Home / All / Klorofil / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of Klorofil: Chapter 71 - Chapter 80

121 Chapters

Sebuah kisah lama -5

“Tuan, sudah dua hari berlalu sejak dia masuk ke ruang darurat. Ryan sudah harus kembali ke pasukan yang bertugas. Karena itu pasti tidak ada yang akan menjaga dia, jadi … apa tidak apa-apa menyerahkan dia pada dua perawat muda itu?” tanya Ryan.“Bukannya mereka bertugas untuk memantau penjaga tahanan?” Ryan mengangguk.“Begini saja … berhubung aku sedang libur bertugas keluar. Aku yang akan menjaganya, hanya saja … karena aku harus mengurus semua surat masuk aku tidak bisa ke sana. Bagaimana kalau dia dibawa ke sini?”“Bukannya itu bahaya Tuan?”“Aku yakin kau sudah tahu apa yang harus dilakukan. Lakukan saja!”Ryan mengangguk dan kembali ke tempat kerjanya. Tak berlangsung lama, Tara masuk ke dalam ruangan.“Apa saya tidak salah dengar? Bukannya Tuan membenci orang istana? Ada niat apa?” tanya Tara.“Lalu aku harus menyerahkannya padam
last updateLast Updated : 2022-01-01
Read more

Sebuah kisah lama -6

“Karena ini kesempatan. Daripada dijual, setelah kulihat-lihat dia juga manis dan cantik. Jika gizinya terpenuhi pasti fisiknya akan bagus kembali. Soal pengetahuan … dia pasti bisa mempelajarinya dalam waktu singkat. Entah kenapa … rasanya rugi saja jika kita menjualnya.”“Lalu bagaimana dengan kerugian kita? Semua yang kau bicarakan tadi? Apa akan tertutupi dengan jawaban ya dariku?”“Jika dipandang dari usaha perang kemaren tentu saja rugi. Tapi Tuan juga sudah menyumbang sangat besar untuk dana hidup markas ini. Mereka juga pasti rela-rela saja, bahkan mereka juga hidup dari uangmu.”“Sudah sudah … keluar sana. Kepalaku pusing.”“Tuan hanya akan ada waktu sampai mereka tiba di sini. Jangan menyesal!”Tara meninggalkannya kembali sedangkan Kevin terduduk lemas  di kursi kerjanya. Pertanyaan yang tiba-tiba membuat bebannya naik menjadi dua kali lipat. Sambil men
last updateLast Updated : 2022-01-01
Read more

Sebuah kisah lama -7

“Aku hanya dua tahun di atasmu, dan aku sudah bisa membangun markas besar seperti ini. Jadi … kau sudah bisa menebak sendiri kemampuanku’kan? Sekedar membunuh perempuan kecil yang memegang pedang saja tidak benar sepertimu, itu hal yang sangat sepele. Padahal rencananya aku mau menukarmu yang sudah setengah gila dengan pamanku, yaaah … gagal! Karena itu … aku pastikan aku tidak akan rugi dalam transaksi kali ini.”Kevin segera menghentikan pembicaraannya ketika para perawat datang untuk mengemasi seluruh barang perawatan yang ada.**“Tuan … sudah dua hari kami melihatnya berdiri di depan jendela saat Tuan sedang bekerja,” lapor seorang penjaga.“Apa?”“Kami takutnya dia berniat melompat … mengingat apa yang sudah terjadi sebelumnya. Apa yang harus kami lakukan?”“Tutup jend- tidak … biarkan aku ke sana!”Kevin berdiri dan berge
last updateLast Updated : 2022-01-01
Read more

