BAB 49 “Ada, tapi beliau sedang beristirahat sebentar. Sabar ya, Bu. Nanti kalau sudah gilirannya, Ibu akan kami panggil,” ucap Dewi dengan sopan. Miranda mendengkus pelan. ‘Pantesan ditungguin nggak datang-datang,’ gumam Miranda dalam hati. Dokter Ardian yang mendengar percakapan mereka pun segera terbangun dari tidurnya. “Maaf, saya ketiduran,” ucap Dokter Ardian pada Dewi setelah Dewi menutup pintu ruang poli. “Iya, nggak apa-apa, Dok. Ini nasi ayam bakar-nya,” ucap Dewi seraya menyerahkan nasi kotak yang ia beli tadi. *** Sore hari Ketika mobil Dokter Ardian sampai di pintu gerbang rumah Pak Aryo, Bu Indah sudah menunggu-nya di teras rumah dengan memangku Nizam. Sedari tadi pagi Bu Indah sudah tidak sabar untuk memarahi Dokter Ardian. “Ardian!” seru Bu Indah seraya bangkit dari duduknya ketika Dokter Ardian baru saja membuka pintu mobilnya. “Ada apa, Ma?” tanya Dokter Ardian bingung dengan sikap Bu Indah yang tiba-tiba marah padanya. “Dasar anak nakal!” ujar Bu Indah den
Terakhir Diperbarui : 2024-10-29 Baca selengkapnya