Home / Fantasi / 5 games on / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of 5 games on: Chapter 71 - Chapter 80

91 Chapters

Chapter 71

Zhi menceritakan seluruh apa yang terjadi saat mengantarkan Adir dan Altair kembali ke kota. Mereka yang bertemu dengan para makhluk Baela, bagaimana caranya dia bisa membunuh makhluk-makhluk itu dan menceritakan Altair yang bisa menyembuhkan serigala putih miliknya. “Benarkah apa yang kau katakan itu?” tanya Duke Elrica memastikan, dia tidak percaya dengan apa yang baru saja dia dengarkan. Zhi menganggukkan kepala dengan mata tajam melihat mereka satu per satu. Para Pengendali Mana juga terkejut dengan cerita yang Zhi sampaikan kepada mereka sekarang. Dari wajah-wajah mereka terlihat tidak percaya, ada juga yang khawatir dengan keberadaan anak tersebut serta menaruh rasa curiga. 
last updateLast Updated : 2021-11-18
Read more

Chapter 72

Langkah kaki Arion berhenti pandangannya teralihkan saat Altair yang baru saja masuk ke dalam ruangan pertemuan. Niat untuk memarahi ayahnya sirna dia berharap banyak kepada pemuda yang sebaya dengan dirinya.“Jurang itu memang terhubung dengan danau tempat sarang Baela,” suara Altair menggelegar dalam ruangan besar.“Aku tahu ayah dan tanpa perintah seperti itu aku akan tetap kesana tanpa Zhi sekalipun,” kata Arion kepada ay
last updateLast Updated : 2021-11-19
Read more

Chapter 73

Para ksatria turun memeriksa jurang yang melintang di daerah wilayah kekuasaan Bedros dengan dibantu alat-alat buatan keluarga Onder de serta besi-besi dari keluarga Catwijck, semua orang berlomba-lomba turun ke bawah. Jurang itu sangat lebar dan dalam, tidak terlihat adanya cahaya yang bisa mereka pakai untuk melihat seberapa jauh permukaan dengan dasar jurang, salah seorang ksatria mengambil obor api dan menjatuhkannya ke bawah. Orang-orang yang berada di sekitarnya melakukan hal serupa, seperti bintang berkilau akhirnya mereka menyentuh dasar jurang. “Fyuh... ternyata lumayan jauh,” pekik salah seorang pembantu pria yang dikirim oleh Nicon. Seorang komandan pasukan memerintahkan untuk mengambil banyak obor api untuk di lemparkan ke dasar guna menerangi tempat-tempat gelap serta memastikan tidak ada hal berbahaya disana. Setelah cukup untuk pencahayaan orang-orang m
last updateLast Updated : 2021-11-21
Read more

Chapter 74

Badan-badan mereka basah baju zirah mulai terasa berat terisi air, percikan mengenai muka dengan sekuat tenaga menahan kaca tebal seberat gajah dewasa. Semakin Altair menggerakkan rantai-rantai miliknya semakin besar tekanan air memaksa untuk keluar. Angin dingin masuk melalui celah-celah lubang membuat kaki bergetar kedinginan dimana air danau juga mulai kembali akan membeku. Gigi bergemeretak tidak karuan, hawa dingin kediaman Bedros menusuk tulang sangat kejam. Dari belakang terdengar suara merangsek kaki mendekat, orang-orang yang berjaga melihat beberapa bayangan maju di depan mereka. Cahaya mata bersinar merah  dari balik kegelapan, perasaan tidak enak menyeruak dalam hati-hati mereka. Bayangan hitam semakin terlihat jelas, mereka hanya bisa memicingkan mata karena air mulai mendesak masuk. “Tuan!” pekik salah seorang kepada Altair. “Aku tahu,”&
last updateLast Updated : 2021-11-22
Read more

Chapter 75

Naga kecil tiba-tiba menderu keras pada sebuah lubang di hadapannya sayap yang terbentang luas usai merubah bentuk tubuh menjadi besar guna melindungi Nicon dari apa yang akan keluar dari lubang tersebut. Orang-orang berada di sekitar tertarik melihat kejadian itu dan sekaligus bersiap menunggu yang keluar dari sana. Para Pengendali Mana juga memasang badan menunggu bersiap menyerang, Altair berjalan mendekati lubang saat dia keluar tadi, raut wajah Duke Leon terlihat cemas akan tetapi dia tidak bisa menghentikan begitu saja keinginan anaknya. Dengan percaya diri Altair berjalan semakin dekat dengan lubang itu, Zhi menghalangi Arion yang ingin mencegah pergerakan Altair. Dia memegang bahu Nicon serta melihat ke arahnya, Nicon masih bingung atas permintaan Altair untuk menenangkan sahabatnya itu. “Jangan khawatir,” ucap Altair meyakinkan Nicon. Nicon hanya menganggukkan kepalanya dan berja
last updateLast Updated : 2021-11-25
Read more

