Home / Romansa / Jangan Paksa Aku... / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of Jangan Paksa Aku...: Chapter 41 - Chapter 50

72 Chapters

Bab 41

Tak berselang lama Safira dan Aditya dapat menemukan diriku juga. Aditya langsung menarik tanganku.“Hai Ana, kamu baik-baik saja?” tanya Aditya dengan nada penuh rasa kuatir. Dia pandanginya wajahku. Sorot matanya yang dalam, langsung membuat hatiku menjadi tenang. Ternyata aku lihat tidak ada perubahan pada diri Aditya terhadapku.Aku hanya menganggukkan kepalaku lemah, lalu akupun melontarkan senyum manisku padanya. Aku merasa gembira sekali dapat melihatnya kembali. Beberapa saat kami hanya saling pandang dan saling melontarkan senyum. Tanpa berkatapun kami seolah-olah telah banyak menyampaikan gejolak perasaan kami masing-masing.“Hai Dit, emangnya kamu saja yang ingin menemui Ana?” tiba-tiba Safira menegur Aditya sambil menarik Aditya. “Hai Ana… Aku senang deh dapat melihatmu dari dekat,” sapa Safira padaku. Lalu Safira memelukku dengan erat. Akupun langsung memeluk Safira dengan senang hati. Perasaanku sangat ter
Read more

Bab 42

Melihat Aditya begitu kuatir, Cinthya langsung menyetuk.“Dit, rasa kuatirmu itu terlambat. Bagaimana sih kamu ini sebagai laki-laki, kurang banget memperhatikan sang pujaanmu? Seharusnya kamu itu selalu melindungi keselamatan Ana dari gangguan orang lain. Bukannya terlambat melulu begitu, “ gurau Cinthya. Lalu lanjutnya,”Rasa kuatirmu kini simpan saja karena Ana kini sudah pindah pemondokan. Sekarang dia tinggal di rumah Bibinya di Jl. Alfalah 14, Glugur Darat, tau…” Aditya yang merasa diledek menjadi jengah. Aku langsung menendang betis Cinthya, sembari melototinya.“Aduh!!!” teriak Cinthya. “Idiiih… Ada yang bela nih,” sindir Cinthya. Aku menjadi malu dan keki dibuat Cinthya. Sedangkan Safira dan Widya tersenyum melihat gurauan Cinthya dan tingkahku. “Udah deh! Aku nggak ganggu lagi.”“Ih merajuk nih?” goda Safira.“Habis sih aku dikeroyok begini&he
Read more

Bab 43

Sementara itu, Cinthya sempat kehilangan jejak rombongan mobil Andrew.  Sampai-sampai Cinthya berkeliling di kawasan perkebunan yang sangat luas tersebut. Ingin bertanya di jalan, tidak seorangpun yang dilihatnya. Hampir dua jam Cinthya keliling perkebunan. Sampai akhirnya dia bertemu rombongan teman-teman Aditya yang menggunakan lima mobil dan didampingi oleh petugas dari kepolisian. Akupun menyusul mereka dari belakang. Setelah mobil yang aku kendarai sampai di depan mobil Cinthya, aku segera turun dan bergabung dengan Cinthya, Widya dan Safira.Petugas kepolisian yang turut serta dalam pengejaran aksi penculikan Aditya ini langsung menjumpai Cinthya, Widya dan Safira untuk mencari informasi lebih lanjut tentang keberadaan Aditya. Cinthya, Widya dan Safira dengan terbata-bata menjelaskan, mereka kehilangan jejak setelah memasuki kawasan perkebunan tebu dan tembakau ini. Mendengar penjelasan Cinthya, Widya dan Safira, aku jadi panik setengah mati. Aku benar-benar tak du
Read more

