Home / CEO / Istri Bohongan CEO / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Istri Bohongan CEO: Chapter 61 - Chapter 70

125 Chapters

61. Pengakuan Di Balik Kekesalan

Seperti dunia milik berdua, Valerie dan Jupiter melupakan fakta bahwa  mereka baru saja bertengkar. Godaan dari sentuhan masing-masing semakin membawa keduanya untuk menuju puncak tertinggi percintaan.Bagaikan seekor ular Valerie meliuk di bawah kuasa tangan Jupiter. Seketika dia tersadar jika sekarang sudah di dalam pengaruh lelaki itu, tetapi tak kuasa untuk meminta Piter menghentikannya. Dia buka mata, menatap Jupiter yang sedang bermain di dadanya. Valerie menggigit bibir bawah ketika serangan Piter semakin menggila.“Piter, tu-tunggu.”Lantas, Jupiter menghentikan aksinya dan melihat Valerie yang juga tengah menatap matanya.“Hum?”Bahkan gumaman itu terdengar sangat seksi, membuat Valerie ingin memeluk Jupiter kembali ke dadanya.“Itu ... tidak.” Sempat dia ingin mempertanyakan kalimat terakhir yang Jupiter ucapkan tadi, tapi terlalu malu dianggap buru-buru.Tersenyum kecil, Piter menari
last updateLast Updated : 2021-09-13
Read more

62. Dia Pria Yang Menggemaskan.

“Kau sangat bahagia? Sejak tadi kuamati kau selalu tersenyum.”Dua tangan melingkar di perut Valerie, yang sedang menata sarapan di meja makan.“Hah?” Valerie sedikit terlonjak. “A- aku tidak begitu,” sahutnya, ketika sebuah rasa panas menyerang wajah.Gadis itu tersipu malu, membuat Jupiter semakin bersemangat menggodanya. Dia letakkan dagu di atas pundak Valerie dan memiringkan wajahnya menghadap leher Vale.“Tapi aku lihat memang begitu. Apa mungkin kau sangat bahagia setelah tadi malam?”Semakin memerah saja wajah Valerie oleh godaan lelaki itu. Dia bahkan menggigit bibir sebab bingung akan menepis pertanyaan Piter.“Ya, sepertinya kau memang terbawa suasana sampai sekarang. Apakah kita perlu mengulanginya pagi ini?” Piter lebih berani.Begini lah jadinya jika rasa di dalam dada sudah tersalurkan. Lelaki yang biasa selalu menjaga sikapnya, kini terang-terangan menunjukkan
last updateLast Updated : 2021-09-14
Read more

63. Tawaran Kerja Sama

Didapati dengan keadaan seperti itu, sangat memalukan tentu saja. Wajah Valerie memerah dan tangannya gemetar menyingkirkan Jupiter yang masih berusaha menggapai pinggangnya. Dia berusaha terlihat nyaman, tapi getaran tangannya membuktikan Valerie tidak  merasa baik.“Ka-Kakek. Anda ... Anda ingin sarapan?”Meski Valerie sangat gugup oleh kedatangan Kakek Paul, masih berusaha dia memberi sapaan yang sopan. Namun, Kakek Paul hanya mendengus, lantas meninggalkan ruang makan sembari bergumam merendahkan.“Menjijikkan.”Mendesah, Valerie menunduk menatap sarapan di atas meja. Dia sudah bangun pagi-pagi sekali, melupakan tubuhnya yang remuk redam oleh perbuatan Jupiter tadi malam, tetapi hancur hanya karena hal konyol yang seharusnya bisa dihindarkan.“Kau merusak semuanya, Piter.” Gadis itu menjatuhkan diri di atas kursi.Bagaimana Jupiter akan mengelak? Valerie sedang berusaha menunjukkan pada kakeknya b
last updateLast Updated : 2021-09-16
Read more

