Home / Romansa / SKANDAL JEPIT Mr.Presdir / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of SKANDAL JEPIT Mr.Presdir: Chapter 51 - Chapter 60

90 Chapters

Terlalu Bergantung

"Ishhhh! Ahhh!" desis dan desah Jiya bergantian ketika Adam menarik lengannya. "Kamu menggodaku?" tanya Adam sembari memandangi Jiya yang tengah berekspresi aneh. Jiya pun langsung menepuk keras tangan Adam yang sedang memegangi lengannya. "Menggoda apaan, sakit tahu!" ujarnya. Adam pun langsung melepaskan genggamannya dan melihat lengan Jiya yang terlihat ada bekas goresan tak begitu dalam di sana.  "Kenapa lengan kamu?" tanya Adam sambil menatap ke arah luka tersebut. "Tergores," jawab Jiya dengan malas. Adam pun langsung kembali menatap wajah gadis di depannya itu. "Kamu pikir aku bodoh?"  Jiya pun langsung membalas tatapan tersebut. "Lha terus apa salahku? Memang lenganku tergores kok," sahutnya dengan tatapan heran saat mendengar pertanyaan Adam yang seolah-olah kesal itu. Mendengar jawaban lurus tersebut, Adam
last updateLast Updated : 2021-12-20
Read more

Kamu Bisa Masak

"Iya, Anda," sahut pelayan tersebut. Kemudian Milea pun menyahut, "Ada apa dengan dia?"  "Itu—" "Kenapa lama sekali," ucap seseorang yang tiba-tiba masuk ke dalam kamar itu. Kemunculan orang itu, membuat semua orang yang ada di dalam kamar itu terkejut. "Ada apa?" tanya Jiya yang lebih penasaran dari yang lainnya, karena hal itu menyangkut dirinya. Namun bukannya menjawab, laki-laki yang baru saja masuk ke dalam ruangan itu malah mempercepat langkahnya dan dengan santainya menarik tangan Jiya.  "Eh," pekik Jiya yang terkejut. "Tunggu," ucapnya ketika tangannya ditarik tiba-tiba. "Apa?" tanya laki-laki yang saat ini tengah menariknya sambil menghentikan langkahnya.  Dan Jiya pun dengan cepat menoleh ke arah pelayan. "Mbak, tolong terusin ini ya," ucap Jiya sambil menyodorkan pi
last updateLast Updated : 2021-12-20
Read more

Loh Bukan Toh

"Dih," sahut Jiya dengan tatapan sinis mengarah pada Adam yang baru saja masuk ke dapur tersebut.  Adam pun langsung mengerutkan dahinya ketika mendapat sahutan seperti itu. "Eh Mas, aku mau tanya. Sebenarnya kenapa kok aku harus masak? Aku kan ndak melamar pekerjaan di sini," tanyanya, menatap penasaran pada laki-laki yang kini berjalan mendekatinya itu. "Kenapa, apa kamu keberatan memasak untuk kakekku? Jika iya, biar aku katakan padanya," sahut Adam yang membalas pertanyaan Jiya tadi dengan sebuah pertanyaan baru. Jiya pun melangkah maju hingga tepat berdiri di depan Adam. "Bukan begitu, masak sih tinggal masak saja, aku juga ndak masalah memasak untuk siapa pun. Tapi bukannya aneh jika aku harus masak tanpa tahu alasannya?" "Tidak ada yang aneh," sahut Adam santai. Kemudian Adam pun langsung menundukkan kepalanya setinggi wajah Jiya lalu berbisik, "Jika kamu tidak memasa
last updateLast Updated : 2022-02-04
Read more