Bab 44

Andrew terdiam. Dia berpikir dan menimbang efek dari melenyapkan Aditya ini.“Sudahlah Drew tidak usah kamu pikir-pikir lagi, sudah kepalang basah. Habisi sajalah dia, habis perkara. Nanti kita tidak keburu lagi,” timbrung Anton mendukung rencana Joni dan Raka. Diapun menjadi panik juga.Melihat rekan-rekannya jadi gelisah dan setengah panik. Andrew pun tidak mampu mempergunakan nalarnya lagi. Tanpa pikir panjang lagi dia segera memerintah.“Oke, kalau itu usul kalian. Habisi dia. Kalian atur jangan sampai meninggalkan jejak dan lenyapkan segala barang bukti yang ada di sini secepatnya,” jawab Andrew dengan mantap. Lalu Andrew menjauh untuk menyaksikan eksekusi  terhadap Aditya.Aditya sampai tidak percaya, akibat omongannya mereka semua menjadi panik. Kepanikan membuat mereka tidak bisa lagi berpikir panjang. Padahal dia ngomong untuk memancing rasa takut, agar membuat mereka sadar. Tapi sudah kepalang salah perkiraan, Aditya
Read more

Bab 45

Akhirnya Aditya dibawa ke rumah sakit Glenn Eagle Medan untuk dirawat. Aditya langsung dimasukkan ke ruang UGD. Sedangkan aku bersama Safira, Cinthya dan Widya terus  menunggu Aditya di luar ruangan. Cukup lama juga, kami menunggu hasil check up menyeluruh dan perawatan dokter terhadap luka-luka yang diderita Aditya.Di saat kami menunggu hasil check up, Safira berusaha menghubungi keluarga Aditya dengan hati-hati. Kebetulan yang mengangkat telepon ternyata ibunya Aditya. Safira segera memberitaukan apa yang terjadi pada Aditya. Sudah barang tentu, keluarga Aditya menjadi panik dan cemas memikirkan kondisi Aditya. Mereka pun bergegas menuju rumah sakit untuk menjenguk Aditya.Safira langsung menyambut kedatangan orang tua Aditya, begitu dilihatnya mereka muncul di lobby rumah sakit. Safira mengantarkan mereka menuju UGD untuk menjenguk kondisi Aditya. Dan kebetulan juga, Dokter sudah selesai melakukan perawatan dan check up terhadap luka-luka Aditya, termasuk rong
Read more

Bab 46 5 Tahun Kemudian…

Ternyata, mendekam dalam penjara Tanjung Gusta Medan gagal membuat Andrew menyadari kesalahannya. Padahal, 5 tahun bukan waktu yang sebentar untuk mengkaji diri. Paling tepat, penjara tempat Andrew untuk mereview semua tindakannya yang menyebabkan dirinya dijebloskan ke dalam penjara. Bahkan, akibat tindakannya telah membawa tiga rekannya, Joni, Raka dan Anton untuk merasakan kejamnya kehidupan dalam penjara. Namun, kehidupan keras dalam penjara menyebabkan semakin kentalnya dendam kesumat Andrew pada Aditya yang dianggap telah merebut kekasihnya. Dia masih tidak rela melepas Ana dari sisinya. Selama lima tahun ini, Andrew sangat merindukan Ana. Di hatinya hanya ada seorang cewek pujaannya, yaitu Ana. Sangat sulit baginya untuk melupakan Ana. Apalagi beralih dari Ana. Keinginannya pun semakin bulat, ingin merebut kembali Ana dari Aditya, apapun caranya. Walau kini dia tidak tahu di mana keberadaan Ana. Tapi itu masalah gampanglah, pikirnya. Ana harus berada di sisinya, tekadnya.
Read more

Bab 47 Mencari Jejak Ana...

Malam itu, Anton, Raka dan Joni terlihat nongkrong di Champion Café Medan. Champion Café ini merupakan tempat tongkrongan kawula muda Medan, tepatnya terletak di Jl. Dr. Masyur No 134 Medan. So pasti, jadi tempat tongkrongan anak mahasiswa USU karena tempat ini tak jauh dari kampus USU. Maka jangan heran, kalau pengunjungnya didominasi oleh anak muda, ABG, bahkan banyak yang berpasang-pasangan, bercengkrama menjalin kasih. Memang desain lokasi dan ornament interior Champion Café ini sungguh berkelas dan sangat mengena seleranya anak muda masa kini. Tak kalah dengan café-café yang ada di Lembang Bandung. Apalagi suasana malam itu sungguh syahdu didukung iringan musik romantis dari group band café.“Anton, apa kau sudah dapat info tentang Ana, tuh?” tanya Joni penuh harap. Sudah tentu, Joni ingin sekali memuaskan keinginan Andrew agar dia segera memenuhi janjinya pada mereka.
Read more

Bab 48 Tragedi Kejantanan...

