Semua Bab Sang Panglima Perang: Bab 141 - Bab 150
290 Bab
Penjemputan Selir Yinping
    Di saat yang sama, Zhang Yuan telah menunggu di depan gerbang penjara kerajaan untuk mengawal Murong. Ini pertama kalinya mereka berdua bertemu lagi setelah pertarungan dahsyat itu.    Pintu gerbang yang baru terbuka menampilkan sosok lelaki perkasa yang tak asing baginya. Meski penampilan Murong tidak sama seperti dulu, tapi aura dingin dalam ketenangan wajahnya masih bisa dirasakan.    Kali ini Zhang Yuan menjemput Murong dengan kereta sesuai dengan perintah Qin Huang untuk memastikan kenyamanannya dan berjaga-jaga agar Murong tak lepas dari pengawasan Zhang Yuan. Hal itu terasa aneh, tapi hanya dengan begini baru bisa menunjukan ketulusan kerajaan Song untuk membentuk aliansi dengan kerajaan Huan. Meski pada awalnya bukan itu tujuan kedua kerajaan bersatu.    Di dalam kereta, Zhang Yuan dan Murong duduk saling berhadapan. Namun bagi Murong dia masih tak nyaman karena kedua tangannya harus dibe
Baca selengkapnya
Pengepungan Pasukan Misterius
    Di kejauhan sosok gadis berpakaian merah dengan tudung kepala yang menutupi wajah, keluar dari dalam kereta didampingi seorang pelayan wanita. Dia berjalan hingga sampai ke depan Huan Kang, dan berhenti di sana.     “Putri Yinping ada di sini, kau tak perlu ragu lagi. Lepaskan jenderal Murong!”     “Bagaimana aku bisa tahu kalau itu putri Yinping, sedangkan wajahnya saja tidak bisa kulihat,” balas Zhang Yuan tersenyum remeh.     “Lancang! Apa kau pikir selir yang belum dilihat oleh kaisar kalian bisa semudah itu menunjukan wajahnya di depan umum?!” sela seorang pelayan dengan suara lantang.     Perdebatan di antara mereka terbungkam saat wanita dibalik tudung merah berjalan ke tengah-tengah lapangan kosong tanpa keraguan di tiap langkahnya. Bahkan perintah Huan Kang yang melarangnya bertindak gegabah diabaikan begitu saja.     Zhang Yuan masih tak mau
Baca selengkapnya
Menggelantung Di Dinding Tebing
    Sejak awal kecurigaan Zhang Yuan benar. Penjemputan dan pengawalan kali ini pasti akan mengalami masalah besar. Apalagi saat tahu kalau Dong Shuo memiliki mata-mata di dalam kerajaan Huan, pasti hal ini akan digunakan olehnya untuk menjatuhkan reputasi Zhang Yuan dan putri Yinping.    Dalam pengejaran itu, Zhang Yuan berhasil melompat ke atas kereta dan bertarung dengan prajurit misterius. Kereta kuda yang tanpa kemudi berlari tak menentu, bahkan hampir terbalik sebab terantuk beberapa batuan kecil di jalan.    Zhang Yuan akhirnya berhasil mengalahkan prajurit misterius itu hingga terjatuh, tapi beberapa prajurit misterius yang mengejar dari belakang melompat ke atas kereta dan bertarung lagi dengannya. Tali kekang yang dipegang Zhang Yuan tertarik ke arah lain hingga membuat kuda kehilangan kendali dan memilih berlari asal-asalan.    Salah satu prajurit hendak masuk ke dalam kereta, tapi Zhang Y
Baca selengkapnya
Kabar Skandal
    “Cepat naik!”    Zhang Yuan menoleh ke atas dan melihat tali rotan yang meluncur mendekatinya bersamaan dengan bayangan Yinping di tepi tebing. Dia masih terdiam dalam pikiran sendiri, sebab tak menyangka kalau Yinping akan kembali dan menolongnya meski sempat salah menilai dengan situasi yang terjadi saat penukaran dengan jenderal Murong.    “Apa kau ingin menggelantung di bawah sana?”    Suara Yinping kembali menyadarkan Zhang Yuan dari lamunannya, tali yang menggantung berhasil diraih dengan kedua tangan. Dia mendaki perlahan-lahan ke atas hingga akhirnya bisa sampai ke tepi teping.    Dengan napas tersengal-sengal, dia memperhatikan lilitan tali rotan di pinggang Yinping. Cara yang digunakan benar-benar berisiko. Tak menyangka kekuatan seorang putri kerajaan ternyata bisa menahan beban berat seorang lelaki.    “Jangan
Baca selengkapnya
Dibawa Ke hadapan Qin Huang
    Qin Huang menyetujui pendapat Dong Shuo, dia memerintahkan sekian banyak prajurit untuk menemukan Zhang Yuan dan Yinping meski dalam keadaan meninggal atau pun hidup-hidup.    Seminggu telah berlalu tapi bayangan kedua orang yang dicari masih belum ditemukan. Hal ini juga telah menimbulkan rumor di seluruh kerajaan Song kalau panglima Zhang sengaja menyembunyikan selir Yinping karena perasaan pribadinya. Kerajaan Huan juga telah menuntut pertanggungjawaban Qin Huang, jika sampai sekarang mereka belum menemukan Yinping maka peperangan akan menjadi solusi terbaik.    Bukan hanya prajurit kerajaan yang dikerahkan untuk mencari mereka berdua, tapi pengawal keamanan kota juga telah berpatroli di seluruh wilayah kota. Itu sebabnya Zhang Yuan dan Yinping terpaksa harus menyembunyikan identitas mereka dengan cara mengubah penampilan dan menutupi sebagian wajah.    “Sepertinya rumor yang disebarkan
