kenapa?" Adam be
last updateLast Updated : 2022-06-30
Read more

Dongeng Colombus

"Itu ...." Jiya menatap ke arah gagang telepon di tangan Adam. Dan Adam yang langsung mengerti maksud Jiya pun dengan ringan memberikan benda yang diinginkan Jiya tersebut."Halo Mbak," sapa Jiya dengan hangat."Ah, iya Nyonya." Pelayan di dalam panggilannya itu terdengar terkejut."Apa sam, eh kamu. Apa kamu sekarang sedang bersama Bumi?" "Iya Nyonya.""Kalau begitu tolong berikan teleponnya pada Bumi, aku ingin bicara dengan dia," pinta Jiya dengan lembut."Baik Nyonya," sahut pelayan tersebut dengan cepat. Setelah menunggu beberapa saat, akhirnya terdengar suara anak laki-laki yang sedang membuat gara-gara tersebut. Jiya tentu saja tahu kalau ini hanya akal-akalan Bumi karena selama dia merawat Bumi, dia tidak pernah sekali pun mendongeng untuk anak laki-laki tengil itu"Apa?" sergah Bumi."Kamu ingin aku bercerita apa?" tanya Jiya dengan santai."Apa saja, aku susah tidur." "Baik, kalau begitu aku ke sana," sahut Jiya lalu meletakkan gagang telepon itu di tempat semula.Setela
last updateLast Updated : 2022-09-25
Read more

Ingatan Adam

"Dia adalah anak adikku," jawab Adam sembari menatap ke arah langit-langit kamarnya. 'Dia punya adik?' batin Jiya yang benar-benar terkejut mendengar hal itu karena ia tak pernah melihat ada tanda-tanda jika keluarga ini memiliki anggota keluarga lain."Kamu kaget?" tanya Adam tanpa menoleh ataupun melirik ke arah Jiya.Akhirnya Jiya pun mengganti posisinya dan ikut menatap ke arah langit-langit kamar yang terlihat rumit bentuknya. "Tidak salah kan kalau aku kaget?""Tidak," jawab Adam dengan tenang. "Em ... tapi kalau boleh tahu, adik kamu sekarang ini ada di mana?" tanya Jiya yang makin penasaran."Bukankah aku pernah mengatakan pada kamu kalau ibu Bumi itu sudah tidak ada," jawab Adam.Jiya pun manggut-manggut mendengar hal itu. 'Jadi ibunya benar-benar meninggal, kasih sekali dia,' pikirnya sembari membayangkan wajah Bumi yang saat ini sedang tertidur pulas, tapi tiba-tiba dia teringat sesuatu."Oh iya Mas, lal
last updateLast Updated : 2022-09-26
Read more
PREV
1
...
456789
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status