Chapter 76

Malam hari yang dingin di kediaman Bedros memaksa semua orang untuk mengenakan pakaian tebal di tubuh mereka. Seharusnya mereka bisa menggunakan pakaian tipis dan tetap hangat dengan bantuan batu keras yang berisi Mana, namun karena mereka saat ini sedang berada di tempat yang melarang penggunaan batu keras memaksa mereka untuk bertahan. Pekerjaan hari ini menjadi lebih cepat berkat bantuan alat yang diciptakan Duke Leon beserta para penyihir yang ikut membantu menciptakan alat guna mempermudah tugas mereka masing-masing. Semua orang sedang beristirahat di tempat, ada beberapa prajurit yang terjaga di sekitar api unggun, ada pula para calon pengendali Mana dan ayah-ayah mereka tidak ikut terlelap sibuk dengan apa yang sedang mereka lakukan sekarang, kecuali Nicon dan naganya G yang tengah tertidur pulas di bawah pohon dekat api unggun. Tubuhnya yang lebih kecil ditambah wajah yang sangat menggemaskan mata yang bulat sepe
last updateLast Updated : 2021-11-26
Read more

Chapter 77

Mentari pagi terasa menghangatkan badan, orang-orang yang sempat tinggal mengurusi obat-obatan dari wilayah Bedros merasa lega bisa kembali ke ibu kota dengan selamat. Penduduk yang sedang menunggu kedatangan mereka menampakkan wajah senang dan gembira melihat kedatangan para rombongan ksatria yang membawa peti-peti berisikan obat. Pemuda-pemuda bersorak ria menyambut kedatangan, para orang tua merasa bangga sampai-sampai mereka mengangkat tongkat penyangga badan tinggi langit. Para wanita menangis haru dan anak-anak berlarian menyanyikan lagu kebangasaan Rhodes. “Dia mengutus mereka dengan gagah berani, leluhur mereka terlahir dari cahaya-cahaya dewa dan anak kecil itu menjadi pemimpin di negeri Rhodes. Mereka terlahir dari cahaya-cahaya dewa begitu juga dengan tanggung jawab yang mereka pikul, seluruh negeri iri dan benci dengan mereka yang terlahir dari cahaya-cahaya dewa,” Ibu kota dipenuhi dengan gaungan
last updateLast Updated : 2021-12-04
Read more

Note

Selamat sore pembaca 5 games on. Maaf untuk beberapa hari kemarin tidak bisa update cerita karena ada kepentingan keluarga dan ibu mertua Lyxn meninggal dunia. Sekali lagi minta maaf, ini bukan lanjutan cerita jadi tidak akan dikenakan tagihan. Selamat malam semua, Lyxn berharap cerita ini bisa kalian bagikan ke teman-teman terdekat.  Terima kasih sudah setia membaca cerita ini sampai sekarang, tanpa kalian Lyxn tidak bisa apa-apa terutama jasa kalian sudah mau menemani cerita jelek ini dari awal tidak seperti para penulis novel lainnya di Good Novel.   Lyxn berharap kalian semua sehat selalu dan diberikan kesejahteraan dalam hidup kalian. Aamiin.   Salam hangat Lyxn
last updateLast Updated : 2021-12-04
Read more

Chapter 78

“Sejatinya kepala pelayan kami adalah makhluk kontrak,” kata Duke Elrica dan menceritakan keterkaitan kepala pelayan dengan tambang batu keras. Pada saat Bedros beberapa dekade berdiri di atas tanah dingin bersalju mereka cukup kesulitan mendapatkan pelayan maupun ksatria untuk mengurusi wilayah mereka yang luas. Bedros mengelilingi wilayah Rhodes untuk merekrut orang-orang di ibu kota untuk tinggal disana mengurusi segala keperluan. Namun, karena masih kurangnya manusia yang tinggal di ibu kota dan pada saat itu raja baru mengadakan pesta besar kebangkitan Rhodes membuatnya enggan meminta izin kepada raja untuk mengurusi wilayah disana. Raja baru kala itu senang dengan hidup mewah akibat pengaruh ratu dari luar Rhodes karena pernikahan politik, membuatnya sangat ingin disanjung oleh negara tetangga dan gila pujian mengakibatkan para Pengendali Mana sering kali membersihkan kotoran-kotoran yang keluarga raja
last updateLast Updated : 2021-12-05
Read more

Chapter 79

“Sudah cukup!” teriak seseorang dari pintu, dia dan beberapa orang lainnya masuk ke dalam tenda raja pada saat mereka tengah sibuk melakukan rapat.   Serentak orang-orang yang berada dalam tenda melihat ke arah mereka semua, Duke Leon maju kedepan mendekati meja rapat. Keadaan mereka kali ini aman terkendali karena berhasil mencegah penyebaran penyakit dan menyembuhkan orang-orang sakit.   Usai memakamkan kepala pelayan keluarga Bedros, Duke Leon memaksa Altair untuk menceritakan apa yang dia ketahui kepada Duke Elrica dan Zhi, meskipun dia tidak terlalu memperhatikan apa yang disampaikan Altair.   Termasuk asumsi atau perkiraan yang melanda Rhodes tahun ini sangat berkaitan dengan upacara penyegelan Mana. Akhirnya mereka bergegas menemui para pengendali Mana yang lain dan pergi ke ibu kota.   “Maaf kan kami yang tiba-tiba masuk dan menyela rapat anda Raja,” sambung Duke Leon memberi hormat kepada ra
last updateLast Updated : 2021-12-07
Read more
PREV
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status