Saat mereka berada dihalaman balai perawatan, ada 3 buah kereta kuda yang menunggu mereka, karena Sarah, Bella dan Ophelia menaiki kereta yang berbeda, mereka berpamitan dengan Henry lalu naik kedalam kereta kuda, Sarah dan Ophelia naik kedalam kereta kuda yang sama diikuti Ninia dan Victoria, lalu mereka pergi, sementara itu Bella yang saat ini sedang menunggu Claudia untuk naik kereta kuda karena masih berpamitan dengan Charles, berkata kepada Henry “Henry, jangan lupa besok datang keistana ya, aku menunggumu”, “Oke Bella, aku pasti akan datang”, jawab Henry sambil tersenyum, “Kamu juga Charles jangan lupa datang ya, besok pelantikanmu dan Henry”, ujar Claudia sambil menatap wajah Charles, “Iya, iya tenang saja, aku pasti akan datang”, setelah itu Claudia mencium pipi Charles dan masuk kedalam kereta kuda, “Bella, ayo kita pergi”, teriak Claudia dari dalam kereta kuda, setelah itu Bella juga mencium pipi Henry lalu dia ma
Setelah berhenti bercerita, Frans melihat Henry dan Charles dan kembali berkata “Alasan aku dan Zelona ingin kalian pergi kesana karena ingin kalian menjadi kuat diatas bimbingan mereka semua, selain kalian sudah belajar dari Gauce dan Tia yang pernah berlatih disana, kalian juga akan menerima pelatihan dari 3 orang kakak Tia yang kekuatan mereka bertiga lebih kuat dari Tia dan Gauce, ceritakan sedikit mengenai 3 orang kakakmu itu agar Henry dan Charles mengetahuinya”, “Baik Tuan Frans”, jawab Tia, kemudian Tia mulai bercerita “Saya mempunyai 3 orang saudara kandung, yang pertama adalah saudara laki-laki yang bernama Tio, dia adalah seorang pendiam dan pembunuh yang sangat hebat diantara kami bertiga, orang-orang disana menjuluki dia “Pedang Sunyi”, karena saat dia membunuh orang dengan pedang yang dia pakai tidak ada terdengar suara sedikitpun, bahkan tidak ada darah berserakan dimana-mana saat dia sudah selesai melakukan tugasnya, selanjut
Tia kemudian mengusap kepala Henry dan berkata “Tuan Muda, kami semua juga sangat senang anda datang kesini dan menjadi bagian dari keluarga ini, semenjak anda datang Nona Diana akhirnya bisa tersenyum lagi ditengah keadaannya yang seperti itu”, lalu Henry terus menangis sambil memeluk Tia. Frans yang melihat hal itu sedikit terharu dan sedikit mengusap air matanya, setelah itu Frans berkata kepada Zelona “Zelona sekarang giliranmu”, kemudian Zelona menatap kearah Charles yang tersenyum melihat kearah Henry dan Tia, lalu Zelona berkata “Charles apa kamu mau kesana bersama Henry untuk berlatih? Tentu saja kamu bisa menolaknya, mama akan menghargai semua keputusanmu”, Charles kemudian menatap kearah Zelona dan berkata “Kenapa aku harus menolak kesempatan yang sangat berharga ini mama, bahkan jika tidak diizinkan aku akan pergi untuk berlatih bersama Henry, aku tidak ingin ketinggalan dari Henry karena kami itu rival sekaligus teman, aku
Frans kemudian berkata “Aku sudah tahu jika kekuatan mereka sangat hebat, tapi jika mereka bisa menyambung bagian yang terpotong itu sangat tidak bisa diterima oleh akal sehat keluarga bangsawan, ingat Tia selain dari orang-orang terdekat kita jangan sampai ada bangsawan lain yang mengetahui kekuatan Elisa dan Elise, mereka pasti akan mengincar Elisa dan Elise untuk memanfaatkan kemampuanya”, “Baik Tuan Frans, saya juga sudah memperketat keamanan dikediaman anda, dan disini juga ada kak Ria, pasti mereka akan berpikir dua kali jika ingin masuk kesini, tidak orang yang pernah selamat setelah menghirup racun dari tubuh kak Ria”, “Bagus, itu yang aku suka darimu, kamu selalu cepat dalam bertindak”, ujar Frans sambil tersenyum, “Terima kasih Tuan Frans, keluarga kami telah bersumpah dan berjanji untuk melayani anda dan keturunan anda dengan baik, jadi saya akan melakukan apapun agar kediaman ini aman, dan tidak terulang hal yang sama”, jaw
