Share

Bab 179

Penulis: Nuruz Zahri
last update Terakhir Diperbarui: 2021-11-19 23:29:57

Setelah Tia menghilang dari pandangannya, Ria langsung masuk kedalam Villa dan melihat ruangan besar yang memiliki perabotan mewah yang masih lengkap dari sofa hingga lemari kaca yang membuatnya kagum, akan tetapi ada satu hal yang membuat Ria penasaran, tempat itu sangat bersih sekali seperti dibersihkan setiap harinya, padahal Tia berkata Villa itu tidak pernah dipakai sama sekali, kemudian Ria berkata dalam hatinya “Mungkinkan ini ulah beberapa serangga, tapi tidak mungkin serangga mau membersihkan tempat ini dengan sangat bersih, hmm menarik juga sepertnya aku harus memeriksa berbagai sudut ruangan, aku sangat penasaran dengan apa yang ada disini”, kemudian Ria mulai memeriksa semua kamar yang ada disana, tapi dia tidak menemukan apapun selain ruangan kosong, dan semua ruangan yang dia masukin itu bersih sekali bahkan tidak ada debu sedikitpun, saat sedang berjalan-jalan Ria melihat sebuah pintu yang mengarah kebawah tanah dan melihat jejak kaki disana, lalu

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • The Story Of Henry Thomas   Bab 180

    Setelah Ria mendengar penjelasan gadis tersebut, dia menarik kukunya dari lengan gadis tersebut dan berkata “Baiklah kamu tidak berbohong, ayo kita keatas saja, disini sangat gelap”, “Bagaimana anda bisa tahu kalau saya tidak berbohong Nona?”, tanya gadis tersebut sambil mengikuti Ria untuk naik keatas, “Tentu saja aku tahu, racun yang ada didalam tubuh yang menjadi saksinya bahwa kamu tidak berbohong”, jawab Ria sambil menaiki tangga untuk menuju keatas, saat sampai diatas Ria kembali kepada gadis itu “Oh iya, namaku Ria orang menjulukiku “Wanita Racun”, karena aku seorang pembunuh yang bisa mengendalikan berbagai racun, siapa namamu?”, “Nama saya Frida Nona Ria, apakah Nona yang memiliki rumah ini? Maaf jika saya sudah masuk tanpa izin karena waktu itu hujan dan saya tidak punya tempat berteduh lagi”, jawab Frida sambil menundukkan kepalanya untuk meminta maaf, kemudian Ria berkata sambil tertawa “Sebena

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-19
  • The Story Of Henry Thomas   Bab 181

    Setelah membuka pintu Villa, Ria menepuk tangannya dan muncul seorang pengawal berbadan besar, setelah itu Ria berkata kepadanya “Bawakan aku beberapa makanan, dan letakkan saja diluar aku akan mengambil nanti”, setelah mengangguk pelayan tersebut langsung menghilang dan Ria menutup pintu Villa, lalu menuju kearah Frida dan berkata “Sambil menunggu makanan, sebaiknya kita membersihkan tubuhnya dulu, dan mencari pakaian yang layak kamu pakai, pasti ada pakain untuk gadis seusiamu disini”, setelah itu Ria membawa Frida kekamar mandi untuk membersihkan tubuh Frida, ketika sedang membersihkan tubuh Frida, Ria sedikit bertanya “Setelah ini kamu mau kemana?”, “Saya tidak punya tujuan Nona, karena saya telah dibuang oleh orang tua saya, saya tidak mungkin kembali kesana”, jawab Frida, kemudian Ria berkata “Bagaimana jika kamu bekerja menjadi asistenku? Sangat sulit mencari asisten karena pekerjaanku berhubungan dengan racun yang mematik

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-19
  • The Story Of Henry Thomas   Bab 182

    Frida kemudian menjawab “Terima kasih Nona Ria, tapi saya tidak berhak banyak menerima pemberian dari anda, ini saja sudah lebih dari cukup untuk saya”, “Sudah-sudah tidak perlu sungkan kepadaku, ngomong-ngomong kenapa kamu tidak memakai perabotan di Villa ini untuk kebutuhan sehari-hari dan tinggal ditempat gelap dibawah tanah?”, tanya Ria sambil memasang pakaian tidur tersebut kepada Frida, “Saya hanya bermaksud untuk tinggal disini sampai pemiliknya datang Nona, jadi saya tidak berani menggunakan apapun yang ada disini, karena pemilik rumah ini tidak kunjung datang, saya hanya membersihkannya saja dan tetap tinggal dibawah”, jawab Frida sambil tersenyum. Tidak lama saat mereka sedang asik berbicara tiba-tiba terdengar ketukan pintu dua kali, setelah itu Ria berkata “Oh itu makanannya, tunggu sebentar aku akan mengambilnya”, kemudian Ria pergi kearah pintu dan membukanya lalu dia mengambil sebuah kotak yang ada didepan pintu setelah

