Home / All / Klorofil / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of Klorofil: Chapter 91 - Chapter 100

121 Chapters

kisah kelam-3

Ezra memutar bola matanya ke arah dinding pintu rumahnya. Ia bisa melihat Bian sedang mengintipnya dari balik dinding itu. Setelah menghela napas, ia pun melontarkan senyuman.“Sepertinya keadaanmu berkembang pesat. Kau sudah bisa berjalan normal ya?”Pandangan Ezra langsung teralihkan dengan kedatangan Aji di tempat itu. Aji tampak mendekat dan duduk sejajar dengan pria itu.“Kemaren tetua datang melihatnya. Mereka menanyakan beberapa hal pada gadis itu dan tak menemukan jawaban. Tetua juga berpesan agar setelah pulang agar Tuan menemui beliau.”Ezra mengangguk dan langsung melambaikan tangannya pada pria itu. Setelah kembali melirik gadis itu, Ezra segera berdiri dan kembali keluar dari rumahnya.“Bukannya kau baru pulang? Kenapa kau tidak beristirahat dahulu?” tanya tetua.“Karena saya mendengar jika tetua mengunjungi salah satu penghuni saya. Karena itu saya langsung bergerak ke sini.”
last updateLast Updated : 2022-04-10
Read more

kisah kelam-4

Suara gedoran pintu membuat Ezra mengerutkan keningnya pada dini hari itu.“Maaf Tuan, gadis itu tidak ada di kamarnya! Saya juga sudah mengecek seluruh perumahan ini,” ucap Aji.“Kau yakin?”Aji menganggukkan kepalanya.“Biarkan saja! Kembalilah bekerja!”Aji menunduk lalu melanjutkan pekerjaannya.Ezra kembali ke kasurnya. Ia kembali memejamkan mata untuk mengikuti keinginan rasa kantuknya. Sayangnya, pikirannya tak mengizinkannya untuk istirahat dengan tenang. Kepalanya seketika berdenyut hebat. Hatinya segera memaksa sang otak agar membuka mata dan segera mencari gadis itu.“Semenjak gadis itu tiba, pikiranku tidak bisa tenang. Kenapa aku harus mengejar dia? Jika dia pergi berarti dia memang menipuku’kan?” gerutu Ezra mencoba meyakinkan dirinya sendiri.Ia segera bangkit dan mencari pakaiannya. Tak lupa pula, dia mengenakan jubah untuk berjaga-jaga. Dia segera membuka pi
last updateLast Updated : 2022-04-10
Read more

Kisah kelam-5

Ezra mengeluarkan sebuah cincin dengan permata putih dari sakunya. Ia pun menarik tangan kiri Bian dan memasangnya tepat pada jari manis gadis itu. Gadis itu hanya diam dan memandangi jarinya.“Ini bukan cincin pernikahan! Aku sudah meminta izin dengan para tetua untuk merahasiakan statusmu! Mulai sekarang … kau berstatus sebagai tunanganku. Ini hanya sebuah status biasa, kau tetap akan bekerja bersama juru masak di sini. Jika kau tanya sampai kapan … jawabannya sampai kau siap menjalani kehidupanmu sendiri,” jelas Ezra.“Sampai kapan pun, aku tidak akan menyerahkanmu pada perguruan wanita. Aku tidak ingin ada orang sepertimu masuk lagi,” sambungnya.Ezra pun melangkahkan kaki menjauhi Bian. Mereka pun mulai sibuk dengan urusan mereka masing-masing. Ezra semakin sibuk dengan pekerjaannya yang terus berdatangan. Misi bahkan pelatihan medis untuk anak didiknya. Di sisi lain, dia juga sibuk mengajarkan ilmu bela diri pada murid
last updateLast Updated : 2022-04-10
Read more