64. Perempuan Tak Tahu Malu!

Lelaki itu sangat berani. Dia seperti tak peduli jika sampai Jupiter mengetahui perbuatannya. Valerie sangat kesal, marah, sehingga dadanya bergemuruh di dalam sana.Bayangkan saja, sekarang tubuhnya hampir menempel di dada lelaki menjijikkan itu.Gemas, Valerie menepis tangan Sammy hingga terlepas dari pinggangnya.“Jangan menyentuhku, Bengsek!”“Kau tidak suka? Ah ... tapi kau bahkan memberikan tubuhmu untuk Jupiter. Aku sangat iri.”Bajingan ini sangat memuakkan.“Karena dia suamiku!” Valerie masih berusaha membuat dirinya tak terpengaruh, meski Sammy sudah tahu siapa dirinya.Bagi Valerie, Sammy hanya sampah yang mencoba memperalat dirinya. Jangan lupakan dia baru saja memancing Valley untuk berbagi rahasia. Yang artinya, pasti lah kedudukan lelaki ini tidak aman di rumah Jupiter. Dengan membuatnya terjerat, Sammy akan memiliki kesempatan untuk memperalat Valerie sampai ke depan nanti.Sa
last updateLast Updated : 2021-09-18
Read more

65. Bagaimana Jika Dia Bukan Ibuku?

 Ya Tuhan ... benar kah secepat ini? Bahkan Jupiter belum kembali dari kantor, dan Valerie harus berhadapan dengan tiga orang yang sangat membenci dirinya? Ini terlalu menegangkan, kaki Valerie gemetar dan bibirnya terkunci sangat erat. Gadis itu sangat takut membayangkan apa yang akan terjadi ke depan nanti.“Lihat lah dia. Sangat menjijikkan melihat wanita ini sangat berusaha bersikap baik pada Rainer kita. Apakah dia memang tak punya rasa malu? Aku tak mengerti kenapa ada seseorang sepertinya.” Patricia menambah suasana menjadi panas.“Ibu Mertua, jangan terlalu kejam padanya. Anda tidak takut jika Jupiter mengusir kita semua dari sini?” Sammy tertawa kecil menanggapi ucapan Patricia, yang lantas dijawab tawa lebar oleh wanita itu.“Diusir? Jupiter mungkin tidak menyukaikku, tapi kau yakin dia bisa mengusir kita dari rumah ini? Sammy, wanita ini pembunuh dan peselingkuh. Mana bisa Jupiter mengusir semua orang karenan
last updateLast Updated : 2021-09-19
Read more

66. Bukan Pelaku Sebenarnya

 “Bukan wanita kejam di masa lalu?” Kakek Paul mengulangi ucapan Rainer dan dia mendengus. “Apakah maksudmu  wanita yang ini adalah orang lain yang mirip dengan perempuan iblis itu?” lanjutnya.Ya Tuhan ... jantung Valerie semakin berdebar tak karuan oleh pertanyaan Kakek Paul. Dia sangat ketakutan, menduga orang-orang ini memang lah sudah tahu siapa dirinya. Tapi kemudian pintu kamar Rainer terbuka dari luar dan memunculkan wajah Sammy.“Megan, apa ponselmu tidak aktif? Jupiter berpesan padaku agar kau segera menghubunginya.” Dia kemudian melihat wajah Kakek Paul yang sedang menahan kesal, dan berpura tidak tahu jika orang tua itu ada di sana juga. “Ah, ternyata ada kakek juga di sini. Maaf, aku tidak tahu Anda di sini.”Dari gelagatnya bisa Valerie lihat bahwa Sammy hanya berpura-pura. Valerie pun tahu ponselnya tidak mati. Apakah Sammy sedang menolongnya lepas dari ancaman ini?  Pembicaraa
last updateLast Updated : 2021-09-21
Read more

67. Membongkar Kejahatan Megan.

Valerie tak bisa tenang di dalam kamarnya. Kakinya terus berjalan, tak bisa dia berhenti di satu titik kamar itu. Pikiran sang gadis pun dipenuhi oleh berbagai dugaan yang terus membuatnya khawatir.Benar kah Jupiter sudah menemukan Megan? Lantas, apakah Jupiter juga sudah tahu bahwa Megan bukan pembunuh yang sebenarnya? Jika benar seperti itu, bagaimana tanggapan Jupiter selanjutnya?“Tidak, tidak.” Valerie meletakkan dua jarinya di depan bibir. “Meski Megan bukan orang yang meracuni ayahnya Piter, tetap saja Jupiter tidak mungkin memaafkannya begitu saja.”Ya, Jupiter sudah berjanji padanya. Jupiter sudah berkata hanya Valerie lah satu-satunya wanita yang akan menjadi istrinya, juga ibu untuk Rainer. Jupiter tidak mungkin menarik kembali ucapan itu, betul? Sementara selama ini hubungan mereka sudah membaik, dan Piter sendiri sangat menyayangi Valerie. Tak akan dia lupakan bagaimana setiap saat Piter berkata mencintai dirinya. Seharusnya
last updateLast Updated : 2021-09-22
Read more

