“Ya ampun, Nyonya,” pekik Sherly ketika melihat darah yang menetes dari telapak tangan Becca. Becca meringis seraya menekan luka itu dengan tangan kanannya. Namun, ia masih bisa mengulas senyum agar Sherly tidak semakin panik. “Tidak apa-apa, Sherly,” ucapnya. “Ini hanya luka tak seberapa. Bahkan ...” “Ki-kita ke rumah sakit sekarang.” Tanpa menunggu jawaban sang nyonya, wanita itu mengeluarkan ponselnya untuk meminta bantuan. Selama perjalanan menuju rumah sakit, keringat dingin keluar dari tubuh Sherly. Tentu saja, bagaimana ia bisa tenang ketika sang majikan yang seharusnya dijaga malah terluka. “Maafkan saya, Nyonya. Seharusnya saya tidak membiarkan Anda memegang pisau setajam itu.” Seraya menahan rasa nyeri di bagian lukanya, Becca memberikan senyuman agar sang pengawal berhenti meminta maaf. Namun, ia salah besar. Sherly semakin menundukkan wajah. “Jangan menyalahkan dirimu terus, Sherly. Ini hanya nyeri sed
Last Updated : 2022-03-19 Read more