kisah kelam-6

Ezra memperlihatkan ukiran yang terdapat di kipas milik Bian itu. Ukiran yang menuliskan sebuah tanggal kejadian. Tanggal yang tidak diketahui sejarahnya.“Usiaku sudah dua puluh dua tahun. Meski begitu … aku tetap tetua termuda di perguruan ini. Aku anggap ini sebagai tanggal lahirmu … aku penasaran berapa tahun usia kita terpaut. Tapi berdasarkan informasi seharusnya kau lima belasan,” terang Ezra.“Dengar … aku tidak bermaksud menjadikanmu sebagai petarung. Aku hanya mengajarimu ilmu dasar agar kau bisa melindungi dirimu sendiri. Aku harap kau tidak pernah membunuh satu pun manusia seumur hidup. Lari saja … jika masih bisa. Kecuali jika kau terdesak dan tidak ada pilihan lain … maka lindungilah dirimu apapun caranya. Ilmu yang kuajarkan padamu akan sedikit berbeda. Kau tidak akan mengikat kontrak ghaib … aku hanya akan menghubungkan tenagamu dengan senjata yang kuberikan nanti. Kuingatkan … senjatamu
last updateLast Updated : 2022-04-10
Read more

kisah kelam-7

Semua penghuni medis utara berkumpul di arena tarung. Semuanya bertanya-tanya apa yang terjadi hingga suara berisik yang tidak jelas terasa merisihkan telinga yang mendengarnya.Drap!Suasana seketika hening saat Ezra keluar dari pondok yang berada di pojok depan arena tarung. Ezra melirik setiap penghuni yang telah memasang telinga padanya.“Aku sengaja mengumpulkan kalian di sini, agar kalian bisa melihat kebenaran dari kabar burung yang terus beredar selama ini. Sebenarnya aku tidak ingin mengambil langkah kasar ini … karena itu sebelum terjadi yang tidak diinginkan … siapa pun … yang merasa telah mengganggu tamu istimewaku … segera tunjukkan diri kalian di hadapanku!” ucap Ezra.Seketika suasana kembali gaduh. Mereka saling mempertanyakan siapa pelaku dari kejadian yang ada dikabar burung itu.“Aku akan memberi kelonggaran! Kirimlah utusan kalian ke depan sini untuk mewakili permintaan maaf kalian!
last updateLast Updated : 2022-04-10
Read more

kisah kelam-8

Debaran jantung semakin tak terkendali saat Tetua Cabang mulai memasuki ruangan itu. Langkah kaki tegas yang menginjak lantai kayu semakin membuat keringatnya bercucuran.Kreet!Suara kursi  bergeser.Deg!              “Belen … aku yakin kau sudah tahu apa yang akan kau hadapi. Karena berdasarkan pengakuan saudaramu, kau yang memintanya untuk melakukan ini semua. Ada beberapa hukuman yang akan kau terima. Pertama, pengasingan kakakmu dan pembantunya. Lalu. Kedua, mengembalikanmu kepada perguruan wanita dan yang terakhir peringkatmu akan dicabut dan semua gelar istimewamu!” terang Ezra.Brak!Belen dan saudaranya langsung terududuk mendengar penjelasan Ezra. Mereka tahu hukuman yang mereka terima bukanlah hukuamn sembarang.“Aku akan mendengar pembelaan kalian!”“T-tuan … tak bisakah kau meringankan hukuman kami?&rd
last updateLast Updated : 2022-04-10
Read more

kisah kelam-9

“Tuan … kenapa tuan tidak berniat menjadikannya sebagai kesatria Lingkar Hitam? Bahkan tuan tidak mengajarinya medis, padahal dia tinggal di cabang medis.” tanya Dio.“Karena … yang dia butuhkan bukanlah hal semacam itu. Yang dia butuhkan adalah kepercayaan dirinya. Kau lihat sendiri’kan bagaimana hancurnya jiwanya? Bahkan … itu disaat dia tidak mengingat kejadian masa lalunya. Bagaimana seandainya dia mengingatnya? Pasti dia akan lebih hancur. Itu alasan aku lebih mengutamakan kesembuhan jiwanya terlebih dahulu.”**Brak!Bian tersungkur saat mencoba melarikan diri dari segerombol pria yang terus menerus menerornya.Krak!Semua pria itu terkejut ketika batang pohon yang digunakan Bian sebagai pegangannya untuk berdiri hancur setelah disentuhnya.“Sial … tenaganya tidak terkendali seperti itu! Bisa-bisa kita mati jika dia tidak bisa mengendalikan tenaganya!” ucap se
last updateLast Updated : 2022-04-10
Read more

