Setelah mengangguk, Tia kemudian menghampiri peti kecil tersebut lalu membukanya dan apa yang dia lihat membuatnya kaget, disana terdapat ratusan kunci yang setiap gantungannya terdapat nomor, bahkan Tia melihat ada nomor 200, itu menandakan 200 adalah semua Villa yang telah dimiliki Frans diberbagai daerah kekuasaan yang dia miliki, Tia kemudian mencari nomor 12 dan menemukan sebuah kunci perunggu, setelah itu dia menutup peti tersebut lalu menghampiri Ria dan berkata “Ayo kak, aku sudah menemukannya dari sekian banyak kunci itu”, lalu Ria membalas sambil melambai kepada Jason “Baik ayo kita pergi, kakek kami pergi dulu, terima kasih untuk hadiah ini”, “Baik hati-hati, jika ingin menaiki kuda, ambil saja dikandang, tanya saja kepada Tia tempatnya”, balas Jason sambil melihat mereka berdua meninggalkan ruangan tersebut, saat berada diluar rumah Tia bertanya kepada Ria “Apa kamu ingin naik kuda kak?”, “Kurasa tidak perlu, aku ingi
Setelah Tia menghilang dari pandangannya, Ria langsung masuk kedalam Villa dan melihat ruangan besar yang memiliki perabotan mewah yang masih lengkap dari sofa hingga lemari kaca yang membuatnya kagum, akan tetapi ada satu hal yang membuat Ria penasaran, tempat itu sangat bersih sekali seperti dibersihkan setiap harinya, padahal Tia berkata Villa itu tidak pernah dipakai sama sekali, kemudian Ria berkata dalam hatinya “Mungkinkan ini ulah beberapa serangga, tapi tidak mungkin serangga mau membersihkan tempat ini dengan sangat bersih, hmm menarik juga sepertnya aku harus memeriksa berbagai sudut ruangan, aku sangat penasaran dengan apa yang ada disini”, kemudian Ria mulai memeriksa semua kamar yang ada disana, tapi dia tidak menemukan apapun selain ruangan kosong, dan semua ruangan yang dia masukin itu bersih sekali bahkan tidak ada debu sedikitpun, saat sedang berjalan-jalan Ria melihat sebuah pintu yang mengarah kebawah tanah dan melihat jejak kaki disana, lalu
Setelah Ria mendengar penjelasan gadis tersebut, dia menarik kukunya dari lengan gadis tersebut dan berkata “Baiklah kamu tidak berbohong, ayo kita keatas saja, disini sangat gelap”, “Bagaimana anda bisa tahu kalau saya tidak berbohong Nona?”, tanya gadis tersebut sambil mengikuti Ria untuk naik keatas, “Tentu saja aku tahu, racun yang ada didalam tubuh yang menjadi saksinya bahwa kamu tidak berbohong”, jawab Ria sambil menaiki tangga untuk menuju keatas, saat sampai diatas Ria kembali kepada gadis itu “Oh iya, namaku Ria orang menjulukiku “Wanita Racun”, karena aku seorang pembunuh yang bisa mengendalikan berbagai racun, siapa namamu?”, “Nama saya Frida Nona Ria, apakah Nona yang memiliki rumah ini? Maaf jika saya sudah masuk tanpa izin karena waktu itu hujan dan saya tidak punya tempat berteduh lagi”, jawab Frida sambil menundukkan kepalanya untuk meminta maaf, kemudian Ria berkata sambil tertawa “Sebena
Setelah membuka pintu Villa, Ria menepuk tangannya dan muncul seorang pengawal berbadan besar, setelah itu Ria berkata kepadanya “Bawakan aku beberapa makanan, dan letakkan saja diluar aku akan mengambil nanti”, setelah mengangguk pelayan tersebut langsung menghilang dan Ria menutup pintu Villa, lalu menuju kearah Frida dan berkata “Sambil menunggu makanan, sebaiknya kita membersihkan tubuhnya dulu, dan mencari pakaian yang layak kamu pakai, pasti ada pakain untuk gadis seusiamu disini”, setelah itu Ria membawa Frida kekamar mandi untuk membersihkan tubuh Frida, ketika sedang membersihkan tubuh Frida, Ria sedikit bertanya “Setelah ini kamu mau kemana?”, “Saya tidak punya tujuan Nona, karena saya telah dibuang oleh orang tua saya, saya tidak mungkin kembali kesana”, jawab Frida, kemudian Ria berkata “Bagaimana jika kamu bekerja menjadi asistenku? Sangat sulit mencari asisten karena pekerjaanku berhubungan dengan racun yang mematik
Frida kemudian menjawab “Terima kasih Nona Ria, tapi saya tidak berhak banyak menerima pemberian dari anda, ini saja sudah lebih dari cukup untuk saya”, “Sudah-sudah tidak perlu sungkan kepadaku, ngomong-ngomong kenapa kamu tidak memakai perabotan di Villa ini untuk kebutuhan sehari-hari dan tinggal ditempat gelap dibawah tanah?”, tanya Ria sambil memasang pakaian tidur tersebut kepada Frida, “Saya hanya bermaksud untuk tinggal disini sampai pemiliknya datang Nona, jadi saya tidak berani menggunakan apapun yang ada disini, karena pemilik rumah ini tidak kunjung datang, saya hanya membersihkannya saja dan tetap tinggal dibawah”, jawab Frida sambil tersenyum. Tidak lama saat mereka sedang asik berbicara tiba-tiba terdengar ketukan pintu dua kali, setelah itu Ria berkata “Oh itu makanannya, tunggu sebentar aku akan mengambilnya”, kemudian Ria pergi kearah pintu dan membukanya lalu dia mengambil sebuah kotak yang ada didepan pintu setelah