Baca selengkapnya
Kesaksian
    Seluruh ruangan menjadi riuh sebab kelancangan Zhang Yuan membantah perkataan Qin Huang. Namun suasana kembali menjadi hening saat kemunculan seseorang di dalam aula istana. Pandangan mata mereka tertuju pada sosok wanita yang berpakaian merah dengan tudung kepala berwarna merah menutupi wajahnya.     Semua orang masih terdiam dan menebak dengan rasa penasaran akan siapa sebenarnya wanita yang begitu lancang memasuki aula istana dengan menggunakan pakaian pengantin.     “Selir Yinping, menghadap Yang Mulia kaisar!”     Seluruh aula istana menjadi gempar. Beberapa menteri dan pejabat istana menolak pengakuan wanita yang berdiri di tengah-tengah ruangan dan mengakui diri sebagai putri Yinping dari kerajaan Huan. Namun dalam sekejab, Yinping membuat semua mulut terbungkam. Dia mengeluarkan token identitasnya sebagai putri kerajaan Huan dan memperlihatkan ke semua orang termasuk Qin Huang. &n
Baca selengkapnya
Hukuman Ringan
    Zhang Yuan kembali mengungkit tentang pasukan misterius yang menyerang dan menghabisi seluruh prajurit, sama sekali tidak berhubungan dengannya. Dia juga menjelaskan kalau saat hendak ditangkap oleh prajurit kerajaan, semua pasukan misterius yang menyerangnya segera bunuh diri di tempat. Zhang Yuan sendiri telah memastikan kalau mereka bukanlah prajurit kerajaan Song sebab ada tanda abstrak di bidang datar pasukan misterius.    “Tidak! Itu sama sekali tidak benar.” sang prajurit menyela perkataan Zhang Yuan, “Yang Mulia, aku tidak berbohong! Aku melihat sendiri panglima Zhang memerintahkan mereka untuk menghabisi semua prajurit. A-aku....”    Sorot mata sang prajurit mulai ragu. Sekali lirikan ketakutan tertuju pada Dong Shuo lalu kembali lagi menatap Qin Huang, “aku melihat sendiri kalau selir Yinping begitu berusaha menyelamatkan panglima Zhang di tebing!”   
Baca selengkapnya
Janji Kaisar
    Zhang Yuan terdiam sejenak sebab masih ragu untuk mengatakan tujuan awalnya menerobos masuk ke dalam kerajaan Huan. Jika Qin Huang tahu dia melanggar hukuman saat itu hanya karena ingin menyelidiki masalah pribadi, maka akan berat konsekuensinya. Semua menteri pasti akan menyulitkan Qin Huang untuk memberikan hukuman lebih berat lagi.    “Zhang Yuan, sekarang musuh sudah tahu kau berada di pihakku. Jika kau masih menyembunyikan sesuatu, maka aku akan kesulitan juga. Sebagai kaisar, sangat tidak mudah menemukan seseorang yang bisa dipercayai. Tapi aku yakin, kau tidak akan mengecewakanku. Jika kau setia padaku, maka semua yang kau inginkan akan aku berikan padamu kecuali takhtaku.”    Mendengar perkataan Qin Huang, Zhang Yuan menceritakan tujuan sebenarnya. Dia hanya ingin membunuh pangeran Huan Kang untuk membalaskan dendam sang kakak, tapi saat menyelidiki masalah di dalam perpustakaan, satu hal penting di
Baca selengkapnya
Jebakan
    Beberapa prajurit ditugaskan untuk mencari tahu identitas dari lelaki yang ada di dalam penjara, serta mengawasi semua anggota keluarganya. Sebagian prajurit lagi ditugaskan mengawasi secara diam-diam kediaman Dong Shuo. Sedangkan Liu Bai ditugaskan untuk mengawasi semua hal tentang logam yang diperintahkan oleh Dong Shuo. Sisa dari prajurit lain ditugaskan untuk tetap berada di dalam markas dan melakukan aktivitas mereka seperti biasa agar tidak menimbulkan kecurigaan jika sewaktu-waktu Dong Shuo mengirimi mata-mata.    “Lakukan dengan hati-hati. Aku tidak ingin kalian diketahui oleh pengawal Dong Shuo!”    “Terutama kau, Liu Bai. Perhatikan semua yang ada disekitarmu sebab mata-mata Dong Shuo sangat banyak. Jika ada keanehan, jangan paksakan ... kalian mengerti?”    Semua prajurit mengangguk tegas. Mereka segera pergi melaksanakan tugas yang telah diberikan, sedangkan Li
Baca selengkapnya
Penyiksaan Di Penjara
    Zhang Yuan hanya terdiam, membiarkan komandan Fu Shan mendekatinya, bahkan membuka kain cadar yang menutupi wajah.    “Panglima Zhang? Apa yang kau lakukan di sini?” ucap komandan Fu Shan membelalakan matanya.    Sorot mata Zhang Yuan terpaku tajam tepat ke manik hitam komandan Fu Shan yang menyembunyikan senyuman puas karena telah berhasil menjebaknya.    Zhang Yuan masih belum bicara sampai akhirnya salah satu pengawal penjara melaporkan kalau tersangka yang mereka selidiki telah meninggal karena keracunan.    Hal ini jelas tidak dibantah oleh Zhang Yuan sebab satu-satunya tersangka atas pembunuhan saksi hanya dia sendiri. Bagi Zhang Yuan hal ini tidak menjadi masalah sebab mendapatkan satu orang lagi yang berada dalam naungan Dong Shuo sangat berarti meski nama baiknya semakin tercemar.    “Tuan Xu Xiao, aku akan melaporkan masala
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1314151617
...
29
DMCA.com Protection Status