Home / Fantasi / The Story Of Henry Thomas / Chapter 161 - Chapter 170

All Chapters of The Story Of Henry Thomas: Chapter 161 - Chapter 170

258 Chapters

Bab 161

Sementara itu diarena pertandingan setelah juri selesai membacakan peraturan, juri keluar dari arena setelah itu muncul seorang kakek tua yang mempunyai janggut panjang berwarna putih yang memakai jubah penyihir dan membawa tongkat ditangan kirinya, saat itu juga dia berkata kepada ahli sihir yang ingin menutupi arena dengan sihir perlindungan “Biar aku saja yang memagari arena ini, sihir kalian tidak akan cukup untuk menahan lonjakan kekuatan mereka ketika bertarung, para ahli sihir kemudian bersujud dan berkata “Lord Magnus, silahkan”, setelah itu dia memagari arena pertandingan dengan kekuatan sihirnya, kemudian dia memberi aba-aba kepada juri untuk memulai pertandingan, lalu juri berkata “Mulai”, sebelum mereka bertarung Charles berkata “Henry jangan tahan kekuatanmu, kita akan bersenang-senang disini, dinding sihir ini dipagari oleh Lord Magnus dan tidak akan hancur meskipun kita mengeluarkan seluruh kekuatan kita”, “Tentu saja, a
last updateLast Updated : 2021-11-14
Read more

Bab 162

Ledakan yang disebabkan oleh tabrakan kekuatan mereka membuat hancur seluruh arena tempat mereka bertanding, sampai-sampai ledakan tersebut juga membuat retak sihir pelindung yang dibuat oleh Lord Magnus, setelah getaran yang disebabkan oleh tabrakan kekuatan mereka berhenti, seluruh arena pertandingan dikelilingi oleh asap dari hancurnya yang membuat seluruh orang yang menonton tidak bisa melihat siapa yang menang, akan tetapi setelah menunggu sedikit lama, akhirnya asap tersebut perlahan-lahan mulai menghilang dan menampakkan bayangan seorang yang masih berdiri dan yang satunya sudah terkapar, saat asap tersebut sudah menghilang terlihat Charles yang masih berdiri dan Henry yang terkapar, saat juri ingin mengumumkan pemenangnya tiba-tiba Charles berkata “Aku kalah”, kemudian dia jatuh dan terkapar dengan senyuman sambil memejamkan matanya, disisi lain Henry yang terkapar perlahan-lahan bangun dan berkata “Kamu kuat sekali Charles”, setelah itu juri langsung
last updateLast Updated : 2021-11-14
Read more

Bab 163

Setelah mendengar penjelasan Klaus, Frans menjawab “Tenang saja, aku pasti akan datang besok, Claudia dan Bella pasti akan baik-baik saja disini”, “Iya, iya, Yang Mulia, saya pasti akan datang untuk memenuhi undangan anda yang terhormat, sudah sana pergi”, ujar Zelona sambil mengibaskan tangannya untuk mengusir Klaus pergi, setelah itu Klaus pergi sambil menggelengkan kepalanya. Tidak lama setelah Klaus pergi, Victoria menghampiri Henry dengan sebuah toples ditangannya, kemudian dia membuka toples tersebut dan mengambil sebuah daun hijau yang ditempelkan kelengan Henry, tiba-tiba daun tersebut berubah menjadi warna keemasan dan Victoria berkata “Baik, energi celestial sudah terkumpul sedikit demi sedikit”, kemudian dia menuju ke Charles dan melakukan hal yang sama, setelah selesai dia berkata kepada mereka berdua “Untuk saat ini kalian harus beristirahat dulu, kalian sudah boleh pulang saat sore hari”, “Baik” jawab mereka,
last updateLast Updated : 2021-11-14
Read more

