Zhang Yuan kembali mengungkit tentang pasukan misterius yang menyerang dan menghabisi seluruh prajurit, sama sekali tidak berhubungan dengannya. Dia juga menjelaskan kalau saat hendak ditangkap oleh prajurit kerajaan, semua pasukan misterius yang menyerangnya segera bunuh diri di tempat. Zhang Yuan sendiri telah memastikan kalau mereka bukanlah prajurit kerajaan Song sebab ada tanda abstrak di bidang datar pasukan misterius.
“Tidak! Itu sama sekali tidak benar.” sang prajurit menyela perkataan Zhang Yuan, “Yang Mulia, aku tidak berbohong! Aku melihat sendiri panglima Zhang memerintahkan mereka untuk menghabisi semua prajurit. A-aku....”
Sorot mata sang prajurit mulai ragu. Sekali lirikan ketakutan tertuju pada Dong Shuo lalu kembali lagi menatap Qin Huang, “aku melihat sendiri kalau selir Yinping begitu berusaha menyelamatkan panglima Zhang di tebing!”
Zhang Yuan terdiam sejenak sebab masih ragu untuk mengatakan tujuan awalnya menerobos masuk ke dalam kerajaan Huan. Jika Qin Huang tahu dia melanggar hukuman saat itu hanya karena ingin menyelidiki masalah pribadi, maka akan berat konsekuensinya. Semua menteri pasti akan menyulitkan Qin Huang untuk memberikan hukuman lebih berat lagi. “Zhang Yuan, sekarang musuh sudah tahu kau berada di pihakku. Jika kau masih menyembunyikan sesuatu, maka aku akan kesulitan juga. Sebagai kaisar, sangat tidak mudah menemukan seseorang yang bisa dipercayai. Tapi aku yakin, kau tidak akan mengecewakanku. Jika kau setia padaku, maka semua yang kau inginkan akan aku berikan padamu kecuali takhtaku.” Mendengar perkataan Qin Huang, Zhang Yuan menceritakan tujuan sebenarnya. Dia hanya ingin membunuh pangeran Huan Kang untuk membalaskan dendam sang kakak, tapi saat menyelidiki masalah di dalam perpustakaan, satu hal penting di
Beberapa prajurit ditugaskan untuk mencari tahu identitas dari lelaki yang ada di dalam penjara, serta mengawasi semua anggota keluarganya. Sebagian prajurit lagi ditugaskan mengawasi secara diam-diam kediaman Dong Shuo. Sedangkan Liu Bai ditugaskan untuk mengawasi semua hal tentang logam yang diperintahkan oleh Dong Shuo. Sisa dari prajurit lain ditugaskan untuk tetap berada di dalam markas dan melakukan aktivitas mereka seperti biasa agar tidak menimbulkan kecurigaan jika sewaktu-waktu Dong Shuo mengirimi mata-mata. “Lakukan dengan hati-hati. Aku tidak ingin kalian diketahui oleh pengawal Dong Shuo!” “Terutama kau, Liu Bai. Perhatikan semua yang ada disekitarmu sebab mata-mata Dong Shuo sangat banyak. Jika ada keanehan, jangan paksakan ... kalian mengerti?” Semua prajurit mengangguk tegas. Mereka segera pergi melaksanakan tugas yang telah diberikan, sedangkan Li
Zhang Yuan hanya terdiam, membiarkan komandan Fu Shan mendekatinya, bahkan membuka kain cadar yang menutupi wajah. “Panglima Zhang? Apa yang kau lakukan di sini?” ucap komandan Fu Shan membelalakan matanya. Sorot mata Zhang Yuan terpaku tajam tepat ke manik hitam komandan Fu Shan yang menyembunyikan senyuman puas karena telah berhasil menjebaknya. Zhang Yuan masih belum bicara sampai akhirnya salah satu pengawal penjara melaporkan kalau tersangka yang mereka selidiki telah meninggal karena keracunan. Hal ini jelas tidak dibantah oleh Zhang Yuan sebab satu-satunya tersangka atas pembunuhan saksi hanya dia sendiri. Bagi Zhang Yuan hal ini tidak menjadi masalah sebab mendapatkan satu orang lagi yang berada dalam naungan Dong Shuo sangat berarti meski nama baiknya semakin tercemar. “Tuan Xu Xiao, aku akan melaporkan masala