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-19
  • The Story Of Henry Thomas   Bab 183

    Ria kemudian bertanya kepada Frida, apakah sebelum kamu kesini ada seperti tanda-tanda orang tinggal disini?, “Tidak ada Nona, saat saya sampai disini hanya ada banyak debu dan sarang laba-laba, itu menandakan rumah ini sudah tidak digunakan dalam waktu yang lama”, jawab Frida sambil melihat kearah Ria, setelah itu Ria berkata “Oh menarik juga, aku penasaran siapa yang pernah menggunakan Villa ini sebelumnya, atau jangan-jangan kakek yang menggunakannya”, kemudian Ria kembali berkata “Baiklah ayo sedikit kita bersihkan tempat ini, karena aku akan melakukan penelitian disini”, Frida mengangguk lalu berlari mengambil sapu, air dan kain pel untuk membersihkan tempat tersebut, kemudian mereka mulai membersihkan semua ruangan itu, tidak berapa lama akhirnya mereka tinggal membersihkan satu ruangan lagi dan setelah itu sudah selesai, akan tetapi saat Frida mulai membersihkan ruangan tersebut dia menemukan sebuah kalung perak yang mempunyai simbol &ldquo

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-19
  • The Story Of Henry Thomas   Bab 184

    Jason kemudian mendekati Ria dan memakai kembali kacamata untuk melihat kalung tersebut dari dekat, setelah itu Jason bertanya sambil tersenyum “Dimana kamu menemukan ini?”, “Aku menemukannya saat membersihkan sebuah ruangan dibawah tanah tadi karena ingin menjadikan tempat tersebut untuk penelitianku, apakah kakek tahu sesuatu tentang kalung itu?” jawab Ria sambil kembali bertanya kepada Jason, lalu Jason menjawab “Ini adalah kalung yang dimiliki oleh orang yang bernama Riri dan dia adalah orang yang sangat disayangi ayahmu meskipun dia tidak pernah melihat wajahnya seperti apa”, Jason kemudian kembali berkata sambil menatap kearah Ria yang kebingungan “Kalung ini adalah pemberian kakek saat menikahi Riri yang tidak lain adalah nenekmu, tapi dia meninggal setelah melahirkan ayahmu, karena ayahmu sangat merindukan ibunya yang tidak pernah dia lihat kakek memberikan kalung ini untuk dibawa oleh ayahmu, dulu ayahmu tinggal di Villa yang kamu t

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-19
  • The Story Of Henry Thomas   Bab 185

    Ria yang saat ini keluar dari ruangan Jason lalu menuju kehalaman luar dan bertemu Tia lagi disana, setelah itu Ria bertanya “Tia, apakah kamu memiliki beberapa minuman beralkohol?”, “Ada sih, aku akan menyuruh pelayan untuk membawakannya kepada kakak, tapi aku akan memberikan dua botol saja, kakak sangat menyusahkan jika mabuk, aku tidak ingin kakak menganggu pekerjaanku”, jawab Tia kemudian memerintahkan satu pelayan untuk mengambil dua botol wine, “Terima kasih adikku sayang, aku sangat mencintaimu”, ujar Ria yang memeluk Tia dan mencium pipinya. Tidak lama setelah itu pelayan tersebut membawa dua botol wine anggur lalu menyerahkannya untuk Tia, kemudian Tia berkata sambil memberikan wine anggur tersebut kepada Ria “Kakak tidak boleh keluyuran saat meminum ini, minum saja di Villa itu, jika kakak keluyuran saat meminum ini, aku tidak akan memberikannya lagi”, “Baik tenang saja, aku berjanji tidak akan keluyuran lagi, aku pergi

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-19
  • The Story Of Henry Thomas   Bab 186

