Semesta RainAku bergegas lari ke koridor kampus saat mendung tiba-tiba menghitam. Padahal sepuluh menit lalu, langit masih tampak cerah saat aku keluar dari rumah. Sial, kalau saja tahu hujan akan turun, aku lebih baik tidak ikut kelas siang. Biar saja dosen galak dan kejam itu membubuhkan nilai c untuk mata kuliah yang tidak aku ikuti. Toh, satu nilai c tidak akan berpengaruh pada IPK-ku yang selalu cumlaude atau dengan pujian.Angin kencang dan aroma petrichor yang menusuk hidung membuat tubuhku gemetar. Setidaknya, sebelum rintik pertama jatuh membasahi bumi, aku harus segera sampai di kelas. Sial, sial. Hari apa sih ini? Bisa-bisanya aku terjebak di kampus saat hari berhujan.Aku benci hujan. Sangat membencinya sampai-sampai aku ingin menghapuskan hujan dari namaku sendiri. Ya, aku ingin sekali menghapus hujan dari namaku. "Woo ... santai dong, Rain!" teriak Aruna - satu-satunya teman satu kelas yang aku kenal - saat kami hampir be
Terakhir Diperbarui : 2021-07-26 Baca selengkapnya