Setelah itu Ria mulai bercerita “Sebelumnya saya mohon karena telah merahasiakan hal ini dari anda Tuan Frans, saat saya masih belajar mengenai racun, saya sudah mengetahui bahwa ada racun yang berada didalam tubuh Nona Diana, racun itu mematikan semua saraf didalam tubuh Nona Diana, bahkan sampai aliran energi celestialnya, akan tetapi saat itu saya masih belajar dan tidak berani mengatakan hal ini kepada anda, semenjak saat itu saya mulai berlatih dengan keras hingga akhirnya tubuh saya sendiri sekarang ini dipenuhi racun yang berbahaya dan mendapat julukan “Wanita Racun”, akan tetapi racun didalam tubuh saya ini bisa saya kendalikan sesuka hati agar tidak merusak saraf-saraf tubuh saya, saya sudah menemukan cara untuk mengeluarkan racun tersebut dari tubuh Nona Diana, akan tetapi karena racun tersebut sudah sangat berada didalam tubuh Nona Diana dan melekat dengan semua sarafnya, saya tidak bisa menarik semua racun tersebut untuk masuk kedalam tubuh saya karena
Saat mendengar pertengkaran kakak-adik itu Frans berkata kepada Tia “Sudah Tia tidak apa, ini adalah hadiah untuk kerja kerasnya, jadi aku akan mengabulkan semuanya”, “Hah benarkah itu Tuan, akhirnya keinginanku terwujud, hehe”, ujar Ria sambil tertawa senang, “Tuan Frans, percayalah semua orang akan pingsan saat dia melakukan penelitiannya, lebih baik anda pikir-pikir dulu”, ujar Tia sambil menunjuk Ria yang sedang kegirangan, “Hei Tia, kamu jangan menghasut Tuan Frans untuk membatalkan hadiahnya, kupukul kamu nanti”, ujar Ria dengan kesal kepada Ria, setelah itu Frans menjawab sambil tersenyum “Tenang saja Tia, aku mempunyai beberapa Villa yang tidak pernah digunakan karena anak-anak masih kecil, dan ada sebuah Villa besar yang tidak pernah kugunakan yang berada diselatan kediaman ini, Villa itu sangat jauh dari sini jadi meskipun Ria melakukan berbagai penelitian disana, baunya tidak akan sampai kesini”, lalu Frans berka
Setelah anak-anak pergi, Frans berkata kepada Diana “Diana, ayo juga kita kembali kekamar, aku sudah lama merindukanmu”, “Dasar kamu tidak sabaran”, jawab Diana dengan malu-malu, lalu Frans langsung menggendong Diana dengan kedua tangannya dan berkata kepada Jason “Kami duluan ya”, “Baik, Tuan Frans, nikmati waktu”, jawab Jason sambil membungkuk, tidak lama setelah itu mereka pergi sambil tersenyum memandangi satu sama lain dan menghilang dari pandangan Jason, Jason kemudian berkata kepada Ria dan Tia “Kalian berdua ayo ikut aku keruang kerja”, “Baik kakek”, jawab mereka berdua, kemudian mereka pergi bersama-sama keruang kerja Jason, saat mereka sampai dan masuk keruang kerja Jason, Jason langsung berkata kepada Ria “Ria apa yang kamu lakukan hari ini sangat membuatku bangga, lihatlah betapa senangnya Tuan Frans dengan hasil kerjamu”, “Terima kasih kakek, tapi apa yang kulakukan ini juga karena
Ria kemudian kembali bertanya “Tapi ayah dan ibu tidak pernah memberitahu pada kami jika wilayah yang mereka urus sebanyak itu, mereka hanya berkata Tuan Frans mempunyai beberapa wilayah saja”, kemudian Jason menjawab “Itu karena aku yang menyuruh mereka agar tidak memberitahu kalian, sampai kalian sanggup mengurusi wilayah tersebut seorang diri, sebenarnya Tuan Frans sudah memberitahuku untuk memberi masing-masing dari kalian satu wilayah untuk kalian urus akan tetapi saat ini kalian belum sanggup melakukannya, kalian harus terus belajar dari ayah dan ibu kalian, semua wilayah yang mereka urus itu makmur dan jaya, mungkin aku sendiri bahkan tidak sanggup melakukan hal itu, karena usaha mereka juga Tuan Frans bisa mendapat hasil sebanyak ini”, “Jadi kakek, kapan saat kami harus mengurusi wilayah tersebut?”, tanya Tia dengan heran, “Aku sudah memberitahu ayah dan ibu kalian, ketika kalian sudah memiliki pasangan lalu menikah, kalian akan ting
Setelah mengangguk, Tia kemudian menghampiri peti kecil tersebut lalu membukanya dan apa yang dia lihat membuatnya kaget, disana terdapat ratusan kunci yang setiap gantungannya terdapat nomor, bahkan Tia melihat ada nomor 200, itu menandakan 200 adalah semua Villa yang telah dimiliki Frans diberbagai daerah kekuasaan yang dia miliki, Tia kemudian mencari nomor 12 dan menemukan sebuah kunci perunggu, setelah itu dia menutup peti tersebut lalu menghampiri Ria dan berkata “Ayo kak, aku sudah menemukannya dari sekian banyak kunci itu”, lalu Ria membalas sambil melambai kepada Jason “Baik ayo kita pergi, kakek kami pergi dulu, terima kasih untuk hadiah ini”, “Baik hati-hati, jika ingin menaiki kuda, ambil saja dikandang, tanya saja kepada Tia tempatnya”, balas Jason sambil melihat mereka berdua meninggalkan ruangan tersebut, saat berada diluar rumah Tia bertanya kepada Ria “Apa kamu ingin naik kuda kak?”, “Kurasa tidak perlu, aku ingi