Bunyi kardiograf terdengar nyaring. Pun garis lurus di layar pencatat denyut jantung itu terlihat sangat memilukan. Semuanya di luar kendali dokter dan suster.Tangisan dan jeritan terdengar dari luar ruang ICU.Begitu dokter keluar, seseorang langsung menerobos masuk. Dia memeluk seseorang yang terbaring di brankar yang sekarang tanpa segala alat penopang hidup itu."Dar, Dara! Bangun Dar!"Percuma walau Sendanu mencoba membuat Dara bangun, gadis itu sudah tiada."Katanya lo mau pakai gaun itu di hari tunangan kita. Bangun Dar." Sekuat apa pun Sendanu memeluk, Dara sudah pergi jauh."Kenapa lo tetep keluar rumah Dar? Kalau lo mau dengerin kata orang tua lo, ini semua nggak akan terjadi." Rasanya lutut Sendanu melemas. Sendanu berlutut dan masih memegang tangan Dara yang mulai dingin."Gue janji Dar, siapa pun yang bikin lo kayak gini akan gue balas.""Hidup dia nggak akan tenang. Gue janji Dar.”
Read more