    Setelah itu Tia meninggalkan Frida yang membungkuk kepadanya, kemudian Frida masuk kedalam Villa sambil membawa banyak bahan makanan yang diberikan oleh Tia lalu dia pergi kedapur untuk memasak. Beberapa saat kemudian matahari sudah terbit sehingga menyinari kamar Ria yang membuat matanya silau dan terbangun dari tidurnya, saat Ria bangun kepalanya masih agak sedikit pusing karena kebanyakan minum, tapi saat itu juga dia mencium bau enak dari arah dapur dan langsung pergi kesana dengan pakaian dalamnya, ketika Ria sampai didapur dia melihat Frida sedang memasak sambil tersenyum, kemudian Ria menghampiri Frida dan bertanya “Kamu sedang memasak apa Frida?”, Frida menoleh kearah Ria dan berkata “Oh anda sudah bangun Nona Ria, saya sedang membuat bubur dari buah-buahan untuk sarapan pagi ini dan sudah memanggang beberapa roti agar bisa dimakan bersama bubur ini”, “Wah ini pasti enak sekali, aku bisa tahu dari baunya” ujar Ria sambil mencium panci temp

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-19
  • The Story Of Henry Thomas   Bab 187

    Setelah mendegar penjelasan Frans, Henry mengangguk lalu berkata “Baik ayah aku mengerti, mulai saat ini aku akan terus berhati-hati dan memperkuat indraku”, “Bagus Henry, keinginan ayah hanya agar kamu, Elisa dan Elise tetap aman lalu orang-orang terdekat kita, ayah tidak menginginkan hal lain, ayah hanya ingin kamu, Elisa dan Elise tumbuh dengan baik dibawah pengawasan ayah dan ibu, ayah tidak ingin suatu saat nanti kamu salah memilih jalan dan masuk kedalam jebakan para bangsawan itu”, ujar Frans yang melihat Henry sambil tersenyum, setelah itu Frans kembali berkata “Ayah kenal seseorang yang dulu teman sewaktu ayah masih belajar diakademi sihir, dia adalah seorang pria yang murah senyum dan baik, dia disukai oleh semua wanita yang ada disana, akan tetapi dia memiliki kekuatan sihir yang sangat kecil, oleh karena itu anak laki-laki yang lain selalu menindasnya, setelah satu bulan kami belajar bersama, dia yang awalnya adalah orang yang ceria menjadi

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-19

Bab terbaru

  • The Story Of Henry Thomas   Bab 258

    Kemudian orang tersebut berkata “Aku hanya tahu sedikit tentang sekte itu karena aku hanya bawahan saja, tapi aku pernah mendengar bahwa markas kami tersebar dimana-mana bahkan disemua Kerajaan yang ada dibenua Kylum, tapi untuk di Kerajaan Bright markas terbesar ada di lembah Svenus tepatnya dibawah tanah yang terdapat reruntuhan kuno, untuk masuk kesana kalian harus mengucapkan salam”, “Kenapa berhenti? Apa salam yang harus di ucapkan?”, tanya Killer yang berjongkok melihat orang tersebut, “Aku tidak akan mengatakannya sampai kalian berjanji untuk melepaskanku dari sini, aku berjanji untuk hidup secara normal setelah keluar dari sini”, jawab orang tersebut, kemudian Killer melihat kearah Frans dan berkata “Bagaimana Tuan Besar?”, “Terserah kalian saja”, jawab Frans dengan tatapan dingin, setelah itu Killer kembali berkata kepada orang itu “Baiklah katakan”, “Salamnya adalah “Dunia kekosongan milik

  • The Story Of Henry Thomas   Bab 257

    Beberapa saat kemudian Jacob datang bersama satu orang laki-laki berbadan besar yang membawa parang ditangannya dan kepala seperti Horus, lalu disamping ada seorang wanita yang membawa sabit besar dipunggungnya, lalu terlihat banyak jatihan dilengan bagian kirinya dan kepalanya terlihat seperti Menidos, setelah sampai dihadapan Frans, mereka langsung membungkuk dan berkata “Apa perintah anda Tuan Besar?”, “Maaf sudah memanggil kalian diwaktu istirahat sehabis bertugas, aku ingin kalian bermain dengannya”, jawab Frans sambil menunjuk kearah orang yang sedang dirantai, kemudian pria yang memakai kepada Horus berkata “Tidak masalah Tuan Besar, saya juga sedang bosan tidak melakukan apa-apa”, lalu wanita yang membawa sabit berkata sambil menunjuk kearah kepalanya “Lagipula kami sudah mendapat hiasan dari sana Tuan Besar, kami siap untuk misi berikutnya”, setelah itu mereka berdua berdiri dan langsung menghampiri orang yang sedang dir