Keesokan paginya, di aula istana dikejutkan dengan kabar penjara departemen penyelidikan yang dimasuki oleh seseorang. Ditambah lagi kematian salah satu tahanan yang merupakan saksi atas masalah Zhang Yuan membuat mereka mengira-ngira kalau orang yang menerobos masuk pasti ingin mengakhiri saksi mata. Namun begitu mendengar siapa penerobos penjara, semua orang kembali terdiam dan saling melempar pandangan. Beberapa dari menteri mengemukakan pendapat kalau mereka tidak mempercayai Zhang Yuan akan melakukan hal sebodoh itu, apalagi sekarang dia dalam masa hukuman dari kaisar. Namun beberapa menteri lagi justru mencurigainya sebab mungkin saja dilakukan Zhang Yuan untuk menghilangkan saksi mata agar kebohongannya tidak diketahui. Kaisar Qin Huang yang mendengar hal itu ikut terkejut juga dan tak menyangka kalau Zhang Yuan akan bertindak gegabah dan membahayakan dirinya sendiri. Hal ini jelas mempersulitnya juga, seb
“Sembarangan! Departemen penyelidikanku bukan gampangan!” bantah Xu Xiao memelototi Zhang Yuan. “Bukan aku yang meragukan departemen penyelidikanmu, tapi penasihat Dong. Jangan salahkan aku,” balas Zhang Yuan melirik Dong Shuo yang berdiri di depan sana. Dong Shuo tersenyum kecil, tidak mau mengakui kekalahannya. Dia menyinggung Xu Xiao dengan penampilan Zhang Yuan yang bahkan tak terlihat seperti habis diinterogasi dalam penyiksaan. Namun kecurigaan itu justru ditepis Xu Xiao dengan mengangkat pakaian Zhang Yuan dan menunjukan semua luka di tubuhnya. Di depan seluruh menteri dan pejabat, Xu Xiao menjelaskan alasan dia melakukan hal itu terhadap Zhang Yuan karena khawatir dengan kaisar jika penampilan Zhang Yuan justru mengotori aula istana sebab selama semalam, penyelidikan mereka tak pernah berhenti. Melihat kondisi tubuh Zhang Yuan, se
Sepotong kain berwarna hijau pekat ditemukan di dalam pakaian sang lelaki. Hal ini merupakan salah satu bukti kalau yang berada di dalam penjara waktu itu bukan hanya Zhang Yuan, melainkan ada orang lain lagi yang mendahuluinya. “Tabib Yao, terima kasih atas bantuannya. Dengan adanya ini, bisa membantuku untuk keluar dari dalam sini.” “Panglima Zhang tak perlu berterima kasih, hal ini tidak seberapa dengan bantuanmu hingga aku bisa seperti sekarang.” Zhang Yuan mengambil potongan kain dari tangan tabib Yao lalu meminta dia menunggu di luar bilik penjara. Karena kesempatan pertemuan mereka tidak banyak, Zhang Yuan meminta Xiao Ge untuk mencari asal usul sepotong kain yang ada di tangannya. Xiao Ge mengangguk. Kedatangannya kemari juga ingin memberikan informasi kalau Liu Bai telah menemukan orang yang dicari, dan akan bergerak jika Zhang Y
“Yang mulia, ini sangat tidak adil. Waktu tiga hari belum berlalu, itu berarti aku masih punya kesempatan untuk memberikan bukti.” “Lancang! Berani sekali kau—” Hardikan kasim Ma disela oleh Qin Huang dengan mengangkat tangannya. Dengan wajah kesal dia memberikan waktu pada Zhang Yuan sampai matahari tenggelam. Jika masih belum juga memberikan bukti, maka hukuman seratus cambukan akan ditambahkan lagi. Waktu berlalu terasa sangat lama. Para menteri juga semakin kesal karena harus menghabiskan waktu yang panjang di dalam aula istana hanya untuk menunggu bukti dari Zhang Yuan datang. Sedangkan Dong Shuo masih tetap mempertahankan senyuman kemenangan dengan santai. Mentari yang bersinar juga mulai terbenam. Langit mulai gelap. Waktu yang diberikan telah berakhir. Namun Zhang Yuan masih terdiam di tengah aula istana.
Xiao Ge melanjutkan perkataan yang terhenti dengan bisikan pelan. Sorot mata Zhang Yuan dan Liu Bai melotot mendengar bahwa sepotong kain itu berasal dari dari dalam istana dan baru-baru ini dia menyelidiki di departemen penyulaman istana kalau bahan pakaian dari sepotong kain itu digunakan oleh kasim istana. “Seorang kasim biasa tentu tidak bisa memiliki keberanian seperti itu,” ucap Zhang Yuan menebak sendiri dalam benaknya. “Maksud Tuan, apa mungkin kepala kasim?” sambung Xiao Ge mengutarakan pemikirannya. Zhang Yuan masih terdiam memegang potongan kain yang baru saja dia ambil dari tangan Xiao Ge. Namun begitu merasakan sesuatu hal aneh, dia terdiam sejenak. Kedua bola matanya bahkan bergerak ke kiri dan ke kanan seolah memikirkan sesuatu. “Xiao Ge, aku ingin menemui kaisar!” “Sekarang?&rdqu