Bab 164

Henry terkejut karena rasa coklatnya sangat enak, kemudian dia berkata dalam hati “Kenapa ini rasanya sangat enak, tapi ini mirip sekali dengan coklat yang dimiliki Claudia”, karena kebingungan Henry bertanya kepada Bella “Bella apa kamu yang membuatnya, ini sangat enak”, “Benarkah itu Henry, ini coklat buatanku dan Claudia”, jawab Bella dengan semangat dengan wajah datarnya, Henry sangat terkejut dengan apa yang didengarnya, kemudian dia kembali berkata dalam hati “Jika coklat ini buatan Bella dan Claudia, sudah pasti coklat yang dimakan oleh Charles rasanya sama, tapi kenapa dia seperti itu?”, karena semakin kebingungan Henry memanggil Gauce, “Gauce kemari sebentar”, setelah Gauce menghampiri Henry berbisik “Gauce apa kamu tahu kenapa wajah Charles seperti itu setelah memakan coklat pemberian Claudia, soalnya coklat yang kumakan ini enak sekali dan Bella berkata membuatnya bersama Claudia”, s
last updateLast Updated : 2021-11-14
Read more

Bab 165

Sementara itu saat ini Gauce dan Tia, dibawa keruangan yang berbeda, Gauce dibawa keruangan ganti oleh pelayan pria dan Tia dibawa keruangan ganti oleh pelayan pria, pelayan tersebut mulai mengganti pakaian mereka dan mendandani mereka. Tidak berapa lama setelah keluar Gauce dan Tia serentak dari ruangan ganti masing-masing, ketika mereka saling memandang satu sama lain, mereka sangat terkejut melihat perubahan mereka yang diiringi wajah mereka berdua memerah sedikit demi sedikit, setelah mereka berdua saling mendekat satu sama lain, terlihat Tia menggunakan gaun berwarna merah yang memakai topi kembang mawar dan membawa paying, dan terlihat Gauce memakai setelan jas putih bersih yang memakai topi bundar panjang keatas, Gauce kemudian berkata “Kamu cantik sekali Tia, saat seperti ini kamu terlihat seperti gadis biasa yang tidak pandai bertarung”, “A-apa yang kamu katakan, kamu membuatku malu, kamu sendiri juga terlihat berbeda dengan pakaian itu”, jawab Tia d
last updateLast Updated : 2021-11-14
Read more

Bab 166

Setelah mereka selesai berciuman suasana didalam kereta menjadi sedikit canggung, diiringi wajah mereka yang perlahan mulai memerah, saat itu juga tiba-tiba kereta kuda tersebut berhenti dan terdengar suara teriakan dari luar “Hei keluarlah kalian pengantin baru, kereta ini sudah kami bajak”, setelah itu tiba-tiba wajah Tia mulai berubah dan memasang senyuman jahat, tapi Gauce memegang tangannya dan berkata “Tia, Tuan Frans sudah memberikan hadiah ini dengan sangat baik kepada kita, kita harus sedikit menahan diri dan membuat kejutan untuk mereka”, seketika itu Tia sadar dan berkata “Oh maafkan aku, aku hanya terlalu semangat dengan hadiah yang diberikan oleh Tuan Frans, disampai menyiapkan hadiah sebesar ini untuk kita”, “Hei keluarlah kalian, jangan takut kami hanya ingin sedikit bermain dengan kalian”, kemudian Gauce dan Tia keluar dari dalam kereta dan disana terlihat kusir yang membawa kereta sudah bergabung bersama para perampok,
last updateLast Updated : 2021-11-14
Read more

Bab 167

Tia terus melanjutkan siksaan terhadap para perampok sampai hari menjelang sore, ketika dia sudah selesai menyiksa semua perampok, Gauce bertanya kepada Tia yang masih tertawa jahat sambil memegang bahunya “Tia, apa kamu sudah puas?”, Tia langsung tersadar dan berkata kepada Gauce “Oh maaf Gauce, aku harus sangat berterima kasih kepada Tuan Frans atas hadiah ini, aku puas sekali”, “Oh baguslah jika begitu, karena kamu sudah puas, sayang sekali kita tidak bisa menangkap beberapa serangga disekitar kota”, ujar Gauce sambil tersenyum, Tia kemudian membalas sambil balik tersenyum “Mungkin hari ini mereka masih beruntung tidak bertemu dengan kita, ayo kita pulang pasti Tuan Muda kita sudah bersiap-siap untuk pulang dari balai perawatan”, “Tapi sebelum itu bersihkan dirimu dulu, jika kamu kebalai perawatan dalam keadaan seperti ini pasti akan membuat semua herbalis disana ketakutan”, ujar Gauce sambil meraih tangan Tia yang berlu
last updateLast Updated : 2021-11-19
Read more

