Home / Romansa / SKANDAL JEPIT Mr.Presdir / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of SKANDAL JEPIT Mr.Presdir: Chapter 61 - Chapter 70

90 Chapters

Rencana Oma

       Jiya pun langsung merasakan firasat buruk akibat tatapan aneh dari anak laki-laki tengil di depannya itu. "Aku mau turun, tapi dengan satu syarat," ujar Bumi yang masih menatap Jiya dengan gaya anehnya. "Apa?" tanya Nyonya Titi dengan antusias. "Aku mau, dia …,"—Bumi menunjuk Jiya—"harus memakai kostum." "Kostum?" tanya Jiya dan Nyonya Titi hampir bersamaan. Sebuah senyum tengil yang diikuti anggukan pun muncul dari Bumi untuk menjawab pertanyaan dari kedua wanita dewasa di dekatnya itu. 'Dia pasti ingin membuat masalah,' batin Jiya yang langsung menelan ludahnya, merasakan firasat buruk saat melihat senyum tengil dari anak laki-laki yang kini masih tersenyum lebar menatap dirinya itu.  "Kostum apa?" tanya Jiya yang mencoba tetap terlihat tenang. "Nanti kamu juga akan tahu,"
last updateLast Updated : 2022-03-21
Read more

Mereka Hanya Tamu

"Papa!" teriak Kiara sembari berlari ke arah laki-laki yang baru saja masuk ke kamar itu. Laki-laki itu pun dengan cepat tersadar dan langsung beralih menatap ke arah gadis kecil kesayangannya itu. "Papa mencari kamu dari tadi, kamu ke mana saja," ujarnya yang dengan cepat menggendong Kiara. "Aku dari tadi di sini melihat Calon Mama dandan," ucap Kiara dengan manja. "Wah, Calon Mama cuuuuantik loh Pa," imbuhnya.  Mendengar hal tersebut, Dokter Dana pun langsung menatap ke arah Jiya.  Jiya yang mendapat tatapan dari duda tampan itu pun langsung tersenyum canggung.  "Hustt, siapa yang menyuruh kamu memanggil Tante Jiya seperti itu? Itu tidak sopan namanya," ujar Dokter Dana sembari menatap dan mencubit pelan hidung anak kesayangannya itu  "Tapi kata Tante, Tante Jiya itu benar-benar calon mama Kiara," sahut Kiara dengan polosnya.&nbs
last updateLast Updated : 2022-03-22
Read more

Outer

"Bau?" Adam tentu saja terkejut dengan ucapan Jiya tersebut."I-i-ya bau," tandas Jiya sembari menggeser tubuhnya agar bisa sedikit menjauh."He-he-he," tawanya canggung sambil terus menjauh.Melihat hal itu, Adam pun langsung menghela napas panjang. "Dasar," celetuknya.Setelah itu ia pun menatap ke arah lain sambil berkata, "Ganti pakaian kamu.""Eh ndak bisa," tukas Jiya dengan cepat.Adam pun langsung mengerutkan dahinya. "Kenapa?" tanyanya merasa aneh dengan penolakan Jiya tersebut."Itu ...." Jiya terlihat ragu-ragu saat ingin menjawab pertanyaan Adam tersebut."Apa?" tanya Adam lagi yang makin penasaran.Jiya pun menggigit bibir bawahnya lalu menjawab, "Pokoknya ndak bisa ya ndak bisa. Aku punya alasan sendiri."'Alasan sendiri, apa mungkin ini ada hubungannya dengan mama,' pikirnya, mengingat orang yang menyuruhnya datang ke kamar itu adalah wanita yang sangat disayanginya itu."Pokoknya
last updateLast Updated : 2022-04-06
Read more

