"Itu ...." Jiya menatap ke arah gagang telepon di tangan Adam. Dan Adam yang langsung mengerti maksud Jiya pun dengan ringan memberikan benda yang diinginkan Jiya tersebut."Halo Mbak," sapa Jiya dengan hangat."Ah, iya Nyonya." Pelayan di dalam panggilannya itu terdengar terkejut."Apa sam, eh kamu. Apa kamu sekarang sedang bersama Bumi?" "Iya Nyonya.""Kalau begitu tolong berikan teleponnya pada Bumi, aku ingin bicara dengan dia," pinta Jiya dengan lembut."Baik Nyonya," sahut pelayan tersebut dengan cepat. Setelah menunggu beberapa saat, akhirnya terdengar suara anak laki-laki yang sedang membuat gara-gara tersebut. Jiya tentu saja tahu kalau ini hanya akal-akalan Bumi karena selama dia merawat Bumi, dia tidak pernah sekali pun mendongeng untuk anak laki-laki tengil itu"Apa?" sergah Bumi."Kamu ingin aku bercerita apa?" tanya Jiya dengan santai."Apa saja, aku susah tidur." "Baik, kalau begitu aku ke sana," sahut Jiya lalu meletakkan gagang telepon itu di tempat semula.Setela
Last Updated : 2022-09-25 Read more