Sebuah kisah lama -8

Suasana mendadak heboh. Ariana melarikan diri setelah berhasil melewati para penjaga yang lengah. Mereka langsung berpencar untuk mengejar Ariana yang telah pergi membawa kipas maroon miliknya.Brak!Ariana tersungkur ketika menghindari anak panah yang akan menghantam kakinya. Kevin dan Tara tampak mulai mendekat dengan kudanya. Ariana yang tidak menyerah kembali beridiri dan berlari sekuat tenaga. Tepian jurang yang ditumbuhi pepohonan membuat langkahnya terhenti. Namun, dikarenakan Kevin dan Tara yang sudah dekat Ariana sepontan berlari ke arah jurang.“Ariana!” Sorak Kevin yang terkejut dengan tingkah gadis itu.Sekejap saja, Ariana hilang dari pandangan mata bersamaan dengan suara hantaman di dasar jurang. Kevin terduduk lemas setelah gagal menyelamatkan gadis itu.“Sepertinya … dia terjatuh bersama pepohonan yang lapuk. Jurang ini dalam dan banyak hewan buas, jangan berpikir untuk mengeceknya ke bawah Tuan!” pesa
last updateLast Updated : 2022-01-01
Read more

Percayakah?

Brak!Kevin yang tidak punya pilihan lain langsung menabrakkan tubuhnya ke tubuh Alva agar bisa terhindar dari serang anak panah itu. Tanpa membuang waktu, mereka kembali berdiri dan melihat anak panah yang sudah tertancap di bekas pertarungan Alva.“Pergilah! Jangan ganggu pertarunganku!” ucap Kevin pada Alva.Mendengar hal itu Alva menjadi jengkel. Dia mengeluarkan botol kecil dan menyelupkan senjatanya pada ramuan di dalam botol.“Jangan meremehkanku!”Syutt!Alva melempar dua pisau kecilnya ke tubuh lawan.“Bodoh … turuti saja ucapanku sekarang!” ucap Kevin kesal.Kevin mengempal tangan kanannya dan memberi sebuah pukulan pada pipi kiri Alva.  Tanpa memberi kesempatan untuk membalas, Kevin langsung mendorong tubh Alva agar menjauh.Syutt!Tak!Lagi dan lagi anak panah berhasil Kevin hindari. Dia menatap tajam Anya yang masih bersiap membidiknya.&ld
last updateLast Updated : 2022-01-19
Read more

Penyelinapan

Alva dan Bian serta Kevin berpencar untuk mencari lokasi penukaran buronan. Berulang kali mereka memeriksa setiap pelosok hutan namun tidak menemukan satu tanda pun, yang mereka temukan hanyalah gerombolan rusa yang sedang mencari makan dan memandang  dengan curiga.Hingga pada waktu yang ditentukan, mereka kembali ke tempat yang dijanjikan tanpa membawa satu informasi penting pun. Bian yang masih menjaga jarak dengan Kevin hanya menyampaikan pesannya padaAlva.Ting!Alva terkejut ketika Kevin mengayunkan pedangnya seolah sedang menangkis sesuatu. Tak berselang lama sebuah anak panah terjatuh di tanah setelah beradu dengan pedang milik Kevin itu. Mereka sama-sama terkejut, dan segera memasang posisi siaga.Syut!Ting!Dengan cepat Kevin mengayunkan pedangnya dan menangkis anak panah yang datang.“Di mana mereka?” bisik Kevin.Wusssh!Dua kipas Bian melewati mereka, melayang menuju dua batang pohon untuk
last updateLast Updated : 2022-01-27
Read more

Penyelinapan-2

Tubuh yang masih berdenyut menahan rasa nyeri harus bertahan dengan rasa sakit dari tali yang mengikat tangan dan kaki yang cukup kencang. Alva menyadari jika dirinya sudah berada di sebuah pondok kecil dan terikat di sebuah kursi. Sel tahanan yang terbuat dari kayu mengelilinginya membentuk sebuah persegi.Kreet!Pintu pondok terbuka saat seorang wanita memasuki tempat itu dengan membawa sebuah ember kecil. Melihat Alva sudah tersadar, wanita itu sontak menampakkan senyuman manisnya pada Alva. Bukannya senang, Alva justru merasakan sesuatu yang berbeda dari senyuman wanita itu. Sebuah senyuman yang menunjukkan satu perbedaan pada jiwa seorang manusia.“Sudah bangun manis?” tanya wanita itu sambil membuka pintu tahanan.Alva memandangi wanita itu hingga tak berkedip untuk beberapa saat.“Jangan menatapaku seperti itu! Kenapa kau melihatku seolah aku penjahat?” tanya wanita itu dengan suara lemah lembutnya.“Aww!
last updateLast Updated : 2022-01-27
Read more