68. Kau Ibu Yang Jahat.

‘Mari kita bicara, aku di depan pintu kamarmu.’Sammy bermondar-mandir di lorong kamar yang dihuni Valerie dan Jupiter. Sejak gadis itu berhasil keluar dari kamarnya, Sammy semakin tak bisa tenang oleh masalah besar yang sebentar lagi akan datang. Bahkan pesan yang baru dia kirimkan tidak mendapat respon dari Valerie.“Sial! Kenapa perempuan ini sangat lama?” Dia berbicara sendiri, menunggu Valerie membuka pintu kamarnya, sehingga bisa mempengaruhi lagi pikiran Valerie.Tetapi tidak seperti yang dia harapkan, Valerie tidak juga keluar dari sana. Justru kini dia harus dikejutkan oleh kedatangan Rainer yang sudah berdiri di depannya.“Kenapa paman di depan pintu kamar ibuku? Kau tahu ayahku belum kembali dari kantor?” kata Rainer dengan nada curiga.Sangat sialan, membuat Sammy semakin kesal.“Pergi lah. Jangan ingin tahu apa yang kulakukan.”“Tapi ayahku tidak di rumah. Apa pantas k
last updateLast Updated : 2021-09-23
Read more

69. Dia Gadisku!

 ‘Kau tidak menepati janji untuk menjadi ibuku selamanya.  Kau ibu yang jahat!’Kalimat itu terus berputar di kepala Valerie, seperti sebuah benda keras yang menghantamnya. Bukan hanya kepala, hatinya pun ikut terpukul, sakit dia rasakan melebihi sakitnya patah hati.Apalagi melihat tatapan kebencian yang Rainer tunjukkan membuat gadis itu semakin tertekan. Berakhir lah sudah, Rainer sudah tak mencintai dirinya lagi.“Ra-Rainer ...” Bisikan kecil yang bahkan dia sendiri tak bisa mendengarnya, keluar dari cela bibir Valerie. Sebelah tangannya terangkat untuk menggapai anak laki-laki yang sudah membuatnya sangat jatuh cinta. “Maafkan ibu, Nak.”Dengan lututnya Valerie melangkah, mencoba menggapai Rainer yang juga terdiam di dekat kakeknya. Anak itu tidak menjauh, juga tidak mendekat menerima uluran tangan Valerie. Tapi, Valerie terus berusaha meski lututnya bahkan sangat sulit untuk merangkak.“Ibu.
last updateLast Updated : 2021-09-23
Read more

70. Maukah Kau Menikah Denganku?

“Tuan!”“Ampuni kamu, Tuan. Kami hanya mengikuti perintah Nyonya Patricia!”“Tuan, tolong ampuni lah kami.”Empat pelayan itu berebut meminta pengampunan dari Jupiter. Mereka sangat ketakutan, bahkan tak menunggu perintah, keempatnya sudah berlutut menyembah di depan tuan yang dikenal kejam jika sudah sangat marah. Tentunya mereka tidak rela mati dengan cepat.Mengikuti perintah? Apa mereka pikir Patricia pemilik rumah ini? Apa Patricia lah yang memberi  mereka gaji?  Hanya terlambat satu jam Jupiter pulang dari hari biasanya, dan Valerie sudah mendapat perlakuan tidak adil? Tak akan ada kata maaf bagi siapa pun yang berani meletakkan tangannya di tubuh Valerie.Jupiter menatap wajah gadisnya, dan hatinya semakin teriris. Dia angkat tubuh yang sudah lemas menahan sakit itu ke dalam gendongan, mendekap Valerie sangat dekat di dadanya. Sebelum meninggalkan halaman belakang, Jupiter berhenti sejenak dan be
last updateLast Updated : 2021-09-24
Read more
PREV
1
...
56789
...
13
DMCA.com Protection Status