"Katakanlah!" Balas Kinanti, yang kini menatap lekat netra Hasnan."Apa kamu bisa berjanji untuk tidak marah terhadapku?" Imbuh Hasnan, dibalas anggukan oleh Kinanti."Apa kamu tahu siapa rekan bisnis yang pernah aku ceritakan waktu itu?" Kinanti kembali menggeleng."Dia!" Tukas Hasnan singkat."Maksud nya, dia?" Kini berganti membola kedua manik Kinanti."Iya, rekan bisnis ku adalah dia, ayah biologis Brizam, kekasih mu!"Bagai disambar petir kepala Kinanti saat itu, kala mendengar nama pria yang disebut oleh atasannya."Jadi, sekarang dia ada di kota ini?" Imbuhnya kembali panik."Iya benar, apa kamu tahu alasan mengapa Raihan menyuruhmu ke ruangan ku lewat tangga darurat di belakang?" Wanita yang tengah cemas di samping Hasnan itu, semakin menyimak cerita Hasnan. "Apa alasannya? Katakanlah!" Raut tidak sabar kian terpancar dari wajah ibu satu anak tersebut, rasa dag dig dug bercampur jadi satu menun
Read more