Bab 168

Gauce kemudian memegang tangan Tia dan melihat jari yang dikatakan Tia sambil mengelusnya , setelah itu Gauce berkata sambil takjub “Wah kamu benar ini hebat sekali, bahkan tidak ada sedikitpun bekas luka, jari ini bahkan terlihat tidak pernah terluka sama sekali”, Tia kemudian menarik tangan dan berkata sambil malu-malu “Kan kamu tidak perlu mengelusnya juga, kamu membuatku malu”, Gauce kemudian tertawa dan berkata “Oh maaf-maaf, aku hanya takjub saja melihat kekuatan mereka, jika kemampuan mereka ini diketahui oleh orang jahat, pasti mereka langsung mengincar mereka”, “Oleh karena itu juga Tuan Henry harus pergi ke Arcania untuk berlatih agar dia bisa melindungi Nona Elisa dan Elise, bagaimanapun Tuan Henry sangat menyayagi Nona Elisa dan Elise seperti adik kandungnya sendiri, Tuan Henry pasti akan sangat merasa sedih jika dia tidak mampu melindungi adik kesayangannya”, jawab Tia sambil menatap mata Gauce, setelah itu Tia kembali ber
last updateLast Updated : 2021-11-19
Read more

Bab 169

Kemudian Tia menjawab “Kakatan ini kepada ibuku “Aku mungkin tidak akan pulang dulu sampai melatih Tuan Muda dengan kemampuan yang aku miliki, dan Tuan Muda akan pergi kesana bersama kak Ria sampai dia menguasai teknik berpedang rapier yang akan diajari oleh guruku yang dulu, yaitu Ninia Walter si Kesatria Hitam”, apakah kamu bisa menyampaikan itu?”, “Baik Nona Tia saya akan menyampaikannya”, jawab pelayan tersebut kemudian dia kembali berkata “Terima kasih untuk waktunya Nona Tia, karena tugas kami disini sudah selesai, kami akan segera pergi ke Arcania”, lalu pelayan tersebut pergi setelah membungkuk kepada Tia, saat itu juga terdengar raungan seekor monster dan Gauce langsung melihat kearah luar dan melihat keempat pelayan wanita tersebut menaiki monster Wyvern(Seperti seekor naga) dan terbang kelangit bersama tubuh-tubuh yang mereka bawa, Gauce kemudian berkata “Jika orang-orang biasa pasti mereka tidak akan tahu bahwa keempa
last updateLast Updated : 2021-11-19
Read more

Bab 170

Saat mereka berada dihalaman balai perawatan, ada 3 buah kereta kuda yang menunggu mereka, karena Sarah, Bella dan Ophelia menaiki kereta yang berbeda, mereka berpamitan dengan Henry lalu naik kedalam kereta kuda, Sarah dan Ophelia naik kedalam kereta kuda yang sama diikuti Ninia dan Victoria, lalu mereka pergi, sementara itu Bella yang saat ini sedang menunggu Claudia untuk naik kereta kuda karena masih berpamitan dengan Charles, berkata kepada Henry “Henry, jangan lupa besok datang keistana ya, aku menunggumu”, “Oke Bella, aku pasti akan datang”, jawab Henry sambil tersenyum, “Kamu juga Charles jangan lupa datang ya, besok pelantikanmu dan Henry”, ujar Claudia sambil menatap wajah Charles, “Iya, iya tenang saja, aku pasti akan datang”, setelah itu Claudia mencium pipi Charles dan masuk kedalam kereta kuda, “Bella, ayo kita pergi”, teriak Claudia dari dalam kereta kuda, setelah itu Bella juga mencium pipi Henry lalu dia ma
last updateLast Updated : 2021-11-19
Read more
PREV
1
...
1516171819
...
26
DMCA.com Protection Status