Bukan Begitu

"Loh bukan toh?" tanya Jiya masih dengan ekspresi polosnya.  Kemudian Jiya pun tersadar dengan sesuatu. 'Jangan-jangan kata cucu menantu tadi itu ada hubungannya dengan foto dan pamannya mas Adam yang waktu itu lagi,' batinnya lalu menoleh ke arah Adam yang ada di dekatnya. "Apa dia tidak memberitahumu?" tanya Tuan Wiratmaja sambil menunjuk ke arah Adam, namun pandangan terus menatap Jiya. Jiya pun langsung kembali mengarahkan pandangannya pada laki-laki tua itu. "Maaf, tapi mengatakan apa?" Kemudian Nyonya Titi yang ada di sebelahnya pun menyahut, "Jadi dia benar-benar tidak mengatakan untuk apa kamu memasak malam ini?" Mendengar pertanyaan tersebut, Jiya pun berganti mengarahkan pandangannya pada Nyonya Titi. "Dia mengatakan kalau …." Jiya tak meneruskan kalimatnya dan kemudian sadar jika alasan yang sempat dibisikkan oleh Adam di dapur tadi adalah sesuatu yang konyol.
last updateLast Updated : 2022-02-05
Read more

Bisa Tidak

"Apa?" tanya Adam sambil mengerutkan keningnya ke arah Jiya. Kemudian Jiya pun langsung menunjuk pada Milea. "Ini nih Mas salah satu alasan aku ndak mau menikah dengan kamu," ujar Jiya dengan menggebu-gebu. "Karena Milea?" tanya Adam yang cukup bingung dengan perkataan Jiya. "Ck, bukan …," ujar Jiya sambil menggeleng pelan, "maksudku kata-katanya itu loh Mas." Adam pun terdiam sejenak mendengar ucapan Jiya tersebut. Dan seseaat kemudian Milea pun langsung menyahut, "Maksud kamu apa?" Kalimat yang diucapkan sembari menatap Jiya dengan aneh itu pun, langsung membuat Jiya kembali menatap ke arah Milea. "Maksudku, aku itu ndak mau menikah dengan Mas Adam karena ndak mau dihina seperti yang baru saja kamu lakukan itu," jelasnya. "Jadi kamu merasa tersinggung?" tanya Milea yang terdengar seolah tidak terima mendengar hal tersebut.
last updateLast Updated : 2022-02-08
Read more

Ku Tolak Rangga

Rangga yang terkejut dengan ucapan Jiya tersebut pun langsung melepaskan pundak Jiya. "Maafkan aku," ucap Rangga sembari menundukkan wajahnya, ia sadar akan kesalahannya. Jiya pun menyahut dengan dingin. "Jujur saja, sebelumnya aku memang agak ragu pada kata-kata kamu Mas. Kamu itu orang ganteng, dan aku juga dengar dari para pelayan kalau kamu itu beberapa kali menjalin hubungan dengan para pelayan juga  mempermainkan wanita," ucap Jiya mengatakan alasannya  yang agak ragu pada Rangga. "Bukan begitu Ji, aku bisa menjelas—" Kalimat Rangga terhenti ketika Jiya memberi tanda agar dia berhenti bicara. "Aku belum selesai bicara," sela Jiya. "Sebenarnya aku ndak begitu percaya pada kata orang-orang. Aku juga berpikir yang namanya masa lalu itu … ya bisa sajalah kesalahpahaman," imbuh Jiya, lalu menghela napas panjang setelah menyelesaikan kalimatnya. "Benar, itu hanya salah paham. A
last updateLast Updated : 2022-02-12
Read more

Lama Tidak Bertemu

"Oh iya—" "Iya apa?" sela laki-laki di hadapan Jiya tersebut. "Kamu belum menjawab pertanyaanku, siapa yang ingin kamu manfaatkan?" "Manfaatkan apa toh Mas? Mana mungkin aku tega manfaatin orang lain," tukas Jiya dengan ringan. "Oh iya Mas, kata Tante kamu akan pergi ke luar kota hari ini, kok belum berangkat?"  Adam pun menyahut dengan santai. "Sepertinya kamu sangat tidak senang melihat aku." "Ya bukan begitu juga. Kan katanya Tante Titi kamu berangkatnya pagi, lha jam segini kok belum berangkat, apa ndak takut terlambat," terang Jiya sembari duduk sedikit menjauh dari laki-laki di depannya itu. Adam yang melihat hal itu pun tersenyum kecil. "Konyol," celetuknya. Jiya pun langsung mengerucutkan bibirnya sambil menatap ke arah Adam ketika mendengar ucapan yang menjengkelkan baginya itu. *Yang tidak diketahui oleh Jiya adalah k
last updateLast Updated : 2022-02-12
Read more