Ria kemudian bertanya kepada Frida, apakah sebelum kamu kesini ada seperti tanda-tanda orang tinggal disini?, “Tidak ada Nona, saat saya sampai disini hanya ada banyak debu dan sarang laba-laba, itu menandakan rumah ini sudah tidak digunakan dalam waktu yang lama”, jawab Frida sambil melihat kearah Ria, setelah itu Ria berkata “Oh menarik juga, aku penasaran siapa yang pernah menggunakan Villa ini sebelumnya, atau jangan-jangan kakek yang menggunakannya”, kemudian Ria kembali berkata “Baiklah ayo sedikit kita bersihkan tempat ini, karena aku akan melakukan penelitian disini”, Frida mengangguk lalu berlari mengambil sapu, air dan kain pel untuk membersihkan tempat tersebut, kemudian mereka mulai membersihkan semua ruangan itu, tidak berapa lama akhirnya mereka tinggal membersihkan satu ruangan lagi dan setelah itu sudah selesai, akan tetapi saat Frida mulai membersihkan ruangan tersebut dia menemukan sebuah kalung perak yang mempunyai simbol &ldquo
Jason kemudian mendekati Ria dan memakai kembali kacamata untuk melihat kalung tersebut dari dekat, setelah itu Jason bertanya sambil tersenyum “Dimana kamu menemukan ini?”, “Aku menemukannya saat membersihkan sebuah ruangan dibawah tanah tadi karena ingin menjadikan tempat tersebut untuk penelitianku, apakah kakek tahu sesuatu tentang kalung itu?” jawab Ria sambil kembali bertanya kepada Jason, lalu Jason menjawab “Ini adalah kalung yang dimiliki oleh orang yang bernama Riri dan dia adalah orang yang sangat disayangi ayahmu meskipun dia tidak pernah melihat wajahnya seperti apa”, Jason kemudian kembali berkata sambil menatap kearah Ria yang kebingungan “Kalung ini adalah pemberian kakek saat menikahi Riri yang tidak lain adalah nenekmu, tapi dia meninggal setelah melahirkan ayahmu, karena ayahmu sangat merindukan ibunya yang tidak pernah dia lihat kakek memberikan kalung ini untuk dibawa oleh ayahmu, dulu ayahmu tinggal di Villa yang kamu t
Ria yang saat ini keluar dari ruangan Jason lalu menuju kehalaman luar dan bertemu Tia lagi disana, setelah itu Ria bertanya “Tia, apakah kamu memiliki beberapa minuman beralkohol?”, “Ada sih, aku akan menyuruh pelayan untuk membawakannya kepada kakak, tapi aku akan memberikan dua botol saja, kakak sangat menyusahkan jika mabuk, aku tidak ingin kakak menganggu pekerjaanku”, jawab Tia kemudian memerintahkan satu pelayan untuk mengambil dua botol wine, “Terima kasih adikku sayang, aku sangat mencintaimu”, ujar Ria yang memeluk Tia dan mencium pipinya. Tidak lama setelah itu pelayan tersebut membawa dua botol wine anggur lalu menyerahkannya untuk Tia, kemudian Tia berkata sambil memberikan wine anggur tersebut kepada Ria “Kakak tidak boleh keluyuran saat meminum ini, minum saja di Villa itu, jika kakak keluyuran saat meminum ini, aku tidak akan memberikannya lagi”, “Baik tenang saja, aku berjanji tidak akan keluyuran lagi, aku pergi
Setelah itu Tia meninggalkan Frida yang membungkuk kepadanya, kemudian Frida masuk kedalam Villa sambil membawa banyak bahan makanan yang diberikan oleh Tia lalu dia pergi kedapur untuk memasak. Beberapa saat kemudian matahari sudah terbit sehingga menyinari kamar Ria yang membuat matanya silau dan terbangun dari tidurnya, saat Ria bangun kepalanya masih agak sedikit pusing karena kebanyakan minum, tapi saat itu juga dia mencium bau enak dari arah dapur dan langsung pergi kesana dengan pakaian dalamnya, ketika Ria sampai didapur dia melihat Frida sedang memasak sambil tersenyum, kemudian Ria menghampiri Frida dan bertanya “Kamu sedang memasak apa Frida?”, Frida menoleh kearah Ria dan berkata “Oh anda sudah bangun Nona Ria, saya sedang membuat bubur dari buah-buahan untuk sarapan pagi ini dan sudah memanggang beberapa roti agar bisa dimakan bersama bubur ini”, “Wah ini pasti enak sekali, aku bisa tahu dari baunya” ujar Ria sambil mencium panci temp