Kisah kelam-10

Semua seperti dugaanya. Baru saja dia menginjakkan kaki di gerbang kerajaan, dia merasakan aura yang berbeda di tempat itu. Semua kenangan yang terasa familiar terus berlarian dalam ingatannya. Semakin ia berjalan mendekati istana, semakin berat pula kakinya ingin melangkah. Tubuhnya terasa ingin berdiam diri dan mematung menyaksikan keramaian kerajaan itu.“Hei … kenapa kau berkeliaran dengan pakaian seperti ini? Kenapa kau memakai jubah dan menutup kepalamu dengan tudung? Pengelana pun punya aturan di tempat ini!” tanya seorang pria yang berseragam pengawal istana.“Sebaiknya kau ikut kami untuk pemeriksaan! Ayo!” pria yang lain mendorongnya dengan tongkat tombak yang dipegangnya.Bingung dengan apa yang terjadi, Bian memilih mengikuti arahan dari para penjaga itu.“Buka tudungmu! Ini ruang pemeriksaan!” perintah petugas yang lain.“Siapa dia?” tanya pria dengan seragam yang sedikit berbeda.
last updateLast Updated : 2022-04-22
Read more

Lembaran baru

Alva memandangi punggung Bian yang ada di depannya. Sedikit rasa takut membuatnya was-was saat menginjakkan kaki di tempat itu kembali. Pegunungan yang sempat menjadi markas besar Lingkar Hitam. Pegunungan yang menjadi saksi bisu pembantaian pada malam itu. Dan kini dia kembali datang bersama seseorang yang seharusnya menjadi korban pada malam yang tak mungkin dilupakan sejarah.“Aku harap mereka sedang tidak ada di sini!” cemas Alva.Dia memandangi Bian yang memetik bunga liar satu persatu. Tak berselang lama, mereka berhenti di suatu gundukan tanah yang cukup besar. Bian meletakkan bunga itu di depannya dan sedikit menunduk.“Puluhan korban dikuburkan menjadi satu liang. Dan kuburan ini tidak hanya satu. Bisa saja dia salah tempat’kan? Apa aku pantas di sini?” pikir Alva sembari sedikit membuang muka saat melihat tempat itu.“Apa kau sering berkunjung ke sini? Bagaimana kau bisa yakin dia di kuburkan di sini?“ t
last updateLast Updated : 2022-04-22
Read more

Lembaran baru-2

Lima belas menit berlalu sejak kapal bersandar di pelabuhan. Alva terlihat semakin risih setelah tak berhasil menemukan keberadaan dua orang yang ingin dicarinya. Dengan berat hati ia mengikuti langkah teman-temannya untuk menuju markas pusat.Deg!Jantungnya semakin berdebar saat menjauhi pelabuhan.“Profesor! Saya sudah tahu syaratnya!”Semua anggota langsung memandanginya.“Katakan!”“Pertama, saya ingin keluar dari Lingkar Hijau seperti yang profesor tawarkan. Kedua, ini agar kalian bisa menebus kesalahan kalian. Lingkar Hijau hanya boleh fokus pada misi Regu Venom saja. Setelah berhasil menghancurkan markas Regu Venom, bubarkan Lingkar Hijau ini.”Semua anggota sontak terkejut dan memasang wajah kesal pada anak itu.“Keberatan? Saya tidak masalah dengan akibatnya pada saya nanti. Yang pasti bukanlah hal sulit bagi negara untuk menghancurkan pasukan kecil seperti kita. Bukanlah hal
last updateLast Updated : 2022-04-22
Read more
PREV
1
...
8910111213
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status