Penyelinapan-3

Alva sudah menatap langit-langit yang sama selama dua hari di dalam ruang tahanan yang sangat sederhana. Kegelisahan yang kian menjadi hanya menjadi keputusasaan baginya. Kevin yang masih belum tahu kabarnya dan Bian yang tidak tahu bagaimana nasibnya membuatnya semakin sulit untuk tidur dengan nyenyak.Alva berbaring di atas jerami yang menjadi alas tidurnya di tempat itu. Beberapa kali ia melirik arah pintu utama dan berharap siapa pun datang menolongnya.“Benda ini membuatku tidak berdaya,” gerutunya.Gelang besi yang terikat erat di lengan atasnya membuatnya tenaganya selalu habis lebih lebih cepat. Gelang yang berisikan obat dan jarum selalu menekan jumlah gerak yang bisa dia lakukan. Sebentar saja jantungnya berdebar kencang, maka dia akan kewalahan dan tenaganya habis terbuang sia-sia. Dia juga sudah mencoba untuk melepaskan gelang itu dengan cara apapun, namun tidak berhasil dan hanya menyakiti dirinya sendiri.Drap!Alva menole
last updateLast Updated : 2022-01-27
Read more

penyelinapan-4

Suara berisik jangkrik mulai memekakkan telinga. Hari yang menggelap dan udara yang mendingin menandakan matahari sudah kembali ke pengaduannya.“Grrrr!”Krak!“Hmmmph!”Deg!Wuush!Tak!Brak!Bian membuka matanya secara perlahan. Matanya langsung tertuju dengan harimau yang juga sedang memandanginya dengan tajam. Dengan tubuh yang masih bersandar di pohon, Bian menatap balik harimau itu dengan matanya yang sayu. Dengusan dan langkah kaki yang tegas harimau itu tampakkan, perlahan ia mendekati Bian yang menjadi incarannya.Wusssh!Krak!Kedua kipas Bian berputar di depannya lau menancap di sisi kiri dan kanan gadis itu.“Grrr!” harimau itu tak mau kalah. Dia mulai mengintimidasi Bian yang hanya duduk memandanginya.Bian mengatur napasnya, setelah beberapa lama dia terpejam ia kembali membuka matanya.Krak!Harimau itu spontan mundur ketika mera
last updateLast Updated : 2022-01-27
Read more

Penyelinapan-5

Bian tidak memberi respon apa-apa dan tetap tak mengalihkan pandangannya dari mata pria itu. Pria itu tersenyum kecut dan meletakkan gelasnya di atas nampan pelayan istana.“Jangan menatapku seperti itu! Perkenalkan namaku Clay Daffin, putra mahkota Kerajaan Daya. Namamu siapa? Kulihat dari tadi kau sendirian saja,” tanya Clay sambil mengulurkan tangan kanannya.Bian melangkahkan kaki kirinya ke belakang, lalu disusul kaki kanannya. Dia berlari meninggalkan Clay sendirian.“Hei mau ke mana?” sorak Clay bingung.“Apa aku semenakutkan itu?” gerutunya yang tidak mencoba mengejar.Drap!Bian berhenti di ujung aula yang mulai sepi oleh penikmat pesta. Lorong istana yang longgar penjagaan membuat Bian berniat menyusuri ruangan itu.“Hei!”Deg!Bian kembali terkejut ketika bahunya ditepuk oleh seorang pria.“Kau mau ke toilet? Sebelah kanan sana! Di sini area pelayan
last updateLast Updated : 2022-01-27
Read more
PREV
1
...
678910
...
13
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status