  • The Story Of Henry Thomas   Bab 256

    Saat Henry ingin membuka pintu, pintu sudah terbuka duluan lalu masuk Zelona yang berkata “Oh halo Henry, pestanya sudah hampir dimulai bergabung kesana, para gadis impianmu sudah ada disana, oh iya dimana Charles, tumben kamu tidak bersamanya”, “Halo juga bibi Zelona, Charles tadi pergi kesuatu tempat bersama kakek Jason dan pelayan pribadinya, tapi aku tidak tahu dia pergi kemana”, jawab Henry, “Oh benarkah? sepertinya bibi juga harus menemui pelayan pribadinya itu”, jawab Zelona, “Charles sangat menyukai mereka bibi, aku yakin bibi juga akan menyukai mereka, aku pergi dulu ya bibi, aku tidak ingin waktu bibi bersama ibu”, jawab Henry yang tersenyum, “Baik Henry, bersenang-senanglah”, jawab Zelona yang mencium pipi Henry, kemudian Henry pergi keluar dari ruangan tersebut. setelah Henry pergi, Zelona menghampiri Diana yang masih tersenyum, “Ada apa Diana? Kamu terlihat bahagia sekali”, ujar Zelona dengan heran,

  • The Story Of Henry Thomas   Bab 255

    Setelah Charles pergi, Henry bertanya dengan penasaran “Charles mau kemana ayah?”, “Lebih baik kamu bertanya kepadanya langsung nanti saat dipesta”, jawab Frans sambil tersenyum, “Baiklah ayah, apakah ayah tahu dimana ibu? Aku ingin menemuinya sebentar?”, tanya Henry lagi, “Mungkin dia sedang berada diruangannya untuk bersiap-siap”, jawab Frans, “Baiklah ayah, aku ingin pergi dulu, apa ayah tidak pergi?”, jawab sambil bertanya, “Ayah masih ada urusan sebentar Henry, kamu duluan saja”, jawab Frans sambil tersenyum, “Baik ayah, sebaiknya ayah tidak terlalu lama, atau akan dimarahi ibu lagi”, balas Henry sambil menunjuk kearah botol wine yang ada dimeja Frans, “Oh iya Henry tolong rahasiakan ini, jika ibu bertanya bilang saja ayah masih ada pekerjaan”, balas Frans sambil memohon, “Tenang saja ayah, aku akan merahasiakannya, aku pergi dulu ya”, jawab Henry yang mengacungkan jempol

  • The Story Of Henry Thomas   Bab 254

    Charles yang saat ini sedang asik mengobrol bersama Gavilla dipanggil oleh seorang pelayan yang berkata dari balik pintu “Tuan Charles sudah waktunya”, “Baiklah”, jawab Charles dari dalam, kemudian dia berkata kepada Gavi dan Gavilla “Ayo kita pergi dulu, nanti kita akan berbincang lagi, oh iya mamaku juga disini, aku ingin kalian berkenalan dengannya nanti”, “Baik Tuan Charles, saya dan Gavi senang sekali berbincang dengan anda, kami akan membantu anda dengan segala yang kami punya”, jawab Gavilla sambil tersenyum, kemudian Gavi juga tersenyum sambil mengangguk-ngangguk, “Iya, mohon bantuannya mulai dari sekarang, ayo kita pergi dulu, aku penasaran dengan misi yang akan diberikan oleh paman Frans”, ujar Charles kemudian pergi keluar dari ruangan tersebut diikuti oleh Gavi dan Gavilla. Setelah Charles keluar dia bertemu dengan Henry yang sedang berjalan bersama Paul dan Nana, kemudian Charles mendekati Henry dan berbisik &l

