Suara gedoran pintu membuat Ezra mengerutkan keningnya pada dini hari itu.“Maaf Tuan, gadis itu tidak ada di kamarnya! Saya juga sudah mengecek seluruh perumahan ini,” ucap Aji.“Kau yakin?”Aji menganggukkan kepalanya.“Biarkan saja! Kembalilah bekerja!”Aji menunduk lalu melanjutkan pekerjaannya.Ezra kembali ke kasurnya. Ia kembali memejamkan mata untuk mengikuti keinginan rasa kantuknya. Sayangnya, pikirannya tak mengizinkannya untuk istirahat dengan tenang. Kepalanya seketika berdenyut hebat. Hatinya segera memaksa sang otak agar membuka mata dan segera mencari gadis itu.“Semenjak gadis itu tiba, pikiranku tidak bisa tenang. Kenapa aku harus mengejar dia? Jika dia pergi berarti dia memang menipuku’kan?” gerutu Ezra mencoba meyakinkan dirinya sendiri.Ia segera bangkit dan mencari pakaiannya. Tak lupa pula, dia mengenakan jubah untuk berjaga-jaga. Dia segera membuka pi
Last Updated : 2022-04-10 Read more