Badan-badan mereka basah baju zirah mulai terasa berat terisi air, percikan mengenai muka dengan sekuat tenaga menahan kaca tebal seberat gajah dewasa. Semakin Altair menggerakkan rantai-rantai miliknya semakin besar tekanan air memaksa untuk keluar. Angin dingin masuk melalui celah-celah lubang membuat kaki bergetar kedinginan dimana air danau juga mulai kembali akan membeku. Gigi bergemeretak tidak karuan, hawa dingin kediaman Bedros menusuk tulang sangat kejam. Dari belakang terdengar suara merangsek kaki mendekat, orang-orang yang berjaga melihat beberapa bayangan maju di depan mereka. Cahaya mata bersinar merah dari balik kegelapan, perasaan tidak enak menyeruak dalam hati-hati mereka. Bayangan hitam semakin terlihat jelas, mereka hanya bisa memicingkan mata karena air mulai mendesak masuk. “Tuan!” pekik salah seorang kepada Altair. “Aku tahu,”&
Last Updated : 2021-11-22 Read more