Pertanyaan Jebakan

"Iya-iya, ini baru juga mau mandi." ucap Jiya sembari terus mengerucutkan bibirnya. Kemudian laki-laki tersebut pun masuk ke dalam kamar itu dan berdiri tak jauh dari ranjang Jiya dan menatap ke arahnya dengan aneh. "Dih, kenapa?" ucap Jiya sambil menyipitkan matanya pada laki-laki tersebut. "Kenapa kamu tidak segera ke kamar mandi?" tanya laki-laki di depan Jiya itu dengan dingin. "Apa kamu ingin aku yang memandikanku?" Jiya pun dengan cepat menyilangkan tangannya ke depan dada. "Enak saja, ndak-ndak!" sahutnya sambil berdiri dari ranjang tersebut. Setelah itu Jiya pun berjalan ke arah kamar mandi. Namun di tengah-tengah langkahnya, tiba-tiba ia berhenti dan berbalik.  "Kenapa kamu masih di sini?" "Kenapa?" tanya laki-laki itu balik. Jiya pun langsung menghela napas panjang. "Begini ya Mas Adam yang terhormat,sebagai se
last updateLast Updated : 2022-02-26
Read more

Apa Kamu Akan Mengusirku?

"Kamu laki-laki atau perempuan?" tanya Adam sambil menatap ke arah salah satu anak buahnya yang kini berdiri sambil menundukkan kepala di depannya itu. "Laki-laki, Tuan!" jawab anak buah Adam tersebut dengan tegas. "Lalu kenapa kamu sembunyi? Apa ini cara kamu mengintai, atau apa?" tanya Adam kembali dengan nada menekan, seolah sedang menginterogasi. Lalu anak buah Adam tersebut pun langsung mendongak dan menatap lurus ke arah Adam. "Bukan Tuan, tidak ada yang seperti itu. Saya hanya ingin tahu bagaimana dengan Nona Jiya?" tanyanya dengan nada tegas. Adam pun tersenyum tipis lalu menepuk-nepuk pundak laki-laki di depannya itu dengan pelan. "Terima kasih Bar, berkat kamu benda ini bisa segera ditemukan dan tidak terjadi masalah besar di rumah ini." "Sama-sama Tuan, ini sudah merupakan tugas saya," sahut Barak yang kini tersenyum puas setelah memberikan jawaban seperti itu pada Ada
last updateLast Updated : 2022-02-26
Read more

Setelah Lusa

Lalu dari arah lain …. "Lama sekali, apa yang sedang kalian lakukan?" Suara seorang laki-laki mengejutkan mereka berdua.  Sontak saja Bumi langsung menatap ke arah laki-laki tersebut, begitu juga dengan Jiya yang juga langsung menoleh untuk melihat pemilik suara tersebut. "Kenapa?" tanya laki-laki itu lagi ketika merasa ada yang aneh dengan pandangan dua orang yang tak jauh darinya tersebut.   Ia kemudian berjalan makin mendekat ke arah Jiya dan Bumi dengan santai. "Apa kamu tahu tentang mbak Milea?" tanya Jiya sambil bergeser ke samping Bumi. Namun laki-laki itu bukannya menjawab tapi malah mengernyitkan keningnya. "Apa maksud kamu? Tentu saja aku tahu Milea," jawabnya dengan nada ringan, seolah sedang main-main. "Bukan begitu …." Jiya terdengar resah. "Maksudku, apa kamu tahu tentang Milea yang pergi dari rumah ini?" tan
last updateLast Updated : 2022-02-28
Read more
PREV
1
...
456789
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status