Lantai Dua

Satu jam pun berlalu setelah kejadian itu. Kini di aula, acara tengah berlangsung dengan meriah. Para anak dan cucu dari rekan kerja dan juga saudara-saudara keluarga Adam pun terlihat sangat menikmati acara tersebut, begitu juga orang tua mereka.Hingga ...."Aaaaaa!" Terdengar teriakan begitu kencang, memekikkan dari lantai dua yang ada di aula tersebut.Sontak saja semua orang yang ada di tempat itu pun langsung terdiam dan mendongak ke atas."Apa ini?" Para tamu undangan saling berbisik, mereka bertanya-tanya tentang teriakan mengejutkan tersebut.\*"Ada apa sih Kak, sepertinya ada saja masalah saat kami datang ke sini," komentar Nyonya Tiara, istri dari Tuan Susilo dengan bibir tipisnya.Nyonya T**i yang saat ini sedang berdiri persis di samping Nyonya Mutia pun hanya diam sambil mengepalkan tangannya, menahan rasa kesal karena kalimat tak mengenakkan dari adik iparnya itu."Jangan begitu Ma, ini kan juga bukan kemauan Kak T**i," ujar Tuan Susilo se
last updateLast Updated : 2022-04-06
Read more

Drama Milea

BRAKKKK! Pintu kamar tersebut terbuka dengan kasar.Adam dan wanita di dalam kamar tersebut pun langsung menatap ke arah orang-orang yang baru saja mendobrak pintu tersebut.Dan para anak buah Adam yang baru saja mendobrak kamar itu pun tersentak ketika mendapati ternyata Tuannyalah yang ada di dalam kamar tersebut."Keluar!" Bentak Adam.Sekita, para anak buah Adam pun langsung berbalik dan keluar dari kamar tersebut.Namun baru sedetik para anak buah Adam keluar, kini berganti Nyonya Titi yang masuk ke dalam kamar tersebut."Ad—" Kalimatnya terhenti ketika ia melihat dua orang di depannya tersebut."Astaga," ujar Nyonya Titi sembari berhambur ke arah wanita yang masih duduk menyelimuti tubuhnya di atas ranjang tersebut.Sedangkan Adam yang saat ini hanya menggunakan celana dalam pun, segera mengambil celananya yang berada di lantai dan dengan cepat memakainya."Jiya, kamu baik-baik saja kan?" tanya Nyonya Titi
last updateLast Updated : 2022-04-13
Read more

Bukan Pelayan

"Tunggu!" teriak Milea sekali lagi. Kemudian ia pun dengan cepat berjalan ke arah Jiya.Tentu saja, semua orang yang ada di dalam kamar itu langsung menyorot ke arah Milea. Begitu juga dengan Jiya yang langsung menoleh ke arah Milea yang makin mendekat ke arahnya."Hei!" pekik Jiya ketika tiba-tiba Milea menarik selimut yang menutupi tubuhnya.Tapi untunglah Jiya dengan sigap mempertahankan selimut tersebut, sehingga selimut itu hanya melorot sebatas pundaknya."Kamu stres apa!" teriak Jiya sembari terus berusaha mempertahankan selimut yang membalut tubuhnya tersebut."Kamu itu wanita tidak tahu diri, berani-beraninya menggoda Kak Adam dan menjebaknya seperti ini. Dasar tidak tahu malu!" Milea menghina Jiya sembari terus berusaha menarik selimut tersebut.Dan seperti yang seharusnya, Jiya pun tak mau kalah. Ia terus mempertahankan satu-satunya benda yang menutupi tubuhnya tersebut.Hingga akhirnya Nyonya Titi yang ada di dekat mer
last updateLast Updated : 2022-04-13
Read more

Visum

"Aduh Kakak, nasib sial apa yang menimpa keluarga kamu ini," ujar wanita tersebut sembari bertingkah seolah prihatin dengan apa yang terjadi.Mendengar hal itu, Nyonya T**i, Bi Sumi dan beberapa orang di sekitar mereka pun langsung menatap ke arah wanita tersebut."Nyonya Tiara, Anda—""Siapa yang bicara pada kamu, pelayan tua," potong Nyonya Tiara sembari menatap sinis ke arah Bi Sumi.Kemudian Nyonya T**i langsung menepuk pundak wanita di sampingnya itu. "Sudah Bi, biar aku saja," bisiknya.Bi Sumi pun langsung menoleh ke arah Nyonya T**i. "Tapi ini—""Sudah," potong Nyonya T**i lagi.Akhirnya Bi Sumi pun menghela napas berat, lalu mundur selangkah."Kenapa, bukankah aku mengatakan sesuatu yang benar Kak? Aku ini sedang ikut prihatin dengan anak-anak kamu. Anak yang kedua seperti itu, sekarang ganti anak yang pertama. Bisa-bisanya Adam melakukan hal yang tidak senonoh di acara seperti ini, apa dia tidak bisa menunggu sampai selesai ac—""Jangan semba
last updateLast Updated : 2022-04-13
Read more

