Kehadiran keluarga Bila membuat perasaan Caca gusar. Ia setengah senang dengan kepulangan Ibu, ia tidak menyalahkan kedatangan mereka bertiga, bahkan diakuinya sempat tertanam rasa syukur dirinya mampu berpijak tegak dengan benar, tak senasib dengan pemuda yang duduk di kursi roda. Namun ada hal lain yang ia perhatikan, tentang kasih yang berkurang, suatu hak yang membuatnya terus dibekap kesendirian, dipandang berbeda dari yang lain. Ia berdiri mematung, tidak bergerak maju memeluk Ibu, bukan karena tidak rindu, namun jiwanya membeku. Ada iri yang menggenang di sudut matanya. Burung-burung di langit berangkat mencari makan, meninggalkan anaknya di sangkar, melintasi langit yang semakin cerah menjadi rupawan, tidak ada lagi yang malas-malasan di kabel listrik. Ayam-ayam tetangga mulai membuat kesibukan, mencakar-cakar endapan sampah di tempat pembuangan, beruntung jika cacing tanah mampu dipatuknya, ia tidak pernah mengharapkan lebih dari sisa makanan manusia. Emb
Read more