Sore itu, Aditya merasa kesal bukan main, begitu membaca hasil diagnosis medical check up milik dirinya. Dari balik meja kerjanya, terlihat raut wajah Aditya kecewa banget dan rahangnya sampai kaku. Kedua tangannya terkepal kencang dan sampai menggeletar, sembari memegang lembaran kertas laporan hasil diagnosis. Mata Aditya mencorong tajam, tak bekedip menyelusuri kata demi kata yang tertera di laporan medis itu. Kalau boleh dibilang, emosi Aditya telah mencapai tingkat dewa. Teringat di benak pikirannya, bagaimana saat buah pelirnya berulang-kali dihajar dengan pukulan, tendangan dan injakan oleh mereka itu. Benturan keras itu yang menyebabkan penderitaannya kini. Masih terbayang, rasa sakit yang ditimbulkannya bukan kepalang sampai ke ubun-ubun kepala, bahkan rasanya mau jumpalitan menahan rasa sakit saat itu. Seandainya, orang yang menyebabkan emosi tingkat dewa Aditya itu  muncul, mungkin sudah Aditya remukkan wajah orang itu. Itu pun belumlah cukup untuk membayar
Read more

Bab 49 Segarra Seaside Escape...

Segarra Seaside Escape ini, kata orang merupakan tempat borjuis Jakarta. Mungkin tempat ini didesain dan disiapkan hanya untuk kalangan executive muda dan orang-orang tajir yang haus akan tempat yang dapat memanjakan jiwa dan menghibur diri dengan suasana romantis. Wajarlah, untuk memanjakan kalangan executive muda dan orang-orang tajir agar tidak ragu untuk mengeluarkan uangnya, maka desain enterior dan eksterior Segarra Seaside Escape disiapkan secara eksklusif sedemikian rupa untuk memenuhi standar selera kalangan mereka. Di samping itu, sudah pasti menu yang disajikan pun cukup spesial. Makanya jangan heran kalau terkesan mahal bagi kebanyakan orang. Tapi yang jelas tidak rugi loh, menikmati suasana Segarra Seaside Escape ini. Bagi mereka yang rela merogoh kocek lebih dalam, tentu sebanding dengan kesan dan kepuasan jiwa yang di dapat loh! Yang pasti dapat merasakan suasana romantis sajian high class Jakarta.Kapan lagi, makanya aku tak ingin menghilangk
Read more

Bab 50 Hati Yang terluka…

Dari jauh, aku lihat Aditya berdiri di tepi pantai, menghadap ke laut. Dia sibuk dengan telepon hapenya. Dia serius banget. Dari wajahnya, aku lihat dia tak happy.  Dia begitu tertekan. Aditya tidak menyadari, aku telah berada tak jauh darinya. “Ehm!” Yeah! Aku berdehem untuk memecah perhatian Aditya. Sontak, Aditya pun tahu diri, lantas menoleh dan memandangku. Lalu, dia buru-buru memotong pembicaraannya di hape dan mengakhirinya. Sesaat kemudian, Aditya pun segera menghampiriku. “Hai Ana, kok lama sekali?”  “Antriannya panjang, Adit!” jawabku sekenanya. So pasti, aku tidak ingin ngomong kalau aku tak sengaja habis berpelukan dengan cowok lain. Bisa kacau, kalau Aditya tahu kejadian yang menimpaku tadi. Bisa-bisa merusak suasana kebersamaanku malam ini dengannya, batinku. Aku pun memutuskan untuk bersandiwara di hadapan Aditya dan merahasiakan kejadian yang menurutku sangat-sangatlah menggetarkan hatiku itu. “Habis menele
Read more
PREV
1
...
345678
DMCA.com Protection Status