Drama Queen

"Diam kamu." Adam menatap tajam ke arah Nyonya Tiara. "Dia tidak akan melakukan hal itu," tegasnya.Kemudian Nyonya Tiara pun langsung tersenyum tipis, namun sejenak kemudian ia langsung mengubah ekspresinya seolah sedang khawatir. "Tapi kalau dia tidak melakukan hal itu, semua orang pasti akan ragu dengan kamu," ujarnya."Aku akan membuktikan semuanya pada kalian, bahkan bukti itu akan segera muncul di media sosial kalian," terang Asta dengan suara lantang sembari mengarahkan pandangannya pada semua orang yang ada di ruangan itu.Nyonya Tiara kemudian maju selangkah. "Tapi Dam, it—""Aku ingin kalian menilai sendiri setelah melihat bukti itu. Tapi untuk permintaan kalian pada calon istriku tadi, maaf aku menolaknya," ucap Cakra masih dengan suara lantangnya.Sontak saja semua orang yang ada di ruangan itu pun langsung heboh ketika mendengar ucapan Adam tersebut. Memang ada gosip yang beredar jika Adam itu sudah memiliki calon istri, tapi baru kali ini Adam mengak
last updateLast Updated : 2022-04-15
Read more

Di dalam kamar

Jiya pun langsung bangun dari posisinya saat ini. "Kamu ...," ujarnya dengan mata membulat ketika melihat laki-laki yang sangat dikenalnya itu sedang berdiri tak jauh dari pintu masuk kamar tersebut.Laki-laki itu pun berjalan dengan santai ke arah Jiya. "Kenapa tidak jawab?" tanyanya."Aku," ujarnya sembari bangun dan berjalan menjauh dari ranjang.Sedangkan laki-laki itu kini berganti duduk di pinggiran ranjang tersebut dengan santai. "Kenapa, takut?" tanyanya dengan senyum menyeringai menghiasi wajahnya."Ndak, siapa yang takut," tukas Jiya sembari melangkah mundur.Laki-laki itu pun menghela napas panjang. "Besok kita akan berangkat, malam ini kamu siap-siaplah.""Berangkat, ke mana?" respon Jiya dengan wajah tegang."Bukankah kamu ingin kembali ke rumah kamu?""Tidak.""Jadi kamu tidak ingin pulang ke sana?""Bukan begitu," jawab Jiya. "Aku itu ndak mau pulang sama kamu.""Alasann
last updateLast Updated : 2022-04-15
Read more

Nikah Dadakan

Dua hari kemudian.Seperti yang direncanakan, pagi itu Jiya menyiapkan berbagai hal untuk dibawa pulang ke Tulungagung sebagai oleh-oleh yang ia bawa nantinya."Akhirnya selesai," ujar Jiya sembari tersenyum puas menatap ke arah tas besar yang ada di hadapannya.Kemudian Jiya pun menatap ke arah lain dan mengambil ponselnya yang ia letakkan tak jauh dari tas besar tersebut."Ibuk ... ibuk," ucapnya sembari mengusap-usap layar ponsel tersebut.Dan beberapa saat kemudian ...."Halo Buk," ucap Jiya ketika panggilan tersebut diangkat."Halo, iya-iya Ji. Bagaimana?"Jiya pun mengerutkan keningnya ketika mendengar suara berisik di dalam panggilan tersebut."Ibuk di mana?""Ibuk lagi ke pasar. Kamu nanti jadi pulang kan?"Mendengar pertanyaan tersebut, Jiya pun langsung menepuk jidatnya. "Buk, aku berangkatnya nanti siang, sampai di sana paling besok. Ibuk jangan belanja macem-macem," ucap Jiya. Ia haf
last updateLast Updated : 2022-04-15
Read more
PREV
1
...
456789
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status