  • The Story Of Henry Thomas   Bab 253

    Setelah Henry mendengar ucapan mereka, Henry berkata sambil memegang bahu mereka berdua “Baiklah, aku dengan senang hati menerima kalian berdua, mohon bantuannya dari sekarang dan dimasa depan”, “Terima kasih, Tuan Muda, terima kasih, akhirnya keinginan kami terwujud”, ujar Paul sambil mengusap sedikit air matanya, “Kami berjanji akan melayani Tuan Muda dengan setulus hati, terima kasih Tuan Muda sudah menerima kami”, ujar Nana yang mengusap air matanya juga, kemudian Jacob menghampiri mereka dan memberikan masing-masing gelas yang berisi air bening, kemudian Jacob berkata kepada Henry sambil memberikan jarum, “Ini Tuan Muda silahkan teteskan darah anda kegelas mereka untuk membuat kontrak”, lalu Henry menusuk ibu jarinya dan meneteskan darah pada gelas Paul dan Nana. Kemudian Paul dan Nana langsung meminum air dari gelas tersebut, setelah mereka meminumnya tiba-tiba tubuh mereka mengeluarkan aura yang sangat kuat sampai membuat dingin

  • The Story Of Henry Thomas   Bab 252

    Disisi lain, Henry yang masuk kedalam ruangan bersama Jacob dikejutkan oleh Paul dan Nana yang sudah berdiri disana sambil tersenyum kepada, “Kalian? Bukankah Paul dan Nana?”, tanya Henry sambil menunjuk kearah Paul dan Nana, “Benar Tuan Muda, terima kasih karena telah mengingat nama kami”, jawab Paul sambil menundukkan kepalanya, “Apakah kalian yang akan menjadi pelayanku?”, tanya Henry lagi dengan penasaran, “Benar Tuan Muda, kami sangat ingin menjadi pelayan Tuan Muda”, jawab Paul sambil tersenyum, “Bukankah kalian berkata ingin melayani seseorang yang pernah membantu kalian untuk membalas kebaikannya?”, tanya Henry lagi, “Benar sekali Tuan Muda, orang tersebut adalah anda”, jawab Paul sambil tersenyum lagi, “Hah aku? aku tidak ingat pernah bertemu kalian selain disini”, jawab Henry sambil melihat kearah Paul dan Nana, kemudian Paul menghampiri Henry lalu menyerahkan sebuah koin emas dan berkata &

  • The Story Of Henry Thomas   Bab 251

    Setelah mendengar penjelasan Gavilla, Charles kemudian berkata “Aku tidak pernah mempermasalahkan tentang sikap pelayan, jadi kamu tidak perlu memikirkannya, aku turut perihatin dengan kehidupan yang telah kalian alami, untuk sekarang kalian tidak perlu memikirkan hal tersebut, aku membenci mereka yang lemah dan menyukai mereka yang kuat, aku bisa merasakan aura dari diri kalian sangat kuat, mungkin kekuatan kalian lebih kuat dariku, jadi aku sangat menyukai kalian, dan aku sangat ingin kalian menjadi pelayanku, aku hanya tinggal dengan mamaku saja, mamaku adalah orang yang sangat baik jadi kalian tidak perlu takut untuk tinggal dengan kami”, setelah mendengar penjelasan Charles, tiba-tiba Gavi menangis terisak-isak, “Kamu kenapa? Apakah aku menyakiti perasaanmu dengan perkataanku?” tanya Charles, Gavilla kemudian menjawab sambil tersenyum “Maafkan Gavi Tuan Charles, dia tidak bisa bicara, dia hanya sangat senang karena baru kali ada seorang majikan yan

  • The Story Of Henry Thomas   Bab 250

    Setelah sampai diruangan, Jason kemudian berkata “Gavi, Gavilla bukalah pakaian kalian dan perlihatkan itu”, kemudian Gavi dan Gavilla membuka baju mereka, lalu terlihat sebuah permata biru tertancap di tengah dada Gavi, dan permata merah ditengah dada Gavilla, setelah melihat batu permata tersebut, Charles bertanya dengan penasaran “Batu apa itu?”, “Itu adalah batu sihir Tuan Charles”, jawab Jason, “Batu sihir itu apa? Aku baru dengar”, tanya Charles dengan heran sambil memeringkan kepala, setelah itu Jason mulai menjelaskan “Batu sihir adalah sebuah batu yang didalamnya terdapat aliran celestial, batu sendiri tercipta oleh alam dan hanya bisa ditemukan di goa atau reruntuhan kuno, batu sihir berguna untuk memberikan energi celestial kepada pemakainya, akan tetapi nyawa sebagai taruhannya jika batu sihir tidak bisa bersatu dengan pemakainya, jika berhasil bersatu maka pemakainya akan mendapat evolusi dari energi sihir”, se

DMCA.com Protection Status